Jumat, 26 Januari 2024 – Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yeh 34:11; 23-24

*Tuhan bersabda, “Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.”

PENGANTAR:

“Yang satu menggarap tanahnya, yang lain menaburkan benih, dan yang lain lagi memetik buahnya.” Kata-kata Paulus itu diterapkan pada dua orang pembantunya dan teman seperjalanannya, ialah Timoteus dan Titus. Timoteus agak lemah kesehatannya. Ia tak mau mengikuti perjalanan Paulus dan menetap di Efesus sebagai uskup. Tugas itu dilaksanakannya dengan sepenuh hati. Sedangkan Titus lebih berbakat sebagai diplomat. Dengan siapa pun ia pandai bergaul. Berkali-kali ia diutus memecahkan persoalan dan kesulitan Gereja Muda.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha pengasih, Santo Timoteus dan Titus Kaulimpahi bakat, yang mereka perlukan dalam kegiatan kerasulan. Semoga berkat doa restu mereka kami di dunia ini hidup secara jujur dan saleh, agar kelak dapat Kauterima di tanah air surgawi. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius 1:1-8

Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.

ATAU

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus 1:1-5

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus, yang ditugaskan memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita; jadi berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sejati dalam iman bersama: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur, dan supaya engkau mengangkat penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.

  2. Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.

  3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

  4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

BAIT PENGANTAR: Bait Pengantar Injil

U : Alleluya

S : Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:1-9

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.”

Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini.’ Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kusus Yesus melalui Hati Maria.

Saudara saudari yang terkasih, kita jumpa lagi dalam RESI – Renungan Singkat Dehonian hari ini, Jumat – 26 Januari 2024, Hari Biasa dan Pekan Biasa III. Pw. St. Timotius dan Titus, Usk.

Bersama saya Romo Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung-Bandar Lampung mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Mrk 4:26-34.

Sahabat Resi yang terkasih, sering kita bertanya, merenung, bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini mungkin bisa dijawab lewat warta Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail, tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus pun dalam menghadirkan Kerajaan Allah mirip seperti pertumbuhan tanaman itu. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus; di sinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang ditanam. Tentu kita perlu bertanya, bagaimana pertumbuhan iman kita, berbuahkah; atau sebelum berbuah sudah mati? Kerajaan Allah dan iman itu ada di tengah-tengah kita, sehingga kita tak perlu jauh-jauh mencarinya.

Sahabat Resi yang terkasih, itulah gambaran tentang Kerajaan Allah yang ditanam dalam diri orang-orang oleh Kristus. Melalui rahmat-Nya, Kerajaan Allah secara misteri menyebar ke seluruh dunia dan membuahkan “tuaian”. Kemudian Yesus menceritakan “perumpamaan tentang biji sesawi”. Biji yang sangat kecil, namun biji sesawi itu tumbuh menjadi pohon yang besar, sehingga burung-burung dapat membuat sarang di situ.

Sahabat Resi yang terkasih, dengan cara serupa, Gereja – Kerajaan Kristus di atas bumi – dimulai secara kecil-kecilan. Tidak banyak orang yang menjadi para pengikut Kristus yang setia pada masa hidup-Nya; hanya ada beberapa orang Rasul dan perempuan-perempuan yang setia melayani-Nya sejak dari Galilea. Dari awal yang kelihatan tidak ada apa-apanya, sekecil biji sesawi, namun Gereja tumbuh berkembang seperti sebatang pohon yang besar dan rindang. Di bawah perlindungan dan naungan “pohon” inilah banyak jiwa-jiwa berlindung.

Sahabat Resi yang terkasih, cara-cara Allah seringkali merupakan suatu kejutan bagi kita dan yang kita butuhkan adalah iman, pengharapan dan kasih, rasa percaya pada hikmat-kebijaksanaan dan kuasa yang datang hanya dari Dia. Sehingga kita menjadi besar, kokoh-kuat dan berguna bagi orang lain. Apabila kita berbicara sebagai manusia, maka Gereja adalah sebuah mukjizat berkaitan dengan karya Allah. Apabila sekadar mengandalkan upaya manusia, maka Gereja pun tidak akan bertahan lama. Hal yang sama berlaku bagi kita. Sekali-kali kita pun membutuhkan lebih daripada sekadar upaya manusia. Allah telah menjamin kita semua bahwa Dia siap dengan pertolongan-Nya.

DOA:

Ya Yesus, ajarlah aku untuk menaruh kepercayaan pada-Mu dalam segala situasi. Hanya pada-Mulah aku percaya dan menyerahkan hidupku. Walau sering aku tak merasakan kehadiran-Mu namun aku tetap percaya bahwa Engkau selalu menyertai diriku, menumbuhkembangkan imanku senantiasa dalam hidup ini. Terpujilah Engkau, kini dan selama-lamanya. Amin.

Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN :

Pandanglah, ya Bapa, persembahan umat-Mu, yang diantarkan ke altar-Mu pada peringatan Santo Timoteus dan Titus ini. Semoga karenanya dosa kami diampuni dan nama-Mu dimuliakan. Demi Kristus…..

ANTIFON KOMUNI – Yoh 15:16

*Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan agar hasilmu tinggal tetap.

DOA SESUDAH KOMUNI :

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahabaik, kami telah Kausegarkan dengan santapan suci. Maka kami mohon kepada-Mu, semoga kami seperti Santo Timoteus dan Titus memberi wujud nyata kepada iman kami, serta menghayatinya sehari-hari. Demi Kristus,…..

