Selasa, 03 Juni 2025 – Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir (Novena Roh Kudus hari kelima)

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA -lh. Why 12:11 

Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya. Aleluya.

PENGHANTAR: 

Para misionaris di Afrika sering mendengar, bahwa kesucian adalah pri vilegi orang kulit putih. Ucapan itu dapat difahami, meski tidak benar. Di antara para kudus hitam yang tak terhitung jumlahnya, yang secara mendalam dan sederhana menghayati hidup Kristen, ada beberapa yang menonjol seperti Karolus dan para temannya, hamba-hamba istana. Me reka tennasuk kasta istana, tetapi kemewahan tidak niencekik iman me reka. Mereka memilih maut daripada hidup mewah mendatar.

DOA KOLEKTAN: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika yang sudah disiram darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 20:17-27

“Aku dapat mencapai garis akhir, dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus.”

Dalam perjalanannya ke Yerusalem paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka datang, berkatalah Paulus kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguh pun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu. Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih; aku tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 68:10-11.20-21

Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

  1. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

  2. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya.
S : (Yoh 14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:1-11a

“Bapa, permuliakanlah Anak-Mu.”

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan segala milik-Mu adalah milik-Ku, dan milik-Ku adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ 

Vivat Cor Jesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi yang terkasih, kita jumpa lagi dalam Renungan Singkat Dehonian hari ini, Selasa, 03 Juni 2025 – Hari Biasa dalam Pekan VII Paskah – Pw S. Kalolus Lwangga, dkk, martir. Bersama saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari Komunitas SCJ Telukbetung-Bandar Lampung mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat dalam Yoh 17:1-11a.

Sahabat Resi yang terkasih, doa Yesus yang terakhir untuk para murid-Nya menunjukkan keinginanNya yang mendalam bagi semua orang percaya, baik dahulu maupun sekarang. Doa ini juga merupakan suatu teladan yang diilhamkan Roh tentang bagaimana semua gembala harus mendoakan jemaat mereka, dan bagaimana orang-tua harus mendoakan anak-anak mereka.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus berdoa secara khusus untuk para muridNya dan mereka yang telah dipercayakan kepadaNya. “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu” (Yoh 17:9). Pribadi-pribadi yang dipercayakan kepadaNya menjadi konsentrasi doaNya.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus berdoa kepada Allah bagi para pengikutNya. Yesus telah melaksanakan semua tugas perutusan yang disampaikan Bapa kepadaNya. Ia telah mengagungkan Bapa-Nya seiring dengan tuntasnya semua tugasNya di dunia. Yesus telah memperkenalkan Bapa-Nya dunia. Yesus mendoakan para pengikut-Nya supaya mereka tetap satu. Model kesatuan mereka adalah kesatuan Yesus dan Bapa-Nya. Yesus begitu mengasihi para pengikutNya. Yesus sangat peduli dengan masa depan mereka, terutama saat Ia akan berangkat ke Surga. Karena itulah, Ia membawa para pengikutNya dalam doa.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus tidak hanya berdoa bagi para murid-Nya saja, tetapi juga untuk Gereja yaitu orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus karena pemberitaan para murid-Nya. Yesus ingin agar Gereja menjadi satu. Melalui kesatuan ini, dunia akan percaya Yesus telah diutus Allah Bapa dan dunia akan mengenali bahwa Allah Bapa mengasihi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus.

Sahabat Resi yang terkasih, dalam warta Injil hari ini, Yesus menyatakan bahwa Ia telah menyelesaikan dengan baik-baik tugas-Nya. Para Rasul pada perjamuan terakhir menjadi saksi dari pernyataan Yesus kepada Bapa-Nya bahwa Ia telah menyampaikan kepada umat manusia apa saja yang diperintahkan oleh Bapa.

Sahabat Resi yang terkasih, tentu warta Injil hari ini diwarnai akan perpisahan dan kesedihan, di mana Yesus harus meninggalkan para murid-Nya. Sungguhpun begitu, kepergian-Nya harus terjadi agar para murid menjadi semakin matang.

Pahamilah bahwa ada saat ketika kita harus dituntun, ada saat ketika kita harus berjalan sendiri. Inilah dinamika hidup iman kita. Kendati begitu, sebenarnya kita tidak pernah sendirian dalam arti sebenarnya. Yesus dan Roh Kudus-Nya senantiasa membimbing kita. Selain itu, penghayatan iman kita senantiasa ada dalam kebersamaan dengan umat lain, dimana kita dapat saling meneguhkan satu sama lain. 

