Senin, 18 November 2024 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Lukas 18:41.42

Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu? Tuhan, semoga aku melihat. Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau.

PENGANTAR:

‘Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula’ tulis Rasul Yohanes kepada gereja-gereja di Asia. ‘Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula.’ Berpaling kepada Yesus, mohon belas kasih-Nya membuka mata kita dan memperlihatkan jalan baru. Itulah pertobatan yang benar.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahamulia, Engkau menghendaki menunjukkan kepada seluruh dunia jalan kedamaian dalam diri Yesus, cahaya segala cahaya. Semoga Dia berkenan mendorong kami, meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang membawakan keselamatan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Wahyu 1:1-4;2:1-5a

“Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!”

Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:1-2.3.4.6

Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.

  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.

  2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 8:12) Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 18:35-43

“Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat.”

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka Yesus berkata, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Senin, Hari Biasa Pekan 33, 18 November 2024.

Para Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, berhasil atau tidak-nya kita dalam setiap usaha dan mimpi-mimpi kita, itu tergantung dari seberapa besarnya, seberapa kerasnya perjuangan kita dalam mencapai semua itu. Kalau kita yakin, bahwa apa yang kita impi-impikan akan terwujud, halangan sebesar apapun, yang menghadang, pasti bisa dilalui dengan penuh perjuangan.

Perjuangan itu juga dialami oleh Bartimeus,yang kita kenal sebagai seorang pengemis buta yang berada di pintu masuk kota Yeriko. Bartimeus tahu bahwa Yesus telah lewat, meskipun dia buta, namun dia menggunakan “mata” orang lain untuk melihat kehadiran Yesus. Maka Bartimeus berseru dengan suara yang keras. Namun orang-orang yang ada di sekitar Yesus tidak senang akan apa yang dilakukan oleh Bartimeus itu. Maka mereka menyuruh Bartimeus untuk diam saja. Namun semakin diminta untuk diam, Semakin keraslah Bartimeus berteriak. “Yesus anak Daud, kasihanilah aku” Dalam hatinya, ia meyakini bahwa hanya Yesus, yang ia percayai sebagai Mesias, yang mampu menyembuhkannya.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa seringkali kita terlalu banyak pertimbangan ketika hendak datang kepada Tuhan. Kita mungkin merasa malu dengan kekurangan dan kelemahan kita, merasa bahwa Tuhan akan menolak kita karena dosa-dosa atau kelemahan kita. Tetapi Bartimeus mengajarkan kita bahwa tidak ada yang perlu kita sembunyikan dari Tuhan. Ia datang dengan tulus, dengan kerendahan hati, tanpa rasa takut atau malu. Yesus tidak memandang orang itu dari luar, tetapi Ia melihat ketulusan hati dan imannya. Mungkin ada banyak orang yang berada di sekitar kita yang berkata, “Diamlah, jangan mengganggu,” atau yang menganggap kita tidak layak untuk mendapat perhatian Tuhan. Namun, Tuhan selalu mendengar setiap suara hati kita, terutama suara hati yang penuh harapan dan iman.

Ketika Yesus berhenti dan bertanya, “Apa yang kauinginkan supaya aku perbuat bagimu?” kita melihat perhatian pribadi yang begitu besar dari Tuhan. Tuhan tidak hanya menyembuhkan karena Ia mampu, tetapi karena Ia peduli dan ingin mendengarkan apa yang kita inginkan. Meskipun Yesus tahu apa yang diinginkan oleh orang buta itu, Ia tetap bertanya untuk mengajak orang tersebut berpartisipasi dalam penyembuhannya. Ini adalah langkah yang sangat penting, karena keterlibatan kita dalam permohonan kepada Tuhan meneguhkan iman kita dan memberi ruang bagi Tuhan untuk bekerja dalam hidup kita.

Ketika Bartimeus menjawab, “Tuhan, supaya aku bisa melihat,” Yesus tidak ragu memberikan jawaban-Nya. Dengan kata-kata yang penuh kuasa, Yesus berkata, “Lihatlah! Imammu telah menyelamatkan engkau.” Sesaat setelah itu, orang buta itu langsung dapat melihat dan mengikuti Yesus sambil memuliakan Tuhan. Apa yang semula tampak sebagai permohonan yang sederhana, menjadi sebuah transformasi yang luar biasa. Sebuah penglihatan fisik yang kembali diperoleh, namun lebih dari itu, ada sebuah pencerahan spiritual yang terjadi dalam dirinya. Setelah disembuhkan, ia tidak hanya menerima penglihatan matanya, tetapi juga memiliki penglihatan baru dalam hidupnya, yaitu penglihatan spiritual untuk mengikuti Yesus dan memuliakan Tuhan.

Para pedengar Resi Dehonian yang terkasih, kita tahu bahwa Tuhan tidak hanya datang untuk menyembuhkan tubuh kita, tetapi juga untuk menyembuhkan batin dan jiwa kita. Banyak dari kita yang mungkin merasa “buta” dalam hidup ini — buta akan arah hidup kita, buta dalam menghadapi persoalan hidup, atau bahkan buta dalam melihat kasih Tuhan yang selalu menyertai kita. Namun, seperti orang buta ini, kita dipanggil untuk memanggil Tuhan dengan penuh iman, untuk mengakui kelemahan kita, dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Ketika kita datang dengan iman yang penuh, Tuhan tidak hanya memberi kita jawaban yang kita harapkan, tetapi juga memberi kita penglihatan baru, penglihatan yang memampukan kita untuk melihat hidup dengan cara yang berbeda, dengan cara Tuhan.

Kisah ini juga mengajak kita untuk lebih peka terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan. Seperti orang banyak yang mencoba menenangkan orang buta itu, kita sering kali tergoda untuk mengabaikan mereka yang dalam kesulitan atau yang dianggap tidak penting. Namun, Yesus mengajarkan kita bahwa tidak ada yang terlalu kecil, tidak ada yang terlalu hina untuk mendapatkan perhatian-Nya. Tuhan melihat setiap orang dengan penuh kasih, tidak ada yang terpinggirkan di mata-Nya.

Mari kita bertanya dalam diri kita, apakah kita sudah cukup berani seperti orang buta itu untuk berteriak memanggil Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita sudah cukup percaya bahwa Tuhan bisa menyembuhkan segala keterbatasan dan kesulitan yang kita hadapi? Mari kita membuka hati kita, berdoa dengan tulus, dan memohon agar Tuhan memberikan kita penglihatan yang baru, penglihatan yang memampukan kita untuk melihat kehadiran-Nya dalam segala hal. Tuhan selalu hadir, mendengarkan, dan memberikan apa yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita mengucapkannya.

Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, tunjukkanlah kiranya belas kasih-Mu dalam roti anggur ini, yang melambangkan Penyelamat dunia, yaitu Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Wahyu 2:4-5

Aku mencela kalian, karena telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sabarlah, betapa dalamnya kalian jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kalian lakukan semula.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur, karena Engkau telah melimpahkan penebusan kepada kami, ialah Yesus Putra Manusia. Ajarilah kami mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

2 Comments

  • Herlin November 18, 2024 at 6:29 am

    Amin

    Reply
  • Firmus dega November 18, 2024 at 7:26 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment