Jumat, 29 Desember 2023 – Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Sacred Heart Formation House, Cagayan De Oro City – Philippines

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yohanes 3:16

Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.

PENGANTAR

Ketika Yesus dipersembahkan di kenisah, Simeon menubuatkan bahwa Yesus akan menjadi cahaya bagi para bangsa. Tetapi, tidak semua orang mau mengakui-Nya. Ada saja yang tidak mau datang kepada cahaya. Bila kita saling mengasihi, maka Allah tinggal pada kita dan kita berada dalam cahaya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan puji-pujian yang pantas. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 2:3-11

“Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang.”

Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata “Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2a.2b-3.5b-6

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar’na Ia sudah datang.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.

  2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

  3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :  Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 2:32) Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2:22-35

“Kristus cahaya para bangsa.”

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan –dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri–, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus Melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita semua diajak untuk selalu setia pada iman kita, menjalankan semua perintah Tuhan. Artinya, kita tidak boleh sekedar berbasa-basi kepada Tuhan, tetapi kita harus benar-benar berkomitmen kepada Tuhan dalam segala hal, melakukan apa pun yang kita bisa untuk menjadi orang Kristen yang baik dan berbakti kepada Tuhan.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, yang diambil dari Surat Rasul Yohanes, mengingatkan umat beriman akan perintah-perintah Tuhan, dan yang harus selalu kita wujudkan dalam tindakan kita supaya bertentangan dengan ajaran Kristus. Tuhan Sendiri yang telah menunjukkan kepada kita bahwa Hukum yang telah Dia berikan kepada kita, adalah tentang Cinta. Cinta yang Dia sendiri telah tunjukkan kepada kita umat manusia, dan oleh karena itu kita diharapkan juga mampu menunjukkannya kepada Allah, dan kepada sesama di sekitar kita sehingga melalui hidup kita, Tuhan benar-benar dapat dimuliakan. Kasih Kristiani yang tulus, dan tanpa pamrih.

Dalam bacaan Injil hari ini, hal ini ditegaskan kembali bagi kita, ketika kita mendengar kisah tentang Tuhan Yesus yang disambut oleh dua sosok nabi dan abdi Tuhan yaitu Simeon dan Hanna. Keduanya berterima kasih kepada Tuhan karena telah menunjukkan Keselamatan dunia kepada mereka, dan menubuatkan segala sesuatu yang akan dilakukan Anak ini bagi kita semua. Setelah memeluk Yesus dan menatapnya, Simeon siap meninggalkan dunia ini untuk perjalanan berikutnya, “Sekarang, Tuan, engkau boleh melepaskan hambamu ini dengan damai.” Doanya yang indah kini menjadi bagian dari Completorium, doa malam gereja.

Sekalipun kita sendiri tidak dapat menggendong bayi Yesus, kita juga mengenali dan menyambutnya seperti yang dilakukan Simeon dan Hana. Kita mengenalinya saat memecahkan roti dalam Ekaristi, kita mendengar suaranya saat Injil dibacakan, dan, jika kita jeli, kita melihatnya dalam diri satu sama lain dan dalam pertemuan sehari-hari. Kita juga menantikan hari itu setelah hari di dunia ini ketika kita juga akan bertemu dengannya secara langsung.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, sudilah menerima persembahan kami, yang akan diubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Semoga kami yang mempersembahkan pemberian-Mu layak menerima Engkau sendiri. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 1:78

Karena belas kasih-Nya Allah telah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami mengucap syukur atas rahmat sakramen-Mu. Semoga hidup kami tetap disegarkan oleh dayanya yang menyelamatkan. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

Leave a Comment