DOA:

Ya Tuhan Allah,  tambahkanlah dan teguhkan imanku serta mampukanlah aku untuk melakukan tugas-tugas yang Kau percayakan kepadaku dengan baik lagi setia. Semua ini demi kemuliaan nama-Mu. Amin.

Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, sumber kesucian kami, kepada-Mu kami unjukkan dengan rendah hati persembahan dan permohonan umat-Mu, semoga pilihan para martir-Mu untuk lebih baik mati daripada berdosa mendorong kami untuk mengabdi Engkau sepenuh hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Why 2:7

Para pemenang akan bersantap makan buah kehidupan yang tumbuh di taman Allah. Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kekuatan umat-Mu, pada peringatan keinenangan para martir- Mu telah Kauperkerankan kami menyambut santapan surgawi. Santapan ini telah menguatkan mereka untuk menahan segala derita siksaan dengan sabar. Semoga iman dan cinta kasih kami pun Kaukuatkan, agar tetap teguh dalam segala derita dan cobaan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Karolus Lwanga, Martir 

Kekristenan masih merupakan hal baru di Uganda, Afrika, ketika suatu misi Katolik dimulai di sana pada tahun 1879. Para imam yang diutus adalah para imam Misionaris Afrika. Karena jubah mereka yang putih, mereka lebih dikenal dengan sebutan  “Imam-imam Putih”.

Raja Mwanga tidak mengerti apa itu Kristen. Tetapi, ia menjadi amat marah ketika seorang katekis Katolik, Yosef Mkasa, menasehatinya untuk memperbaiki cara hidupnya yang bejat. Raja Mwanga adalah seorang homoseksual dan sering memaksa para pemuda pelayan istana untuk memuaskan birahinya. Murka raja Mwanga berubah menjadi rasa benci dan dendam terhadap Yosef Mkasa dan agamanya. Segelintir pejabat istana yang ambisius mengobarkan murka raja dengan dusta mereka. Raja kemudian memerintahkan untuk membunuh sekelompok orang Katolik Anglikan beserta Uskup mereka. Yosef Mkasa sendiri dihukum penggal pada tanggal 18 November 1885. Penganiayaan atas semua orang Kristen pun dimulailah. Tercatat seratus orang Katolik Roma terbunuh. Dua puluh dua orang martir di antaranya kelak dinyatakan kudus.  

 

Dengan wafatnya Yosef Mkasa, Karolus Lwanga menjadi pemimpin guru agama dari para pelayan istana yang beragama Katolik. Pada tanggal 26 Mei 1886, raja mendapati bahwa sebagian dari para pelayannya telah menjadi Katolik. Ia memanggil Denis Sebuggwawo. Ia bertanya apakah Denis mengajarkan agama kepada pelayan-pelayan istana yang lain. Denis menjawab ya. Raja segera menyambar pedangnya lalu menusukkannya dengan keji ke tenggorokan pemuda itu. Kemudian, raja menyerukan bahwa tidak seorang pun diijinkan meninggalkan istana. Genderang perang ditabuh sepanjang malam.

Dalam suatu ruangan tersembunyi, Karolus Lwanga secara sembunyi-sembunyi membaptis empat pelayan istana. Seorang di antaranya adalah St. Kizito, seorang remaja periang serta murah hati yang baru berumur tiga belas tahun. Dialah yang paling muda dalam kelompok mereka. St. Karolus Lwanga telah seringkali menyelamatkan Kizito dari nafsu jahat raja.

Santo Karolus Lwanga bersama sebagian besar dari 22 martir Uganda dibunuh pada tanggal 3 Juni 1886. Mereka dipaksa berjalan tiga puluh tujuh mil jauhnya (± 60 km) ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Setelah beberapa hari dipenjara, mereka dilemparkan ke dalam kobaran api. Tujuh belas dari para martir tersebut adalah para pelayan istana. Salah seorang yang wafat dihari naas tersebut adalah Santo Mbaga Tuzinde. Ayahnya sendiri yang bertugas sebagai algojo pada hari itu. Ia dipukuli dahulu sampai mati lalu tubuhnya dibakar bersama dengan Karolus Lwanga dan yang lainnya.

Para Martir ini dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XV pada tanggal 6 Juni 1920 dan dikanonisasi oleh Paus Paus Paulus VI pada 18 Oktober 1964.

Sumber: https://www.mirifica.net/2020/06/04/santo-karolus-lwanga-03-juni/

2 Comments

  • Firmus dega Juni 3, 2025 at 7:35 am

    Makasih Romo

    Reply
  • Herlin Juni 3, 2025 at 11:02 am

    Santo Karolus Lwanga
    Doakanlah kami.

    Reply

Leave a Comment