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Timotius & Santo Titus

Santo Timotius

Timothy the Apostle

St. Timotius adalah murid langsung dari St. Paulus Rasul. Nama Timotius dan Titus sering disebut-sebut dalam Surat-surat Rasul agung tersebut. Paulus menulis dua pucuk Surat kepada Timotius ( I dan II Timotius ) dan sepucuk surat gembala untuk Titus (Kitab Titus) dimana Paulus menyapa keduanya dengan sebutan : Anakku yang sah dalam Iman. (I Tim 1:2 ; Tit 1:4).

Timotius dilahirkan di Listra di Asia Kecil. Ibunya adalah seorang Yahudi dan ayahnya Yunani. Ketika St. Paulus datang untuk mewartakan Injil di Listra, Timotius, ibu serta neneknya, semuanya menjadi pengikut Kristus. Beberapa tahun kemudian, Paulus kembali lagi ke Listra dan bertemu dengan Timotius yang sudah tumbuh dewasa. Paulus merasa bahwa Timotius dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi seorang pewarta Injil. Paulus mengajaknya bergabung dengannya untuk mewartakan Injil. Jadi demikianlah, Timotius meninggalkan rumah dan keluarganya untuk mengikuti Paulus. Segera juga ia mengalami penderitaan sama seperti yang dialami oleh Paulus.

Timotius adalah murid kesayangan rasul besar ini, sudah seperti anaknya sendiri. Timotius pergi kemana pun Paulus pergi, hingga ia menjadi Uskup Efesus. Timotius tinggal di Efesus untuk menggembalakan jemaat-Nya. Sama seperti St. Paulus, Timotius juga wafat sebagai martir.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Arti Nama

Berasal dari bahasa Yunani : Τιμοθεος (Timotheos)  yang berarti  “Memuliakan Tuhan”

Variasi Nama

Timothy (English), Timoteus, Timotheos (Ancient Greek), Timotheos (Biblical Greek), Timotheus (Biblical Latin), Timotei (Bulgarian), Timotheus, Tim (Dutch), Timothée (French), Timotheus, Tim (German), Timoteo (Italian), Timotej (Macedonian), Timoti (Maori), Tymoteusz (Polish), Timoteo (Portuguese), Timotei (Romanian), Timofei, Timofey (Russian), Timotej (Slovak), Timotej, Tim (Slovene), Timoteo (Spanish)

Bentuk Pendek: Tim, Timmy (English). Bentuk Feminim: Timotha (English)

Santo Titus

Titus the Apostle, Titus of Crete

St.Titus adalah murid langsung dari St.Paulus Rasul. Nama Titus dan Timotius sering disebut-sebut dalam Surat-surat Rasul agung tersebut. Paulus menulis dua pucuk Surat kepada Timotius ( I dan II Timotius ) dan sepucuk surat gembala untuk Titus (Kitab Titus) dimana Paulus menyapa keduanya dengan sebutan : Anakku yang sah dalam Iman. (I Tim 1:2 ; Tit 1:4).

Titus adalah seorang bukan Yahudi yang percaya kepada Tuhan. Ia adalah seorang yang murah hati dan giat bekerja. Dengan penuh sukacita ia mewartakan Kabar Gembira bersama dengan Paulus dalam perjalanan kerasulan mereka. Oleh karena Titus seorang yang dapat dipercaya, Paulus tanpa ragu mengutusnya dalam banyak “misi” kepada komunitas-komunitas Kristiani. Titus membantu umat memperteguh iman mereka kepada Yesus. Ia juga mampu memulihkan perdamaian apabila terjadi perselisihan di antara jemaat Kristiani. Titus dianugerahi karunia istimewa sebagai pembawa damai. Paulus amat menghargai karunia yang dimiliki Titus ini dan mengenalinya sebagai karya Roh Kudus. Paulus akan mengirim Titus untuk mengatasi persoalan-persoalan yang timbul.

Ketika Titus ada di antara  suatu kelompok jemaat Kristiani, orang-orang yang bersalah akan menyesali perbuatan mereka. Mereka akan memohon pengampunan dan berusaha memperbaiki apa yang telah mereka lakukan. Ketika damai telah tercapai, Titus akan kembali serta melaporkan hasil baiknya kepada Paulus. Hal ini mendatangkan sukacita bagi Paulus dan jemaat Kristiani yang lain. St. Paulus mengangkat Titus sebagai Uskup di Pulau Kreta, di mana ia tinggal hingga akhir hayatnya.

Arti Nama

Berasal dari bahasa Latin : titulus yang berarti  “Gelar Kehormatan”

Variasi Nama

Titos (Greek), Tiitus (Estonian), Tiitus (Finnish), Tito, Tiziano (Italian), Tytus (Polish), Tito (Portuguese), Tit (Russian), Tito (Spanish)

 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/januari/titus.htm

4 Comments

  • Herlin Januari 26, 2024 at 5:11 am

    St.Titus dan st.Timotius.
    Doakanlah kami.

    Reply
  • Firmus dega Januari 26, 2024 at 7:31 am

    Makasih Romo

    Reply
  • Siska Wicaksono Januari 26, 2024 at 8:10 am

    Tuhan memberkati

    Reply
  • Yufita Barito Januari 26, 2024 at 8:14 am

    Amin.
    Makasih Romo untuk renungannya

    Reply

Leave a Comment