AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Mzm. 15:5-6
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasíbku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku
PENGANTAR
Tentang Santa Skolastika hanya berita dari Paus Gregorius Agung yang ada. Skolastika itu adik Santo Benediktus, dan sehagai biarawati ia tinggal di dekat Biara Monte Casino.Sekali setahun ia mengunjungi kakak- nya untuk percakapan rohani. Percakapan yang terakhir itulah yang luar biasa. Ia mendorong kakaknya agar diperpanjang sampas semalam suntuk. Tetapi Benediktus menolak. Skolastika berdoa dan terjadilah prahara yang menghalangi keduanya meninggalkan rumah tempat pertemuan diadakan. Skolastika lebih kuasa, karena cinta kasihnya lebih besar, kata Gregorius. Tiga hari kemudian, Benediktus melihat adiknya dalam rupa burung merpati naik ke surga.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, hari ini kami memperingati Santa Skolastika dengan permohonan semoga kami meniru dia dan mengabdi dengan cinta kasih menyala, sehingga dapat memperoleh hasil kasih sayang-Mu. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 12:26-32; 13:33-34
“Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas.”
Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel , lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 106:6-7a.19-22
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
-
Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
-
Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
-
Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 4:4b) Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 8:1-10
“Mereka semua makan sampai kenyang.”
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab: “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: “Tujuh.” Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Demikianlah sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Andreas Nugroho SCJ
Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Andreas Nugroho SCJ dari komunitas SCJ-Rumah Dehon Palembang-Indonesia, dalam Resi – Renungan Singkat – Dehonian edisi Sabtu, 10 Februari 2024, Hari Biasa Pekan Biasa V. Sabda Tuhan yang akan kita dengar dan renungkan hari ini dari: Injil Suci menurut Markus 8:1-10
Dalam sabda Tuhan hari ini, Tuhan Yesus tergerak hatinya oleh belaskasihan karena melihat banyak orang lapar. Ia pun berbuat sesuatu untuk mengatasi keterbatasan dan penderitan itu. Awal mukjizat mulai terjadi di saat Tuhan bertanya kepada murid-muridNya,
“Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: “Tujuh.”
Apa artinya 7 potong roti untuk empat ribu orang. Kalau pun dipotong-potong sampai bagian terkecil pun, keempat ribu orang itu pasti ada yang tidak mendapat bagian.
Yang menurut kita sepele, tiada guna, di tangan Tuhan menjadi berdaya guna.
Tuhan mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkan dan membagikannya kepada para murid dan mereka membagikannya kepada orang banyak. Dan mukjizat pun terjadi, orang banyak itu kenyang semuanya.
2 pesan yang bisa kita ambil:
-
Tuhan Yesus tidak pernah mempertanyakan kemampuan dan ketidakmampuan kita. Ia meminta kesediaan kita.
-
Mari kita belajar bersyukur, yang seringkali susah, apalagi belum bisa mendapat banyak dari yang diharapkan, belum sesuai dengan expektasinya.
Rasa syukur menjadi semacam pintu bagi banyak berkat yang akan masuk dalam kehidupan kita.
(+) Tuhan Yesus, aku bersyukur atas berkat kehidupan dan kesegaran yang masih kualami sampai saat ini. Aku sadar bahwa ada begitu banyak berkat dan kemurahanMu yang boleh aku rasakan dan nikmati yang selama ini kualami tanpa kusadari. Maka, ajarilah aku untuk bersyukur atas segala berkat dan nikmat yang boleh kualami sampai saat ini. Sebab Engkaulah Tuhan dan Penyelamatku, sekarang dan selamanya. Amin
Berkat Allah yang Mahakuasa menyertai kita semua, + Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin. Semoga hati Kudus Yesus merajai kita semua. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa di Surga, dalam diri Santa Skolastika Kaulebur manusia lama dan Kauciptakan manusia baru menurut citra-Mu. Semoga kami pun Kauperbaharui, sehingga Engkau berkenan menerima kurban perdamaian yang kami rayakan ini. Demi Kristus,…..
ANTIFON KOMUNI – lih. Mat 19:27-29
*Sungguh Aku bersabda kepadamu, kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku. Kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan menerima hidup abadi.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, semoga berkat sakramen cinta kasih ini kami belajar dari teladan Santa Skolastika. Kiranya kami mengutamakan Dikau di atas segalanya dan di dunia ini hidup sebagai manusia baru yang penuh cinta kasih. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
DOWLOAD AUDIO RESI:
Resi-Sabtu 10 Februari 2024 oleh Rm. Andreas Nugroho SCJ dari Komunitas SCJ Rumah Damai Dehon Palembang – IndonesiaUnduh
Santa Skolastika
Saudara kembar St.Benediktus
Santa Skolastika adalah saudara kembar dari Santo Benediktus pendiri Ordo Benediktin. Mereka dilahirkan di Nursia, Italia pada tahun 480. Skolastika adalah seorang gadis yang cerdas dan peramah. Ia juga seorang yang religius; sejak belia ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan.
Ketika mereka berusia dua puluh tahun, Benediktus pergi mengasingkan diri sebagai pertapa dalam sebuah gua terpencil di Subiako. Di kemudian hari, ia pergi ke Monte Kasino dan mendirikan biara Benediktin di sana. Skolastika menyusul saudaranya dan tinggal di Plombariola yang berjarak kurang lebih 5 mil dari biara Benediktus. Dengan bantuan dan petunjuk Benediktus, Skolastika mendirikan dan memimpin biara wanita.
Setahun sekali Skolastika mengunjungi saudaranya untuk membicarakan masalah-masalah rohani. Karena regula (peraturan) biara tidak memperbolehkan perempuan memasuki biara Monte Kasino, maka Benediktus ditemani dengan beberapa muridnya akan menemui Skolastika di sebuah rumah yang tidak jauh letaknya dari gerbang biara. Pada suatu hari Skolastika datang berkunjung dan Benediktus menemuinya bersama beberapa orang murid. Sepanjang hari itu mereka memuji Tuhan dan berbicara mengenai hal-hal rohani. Ketika malam tiba mereka makan malam bersama. Pembicaraan terus berlanjut sementara malam semakin larut. Berkatalah Skolastika kepada saudara kembarnya;
“Jangan tinggalkan aku malam ini; mari kita berbicara mengenai suka cita kehidupan rohani sampai pagi.”
“Saudariku,” jawab Benediktus, “Apakah yang engkau katakan itu? Aku tidak boleh tinggal di luar biaraku.”
Karena Benediktus menolak permintaannya, wanita suci ini menangkupkan kedua tangannya di atas meja, menundukkan kepala dan berdoa. Ketika ia mengangkat kepalanya kembali, halilintar datang sambar-menyambar, gemuruh guntur bersahut-sahutan dan hujan badai membasahi bumi sehingga Benediktus dan murid-muridnya tidak dapat pulang. Karena sedih, Benediktus mengeluh :
“Semoga Tuhan mengampuni engkau, saudariku. Apa ini yang telah engkau lakukan?”
“Yah,” sahut Skolastika, “aku mohon padamu tetapi engkau tidak mau mendengarkan aku; jadi aku mohon pada Tuhan-ku dan Ia sungguh mendengarkan aku. Sekarang pergilah jika engkau bisa, tinggalkan aku dan kembalilah ke biaramu.”
Jadi, demikianlah malam itu mereka tidak tidur semalaman, asyik dengan pembicaraan mereka tentang sukacita kehidupan rohani.
Tiga hari kemudian, Benediktus sedang berada di kamarnya di biara. Ketika ia menengadah menatap langit, ia melihat jiwa saudarinya meninggalkan jasadnya dalam rupa seekor burung merpati, dan terbang tinggi menuju suatu tempat rahasia di surga. Benediktus amat bersukacita, ia berterima kasih kepada Tuhan yang Mahakuasa dengan nyanyian serta puji-pujian. Kemudian ia memerintahkan para muridnya untuk menjemput jenasah saudarinya dan membawanya ke biara. Benediktus membaringkan jenasah Skolastika dalam kubur yang telah dipersiapkannya bagi dirinya sendiri; kubur di mana kelak tubuhnya pun dibaringkan.
Skolastika wafat pada tahun 543. Pestanya dirayakan setiap tanggal 10 Februari.
Arti Nama
Nama latin yang berasal dari kata “Scholasticus“ yang berarti “ahli pidato, orator”.
Variasi Nama
Scholastique(French), Scholastica (English), Escolàstica (Catalan), Escolástica (Spanish), Scolastica (Italian), Escolástica (Portugues), Scholastyka (Polish)
Sy ingin download audio renungan, tp tdk ada tanda yg di klik untuk download.
Ada kok di link bawah setelah doa sesudah komuni ada download audio resi