Kamis, 12 Juni 2025 – Hari Biasa Pekan X

Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 85:13

Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

PENGANTAR:

Semakin orang membiarkan diri dibimbing oleh Roh, semakin ia dibebaskan dari kebutaannya untuk menemukan cahaya Injil. Maka tuntutan Yesus untuk pengudusan menjadi lebih berat dari Perjanjian Lama. Adapun tuntutan-Nya ialah agar saling memaafkan dengan tulus ikhlas. kita

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, kami mohon curahilah kami Roh Kudus, agar dapat melihat siapakah Engkau sebenarnya. Semoga cahaya- Mu menyinari hidup kami, dan semoga cinta kasih dan kebebasan semakin berkembang dengan suburnya di tengah-tengah kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 3:15-4:1.3-6

“Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah.”

Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak terselubung kita semua mencerminkan kemuliaan Allah. Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih tetap tertutup maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 85:9ab-10.11-12.13-14

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  1.  Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.

  2.  Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.

  3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 13:34) Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan, yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:20-26

“Barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum.”

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie… Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria..

Sobat Resi terkasih, Injil hari ini masih dalam konteks Yesus berkotbah di atas bukit. Tuhan Yesus menyampaikan berbagai pengajaran dan penekanan hari ini adalah terkait bagaimana melaksanakan hukum Taurat, hukum Tuhan. Pemahaman yang selama ini diterima adalah kalau kita melaksanakan hukum Tuhan, kita pasti akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Orang yang taat hukum Tuhan, ia pasti dekat dengan Allah. Sesederhana itu. Namun, praktik berdasarkan pemahaman seperti itu justru dikritik Yesus. Yesus menantang para pengikutNya untuk menghayati hukum Allah jauh lebih dalam. Kalau ada perintah, Jangan Membunuh, misalnya, haruslah persoalan ‘membunuh’ dihayati dan dimengerti jauh lebih dalam hingga kepada persoalan sifat marah dan menggunakan bahasa yang melecehkan orang lain. Bisa jadi kita membunuh karakter seseorang berlatarbelakangkan iri, benci, amarah, dendam dan seterusnya.

Menariknya, Yesus juga mengaitkan hubungan antar pribadi manusia dengan relasi dengan Allah sendiri ketika ia memberikan ilustrasi tentang membawa persembahan saat ibadah dilakukan. Rekonsiliasi atau berdamai dengan sesama yang sedang cedera relasi dengan kita semestinya diutamakan sebelum kita pada saat yang sama mencoba menjalin relasi dengan Allah dalam bentuk ibadah. Ini sebuah pengajaran yang frontal dan pasti membuat gejolak di zaman Yesus, namun juga teguran untuk batin kita di zaman ini. Tak heran, di awal Ekaristi kita juga mengungkapkan sesal dan tobat kita. Dengan ungkapan doa itu, kita juga hendak mendamaikan relasi kita dengan sesama yang rusak, selain berdamai dengan Allah.

Semoga Hati Kudus Yesus membantu kita selalu memperbarui diri semakin baik. 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakuasa dan kekal, semoga roti anggur ini menandakan pengampunan dan pepulih, agar kami dapat saling bergaul sebagai saudara se-Bapa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 6:64b.69b

Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan, ya Tuhan. Engkaulah yang memiliki sabda kehidupan kekal.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebebasan sejati, kami mohon, berilah kiranya kami kebebasan putra dan putri-Mu. Semoga Kausingkirkan pula dari kami tutup ketidakpercayaan dan dosa. Ajarilah kami menempuh jalan yang lurus, agar dapat menemukan Dikau, Allah dan Bapa kami. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega Juni 12, 2025 at 9:23 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment