Kamis, 22 Februari 2024 – Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Andreas Rasul Mesuji Lampung-Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Luk 22:32

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, “Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon, supaya imanmu jangan luntur, dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu.”

PENGANTAR:

Bertahta berarti berkuasa atas orang lain. Pemerintahan Sri Paus sering disebut sebagai ‘Tahta Suci’. Ini bukan penghormatan berlebihan ataupun pendewaan lambang kekuasaan. Kedudukan Petrus dan pengganti-penggantinya di dalam Gereja bukanlah sebagai hukum kejam yang menjatuhkan putusan pengadilan, melainkan suatu tempat kehormatan bagi seorang bapa yang baik di rumah yang terbuka bagi orang banyak; bukanlah sebuah kursi seorang profesor yang tenar, melainkan seorang pelayan para pelayan sebagaimana Yesus sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja -Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus 5:1-4

“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu.”

Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1-3.3b-4.5.6

Ref. Tuhanlah gembalaku, tak’kan kekurangan aku

  1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.

  2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

  3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.

  4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 16:18) Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:13-19

“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.”

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat RESI Dehonian yang terkasih. Hari ini Gereja merayakan Pesta Tahta St. Petrus Rasul. Kita diajak untuk merenungkan hal penting tentang relasi kemuridan dan kerasulan kita dalam mengikuti Tuhan:

Pertama-tama kita mencermati bahwa pemberian kepercayaan dan tanggungjawab kepada Rasul Petrus, itu tidak terlepas dari kisah perjalanan bersama Yesus, khususnya pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias Putra Allah yang hidup. Pengakuan Petrus tersebut, jelas berdasar pada ajaran-ajaran sejati yang didengarnya langsung dari Sang Guru dan diteguhkan pula oleh peristiwa-peristiwa iman yang dialaminya bersama dengan Tuhan.

Pertanyaan penting yang diajukan kepada Petrus, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Ini diulangi oleh Yesus kepada kita hari ini: “Siapakah Aku bagimu?” Jawaban kita mestinya seperti jawaban Petrus yang berdasar dari pengalaman konkret kita, dalam peziarahan iman kita bersama Tuhan yang telah kita imani dan kita ikuti sampai dengan hari ini. Oleh karena itu, mari kita juga memberi Dia sebuah jawaban yang datang dari hati kita.

Sahabat RESI Dehonian yang terkasih. Penegasan selanjutnya adalah tentang konsistensi Petrus dalam menjalankan tanggungjawab dan kepercayaan yang diberikan oleh Yesus, khususnya tentang tugas penggembalaan yang dibercayakan kepadanya. Imannya kepada Tuhan yang telah diuji dan diteguhkan melalui perjalanan kemuridannya bersama dengan Tuhan membuat dia mau menyerahkan seluruh sisa hidupnya; untuk menjadi saksi Kristus; serta membuat dia setia dan loyal pada tugas penggembalaannya hingga akhir hidupnya. Bersama dengan Yohanes, Petrus juga pernah mengatakan, “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar” (Kis 4:20).

Oleh karena itu, kita masing-masing seperti Petrus juga mendapatkan kepercayaan dan tanggungjawab untuk tugas penggembalaan kita sesuai jalan atau pilihan hidup dan tugas-tugas yang kita emban. Pertanyaannya: apakah saya menunaikan tugas penggembalaan itu dengan sebaik-baiknya? Dan semoga laku tobat dan puasa kita, selama masa Pra-paskah ini mengajar, mendidik, mengasah hati dan budi kita untuk menjadi semakin bisa menguasai diri, menolak yang jahat dan hidup dalam iman akan Dia, yang melibatkan kita dalam tugas kegembalaan-Nya. 

Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa, terimalah kiranya doa dan persembahan umat-Mu ini. Berkat pengajaran Santo Petrus kami telah diteguhkan dalam iman. Semoga karena doa restunya kami sanggup memelihara dan membela iman, hingga dapat memperoleh kemuliaan abadi. Demi Kristus, .

ANTIFON KOMUNI

Petrus berkata kepada Yesus, “Engkaulah Kristus, Putera Allah yang hidup!” Yesus menjawab, “Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku.”

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kerukunan dan persatuan, pada pesta Rasul Santo Petrus, Engkau telah mempersatukan kami dalam perjamuan tubuh dan darah Kristus. Semoga perayaan penebusan ini meningkatkan persatuan dan kerukunan kami. Demi Kristus,….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Paus Petrus Rasul

Kefas, Paus Pertama, Pemimpin para Rasul, Shimon Bar-Yonah, Shimon Ben-Yonah, Simon ben Jonah, Simon Peter

Petrus adalah pemimpin para rasul dan Paus kita yang pertama. Nama asli rasul besar ini adalah Simon, tetapi Yesus mengubahnya menjadi Petrus, yang artinya batu karang, yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus. “Engkaulah Petrus,” kata Yesus, “Dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.” 

Petrus adalah seorang sederhana yang giat bekerja. Ia murah hati, jujur, polos seperti anak kecil dan amat dekat dengan Yesus.   Namun, Petrus juga seorang yang penakut. Beberapa kali Injil mencatat sifat petrus yang satu ini. Ketika melihat yesus berjalan diatas air Petrus dengan penuh iman berseru :

….. “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air. Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. –Mat 14:28

Namun ketika merasakan dinginnya tiupan angin yang menerpa wajahnya, dan melihat gelombang disekelilingnya; Petrus mulai takut.  Imannya yang tadi bernyala-nyala seketika padam.

…… Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”  –Mat 14:30

Dan atas sikap penakut dan kurang percayanya itu Petrus mendapat sebuah teguran dari Yesus.

….. “Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” –Mat 14:31

Ketika Yesus ditangkap, sekali lagi Petrus ketakutan. Saat itulah ia berbuat dosa dengan menyangkal Kristus sebanyak tiga kali. Petrus kemudian menyesali perbuatannya dengan sepenuh hati. Ia menangisi penyangkalannya sepanjang hidupnya. Yesus mengampuni Petrus.

Sesudah kebangkitan-Nya, Yesus bertanya tiga kali kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Sesungguhnya, Yesus memang tahu! Petrus benar. Dengan lembut Yesus berkata, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Yesus mengatakan kepada Petrus untuk mengurus Gereja-Nya, sebab Ia akan naik ke surga. Yesus menetapkan Petrus sebagai pemimpin para pengikut-Nya.

Pada hari Pentakosta Petrus dan para rasul lainnya menjadi penuh dengan kuasa Roh Kudus. Mereka berkata-kata dalam bahasa roh sehingga membingungkan orang-orang yang melihat mereka.  Maka bangkitlah Petrus dan menyampaikan kotbahnya yang pertama setelah kebangkitan Yesus. Para pendengarnya begitu terkesima dengan kata-kata nelayan dari Galilea  ini; yang penuh dengan hikmat dan kuasa. Dalam hari itu juga mereka memberikan diri untuk dibabtis. Jumlah orang yang dibabtis pada hari itu sungguh luar biasa; Tiga ribu orang. (Kis 2 : 14 – 41)

Di kemudian hari Petrus pergi mewartakan kabar gembira hingga ke kota Roma, kota terbesar dan juga ibukota dari Kerajaan Romawi. Petrus tinggal disana dan mempertobatkan banyak orang. Ketika penganiayaan yang kejam terhadap orang-orang Kristen dimulai, umat memohon pada Petrus untuk meninggalkan Roma dan menyelamatkan diri. Dan sekali lagi Petrus ketakutan.

