Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Keuskupan Agung Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – I Korintus 1:27
Apa yang bodoh di mata dunia dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat.
PENGANTAR:
Seturut ukuran insani, kelonggarannya tidak banyak. Bukan ilmuwan, bukan penguasa, bukan bangsawan, melainkan orang-orang lemah, keturunan orang kebanyakan, tanpa kedudukan, mereka itulah pilihan Tuhan untuk mendirikan kerajaan. Orang-orang Korintus pun tidak berbeda. Paulus mengulangi bagaimana Tuhan berkarya. Pandangan itu diberi keseimbangan oleh Yesus. Orang kuat dan kuasa pun akan dikaryakan, asal mau menggunakan bakat-bakat mereka.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau memilih kegilaan salib di atas kebijaksanaan insani. Semoga hal itu menandai hidup kami berkat Yesus yang telah sudi merendahkan diri serta menjadi kebenaran kami. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 1:26-31
“Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah.”
Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaanmu ketika dipanggil. Menurut ukuran manusia tidak banyak di antara kalian yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, tidak banyak yang terpandang. Namun apa yang bodoh di mata dunia dipilih oleh Allah, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah, untuk memalukan yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi Allah telah membuat kalian berada dalam Kristus Yesus, dan oleh Dia Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Dialah yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita. Maka, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:12-13.18-19.20-21
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
-
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
-
Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
-
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 25:14-30
“Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.”
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engaku telah setia dalam perkara kecil. Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi’.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Sabtu, 31 Agustus 2024.
Sahabat Resi, bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang perumpamaan talenta. Perumpamaan ini mengajarkan kita tentang tanggungjawab dan kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita. Setiap dari kita diberi talenta dan kemampuan yang unik, dan Tuhan mengharapkan kita untuk mengembangkannya demi kebaikan bersama.
Talenta dalam perumpamaan ini bisa diartikan sebagai segala pemberian Tuhan dalam hidup kita—bakat, waktu, kesempatan, dan sumber daya. Tuhan tidak meminta kita untuk memberikan hasil yang sama, tetapi Dia mengharapkan kita untuk setia dan produktif dengan apa yang kita miliki. Hamba yang setia dan produktif mendapatkan pujian dan penghargaan dari tuannya, sementara yang malas dan takut kehilangan segala miliknya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan menghargai usaha dan inisiatif kita, meskipun hasilnya mungkin berbeda-beda. Kita diajak untuk tidak takut mengambil risiko dalam mengembangkan talenta yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Hamba yang menyembunyikan talentanya mencerminkan sikap takut dan malas yang sering kali menghambat kita untuk bertumbuh dalam iman dan karya. Ketakutan akan kegagalan atau ketidakpastian sering kali membuat kita enggan untuk melangkah dan mencoba hal-hal baru. Perumpamaan ini mengingatkan kita bahwa sikap seperti ini tidak berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan lebih menghargai mereka yang berani melangkah, meskipun mungkin akan menghadapi tantangan atau kesulitan. Kita diundang untuk selalu mempercayakan segala usaha kita kepada Tuhan, dengan keyakinan bahwa Dia akan menyertai dan memberkati setiap langkah kita.
Dalam konteks kehidupan kita sehari-hari, perumpamaan talenta ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menggunakan waktu, bakat, dan sumber daya yang telah Tuhan berikan. Apakah kita menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama, atau justru menyia-nyiakannya karena rasa takut dan ketidakpedulian? St. Paulus mengingatkan kita bahwa kita semua adalah pelayan Kristus yang dipanggil untuk menjadi pengelola yang setia. Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk melipatgandakan talenta yang telah diberikan kepada kita. Dengan bekerja keras dan setia, kita dapat membawa lebih banyak buah bagi Kerajaan Allah.
Perumpamaan ini menutup dengan penghakiman atas hamba yang tidak setia, yang kehilangan segala miliknya dan dibuang ke tempat kegelapan. Ini adalah peringatan bagi kita bahwa talenta yang tidak digunakan dengan baik dapat hilang, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Namun, perumpamaan ini juga memberi kita harapan bahwa bagi mereka yang setia dan produktif, ada janji kebahagiaan bersama Tuhan. Marilah kita berusaha untuk menggunakan setiap talenta yang telah Tuhan berikan dengan bijaksana, penuh tanggung jawab, dan dengan keyakinan bahwa Tuhan akan melipatgandakan apa yang kita persembahkan kepada-Nya. Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang baik dan setia di hadapan Tuhan. Tuhan memberkati. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakudus, semoga roti anggur ini Kauberkati dan kami Kauperkenankan memasuki sukacita Putra-mu, yang telah mengurbankan hidup-Nya demi kami. Sebab Dialah…
ANTIFON KOMUNI – Matius 25:23
Bagus sekali, hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia dalam hal kecil, maka yang lebih besar akan kuserahkan kepadamu. Masuklah ke dalam bahagia tuanmu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa dan kekal, utuslah kami memperkembangkan bakat anugerah-Mu. Semoga kami dapat menjadi orang yang berani menaruh cinta kasih, karena tahu bahwa segalanya kami terima daripada-Mu. Demi Kristus ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo