Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Matius 25:43
Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
PENGANTAR :
Kita mempunyai persamaan dengan para murid yang pada Paskah malam dengan rasa kecewa pulang ke Emaus. Kita mengalami kedamaian yang tak kunjung tiba, satu sama lain seperti orang asing saja, dan wajah Gereja tidak selalu cerah. Padahal, Tuhan beserta kita. Dialah sukacita kita. Keprihatinan dan kesedihan serta wajah suram sering menghambat kita untuk mengenali Dia. Padahal, Dia di tengah-tengah kita juga sekarang, bila kita membagi-bagi roti, mendengarkan Kitab Suci dan berdoa, “Ya Tuhan, tinggallah bersama kami.”
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan, kami telah Kauanugerahi daya hidup baru berkat kebangkitan Yesus Putra-Mu. Kami mohon, ciptakanlah baru dunia ini seturut semangat hidup-Nya. Sebab Dialah Putra-Mu …..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 3:1-10
“Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!”
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
-
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
-
Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
-
Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
-
Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mzm 118:24) Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 24:13-35
“Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi yang terkasih, kita jumpa lagi dalam RESI – Renungan Singkat Dehonian hari ini, Rabu, 03 April 2024. Hari Rabu dalam Oktav Paskah. Bersama saya Romo Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung-Bandar Lampung mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Luk 24:13-35 (30-35).
Sabahat Resi yang terkasih, kebangkitan Yesus dari mati semakin mendapat peneguhan dalam pengalaman perjumpaan dua murid yang menuju Emaus. Kubur kosong tidak menjadi bukti otentik tentang Yesus yang bangkit. Perjumpaan para murid dengan Yesus yang bangkitlah yang menjadi kesaksian bukti otentik bahwa Yesus yang disalibkan dan dimakamkan, sekarang telah bangkit. Yesus yang bangkit menjumpai para murid yang sedang dalam keadaan bertanya-tanya tentang berita dari para wanita yang mengatakan batu kubur telah terangkat dan makam kosong. Para murid belum percaya dengan pemberitaan para wanita, mereka justru menganggap omongan mereka omong kosong belaka.
Sabahat Resi yang terkasih, makam kosong tidak membuat Maria Magdalena begitu saja percaya Yesus telah bangkit. Demikian juga dengan Petrus, makam kosong tidak membuktikan apa-apa tentang kebangkitan Yesus. Petrus justru setelah melihat makam yang kosong, pulang ke rumah dengan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Para murid perlu diyakinkan beberapa kali berkaitan dengan kebangkitan Yesus. Yesus yang bangkit sendirilah yang menjumpai dan menyapa mereka. Yesus yang bangkit hari ini menyertai perjalanan dua murid menuju Emaus.
Sabahat Resi yang terkasih, dalam warta Injil hari ini dikisahkan (Secara lengkap dapat kita baca dalam Luk 24,13-35) dua murid yang menuju ke Emaus menunjukkan secara jelas bahwa memang para murid sedang dalam kondisi tercerai berai, mereka bubar setelah peristiwa salib. Para murid kembali pada rutinitas dan kegiatan lama mereka. Dengan kata lain, mereka kembali kepada kehidupan yang lama. Para murid belum mengalami kebangkitan sehingga mereka seperti kehilangan harapan akan masa depan.
Sabahat Resi yang terkasih, para murid yang menuju Emaus dengan kondisi kecewa dan bingung, disertai oleh Yesus sepanjang perjalanan mereka. Bahkan Yesus juga menuntun pengalaman mereka akan kitab suci. Yesus mengarahkan hati dan pemikiran mereka berkaitan dengan Mesias yang bangkit dari kubur. Tetapi seperti yang terjadi, mereka tidak segera mengerti, mereka tidak segera melihat bahwa Yesus lah yang berbicara, mengajar, dan menutuk mereka. Yesus lah yang menyertai perjalanan mereka sampai ke Emaus.
Apa yang menyadarkan mereka, sabahat Resi yang terkasih? Rupanya pemecahan roti dan ucapan syukur atas roti itu. Itulah moment penting dua murid atas apa yang pernah mereka alami ketika bersama dengan Yesus sebelum peristiwa salib. Saat mereka mengalami moment itu, mereka ingat semuanya, mata mereka terbuka, hati mereka berdebar-debar, jiwa mereka bersukacita. Seketika itu juga mereka menyadari kehadiran Yesus. Mereka juga menyadari bahwa perjalanan mereka sudah dituntun oleh Yesus yang bangkit. Mereka menjadi percaya akan berita kebangkitan Yesus karena mereka mengalami sendiri perjumpaan dengan Yesus.
Sabahat Resi yang terkasih, moment penting itu menjadi saat titik balik dua murid Emaus. Mereka yang tadinya meninggalkan Yerusalem dengan nada gusar, moment itu mengembalikan arah mereka menuju Yerusalem dengan nada penuh sukacita yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Rasa lelah dalam perjalanan dan dimensi waktu yang sudah malam tidak mereka lihat lagi. Yesus yang bangkit membuat mereka lupa akan bahaya yang mungkin mereka hadapi dalam perjalanan. Yesus yang bangkit membuat mereka lupa bahwa mereka tidak mengerti kitab suci sebelumnya.
Lalu bagaimana dengan kenyataan diri kita? Sabahat Resi yang terkasih, kenyataan perjalanan yang panjang sering kali menutup mata iman kita. Seperti dua murid emaus, tidak jarang kita merasa apa yang selama ini kita perjuangkan nampaknya sia-sia, tidak ada buahnya, tidak ada untungnya. Sudah menjadi orang katolik sekian puluh tahun, namun hidup tetap begini-begini saja. Sia-sialah semuanya.
Sabahat Resi yang terkasih, kiranya kita perlu menemukan moment penting untuk mampu kembali ke Yerusalem seperti dua murid Emaus tadi. Masing-masing dari kita pasti mempunyai moment itu, hanya saja mungkin setiap orang berbeda. Maria Magdalena mempunyai moment penting ketika disapa dengan khas; kemudian murid yang lain mempunyai moment itu ketika melihat kain kafan tergeletak, ia melihat dan percaya, sedangkan Paulus mempunyai pengalaman cahaya yang membutakan. Yang jelas masing-masing mempunyai moment pentingnya sendiri-sendiri.
Maka mari Sabahat Resi yang terkasih, kita mohon rahmat Tuhan agar kita juga mempunyai moment istimewa itu sehingga kita berani kembali ke Yerusalem dengan berkobar-kobar seperti dua murid. Semoga pengalaman perjumpaan dengan Yesus yang bangkit senantiasa membarui hidup kita.
DOA:
Ya Tuhan, bantulah aku seperti dua murid Emaus yang kembali ke Yerusalem dengan berkobar-kobar karena iman mereka dipulihkan. Semoga aku mampu untuk membarui hidup dan perjuanganku karena aku yakin dan percaya akan karunia penyelamatan yang Engkau anugerahkan kepadaku. Amin.
Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa pencipta dan penyelamat, terimalah kurban Kristus, Penebus umat manusia, dan selamatkanlah jiwa raga kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ATAU:
Allah Bapa sumber kehidupan, berkatilah roti anggur ini, dan jadikanlah berkat Roh-Mu lambang kedatangan dan kehadiran-Mu dalam diri Yesus, rezeki kehidupan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
ANTIFON KOMUNI — Lukas 24:35
Murid-murid mengenal Yesus kembali, ketika la membagi bagikan roti. Aleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan, kami telah menyambut tubuh dan darah Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaulepaskan dari cara hidup manusia lama dan Kaujadikan manusia baru. Demi Kristus, …
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian; kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Demi Kristus,…
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Àmin
Makasih Romo