Menurut tradisi, ia memang sedang dalam perjalanan meninggalkan kota Roma ketika ia berjumpa dengan Yesus di tengah jalan.  Petrus bertanya kepada-Nya, “Domine, Quo vadis..? (Tuhan, hendak ke manakah Engkau pergi?)” Yesus menatapnya dan menjawab, “Aku hendak ke Roma untuk disalibkan lagi..”   Dan Petrus yang malang seketika jatuh tersungkur di kaki Yesus dan menangis tersedu-sedu.  Sama seperti saat ia menangisi penyangkalannya di Yerusalem puluhan tahun yang lalu, Petrus kini kembali harus menyesali rasa takutnya. Dengan berderai airmata ia berbalik dan kembali ke kota Roma.

Kembali ke Roma, Paus kita yang pertama ini segera ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.  Karena ia seorang Yahudi dan bukan warga negara Romawi, sama seperti Yesus, ia dapat disalibkan. Petrus kini sudah menguasai rasa takutnya. Kali ini Ia tidak lagi menyangkal Kristus. Ia tidak lagi melarikan diri dan siap untuk wafat sebagai saksi Kristus.  Petrus minta agar ia disalibkan dengan kepalanya di bawah, sebab ia merasa tidak layak menderita seperti Yesus. Para prajurit Romawi tidak merasa aneh akan permintaannya, sebab para budak disalibkan dengan cara demikian.

St. Petrus wafat sebagai martir di Bukit Vatikan sekitar tahun 67. Pada abad keempat, Kaisar Konstantinus membangun sebuah gereja besar di atas tempat sakral tersebut. Penemuan-penemuan kepurbakalaan baru-baru ini menegaskan kisah sejarah tersebut.

Arti Nama

Petrus : Berasal dari bahasa Yunani Πετρος (Petros) yang berarti “batu”.  Ini adalah terjemahan yang digunakan dalam kitab Perjanjian Baru untuk nama Aramiac : Cephas (Kefas), yang juga berarti “batu” (Yoh 1:42).

Variasi Nama

Peter, Piers (English (British)), Petrus (German), Petrus, Pier, Pieter (Dutch), Peder, Petter (Swedish), Peder, Petter (Norwegian), Peder (Danish), Botros, Boutros, Butrus (Arabic), Bedros, Petros (Armenian), Peru, Petri, Peio (Basque), Petros (Biblical Greek), Petrus (Biblical Latin), Per, Perig (Breton), Petar, Penko, Petko (Bulgarian), Pere (Catalan), Botros, Boutros, Butrus (Coptic), Petru (Corsican), Petar, Pejo, Perica, Pero (Croatian), Petr (Czech), Petro (Esperanto), Peeter (Estonian), Petri, Petteri, Pietari, Pekka (Finnish), Pierre (French), Pitter (Frisian), Petre (Georgian), Petros (Greek), Pika (Hawaiian), Péter, Peti (Hungarian), Pétur (Icelandic), Peadar, Piaras (Irish), Pietro, Piero (Italian), Pitter, Pit (Limburgish), Petras (Lithuanian), Petar, Petre, Pece, Petko (Macedonian), Petera (Maori), Piers (Medieval French), Petruccio (Medieval Italian), Pèire (Occitan), Piotr (Polish), Pedro, Pedrinho (Portuguese), Petre, Petru, Petrica (Romanian), Pyotr, Petia, Petya (Russian), Peadar (Scottish), Petar, Pejo, Perica, Pero (Serbian), Pedro (Spanish), Petro (Ukrainian), Pedr (Welsh)

Bentuk Pendek: Pete (English), Piet (Dutch), Pelle, Per, Peer, Pehr (Swedish), Per, Peer (Norwegian), Per, Peer (Danish)
Bentuk Feminim
: Peta (English (Australian)), Petra (English), Petra (German), Petra (Dutch), Petra (Swedish), Petra (Norwegian), Petra (Danish), Petra (Slovene), Petra (Slovak)

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/juni/petrus-rasul.html

2 Comments

  • Herlin Februari 22, 2024 at 5:53 am

    St.Petrus Rasul.
    Doakanlah kami

    Reply
  • Yufita Barito Februari 22, 2024 at 12:34 pm

    Amin.
    Makasih untuk renungannya Romo.

    Reply

Leave a Comment