Rabu, 15 Oktober 2025 – Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avilla, Perawan dan Pujangga Gereja

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Rumah SCJ Jakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA: Pembukaan –Mazmur 41:2-3

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku rindu pada-Mu, ya Allah. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.

PENGANTAR:

Biara sering disebut-sebut sebagai tempat ketenangan dan peristirahatan. Tetap itu tidak berarti bahwa segalanya berjalan serba lancer dan tenang, bahwa perubahan-perubahan keadaan hanya lalu saja di situ. Penyesuaian dan penyegaran selalu diperlukan juga. Santa Teresia dari Avilla, seorang biarawati Karmel, tahu bahwa Karmel memerlukan pembaharuan. Mula-mula ada yang menentak, sampai diketahui bahwa bukan nafsu pembaharuan, melainkan rasa religius mendalamlah yang menjadi alasannya; pun pula suatu keprihatianan akan hidup bersama. Berkat tulisan-tulisan rohani yang mengungkapkan pengalaman religiusnya, ia adalah wanita pertama yang mendapat gelar pujangga Gereja.

DOA KOLEKTAN: 

Marilah berdoa: Allah Bapa yang bersemayam di istana mulia, atas dorongan Roh Kudus Santa Teresia telah menunjukkan kepada umat-Mu jalan menuju kesempurnaan. Semoga budi kami selalu dibimbing oleh ajarannya dan hati kami dikobarkan oleh keinginan akan kesucian. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 2:1-11

“Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya.”

Hai manusia, siapapun juga engkau, kalau menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari kesalahan. Sebab dalam menghakimi orang lain, engkau pun menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Ataukah kauanggap sepi kemurahan-Nya yang berlimpah? Kauanggap sepikah kesabaran dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri untuk hari penghakiman. Saat murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Hidup kekal akan diberikan kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, yang mencari kemuliaan, kehormatan dan kebakaan. Tetapi murka dan geram akan diberikan kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani. Sebaliknya kemuliaan, kehormatan, dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 62:2-3.6-7.9

Ref. Tuhan, Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.

  1.  Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.

  2. Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.

  3. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:42-46

“Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” Tetapi Yesus berkata lagi, “Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Rabu, 15 Oktober 2025. Bertepatan dengan Peringatan wajib St. Teresia dari Yesus. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin.  Tema Resi kita kali ini adalah: “Cinta yang Murni, Bukan Sekadar Kewajiban”. Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..

Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan bahwa Tuhan Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka rajin menjalankan hukum, memberi persembahan sepersepuluh dari semua hasil, bahkan dari sayur-sayuran kecil, namun melupakan yang terpenting yaitu perbuatan kasih dan keadilan Allah. Mereka lebih sibuk dengan penampilan luar dan kehormatan, daripada hati yang sungguh mencintai Tuhan. Tuhan Yesus menegur mereka karena menanggung beban yang mereka sendiri tidak mau tanggung, dan karena hidup mereka menjadi batu sandungan bagi orang lain. Lalu apa yang bisa kita ambil maknanya atau bisa kita refleksikan? Saya menaearkan 3 hal saja:

  1. Cinta lebih utama daripada aturan Teresia dari Yesus mengajarkan bahwa doa sejati lahir dari cinta yang mendalam kepada Allah, bukan dari kewajiban belaka. Tuhan tidak mencari kesempurnaan lahiriah, melainkan hati yang mau mencintai dan mengasihi. Yang menjadi pertanyaan bagi kita: Apakah dalam pelayanan dan doa, aku masih mencari kesempurnaan lahiriah atau aku benar-benar membiarkan diriku digerakkan oleh kasih kepada Tuhan?”

  2. Iman harus menyentuh keadilan dan belas kasih Tuhan Yesus menegur mereka karena mereka melupakan keadilan dan cinta kasih. Iman yang tidak berbuah dalam tindakan kasih adalah iman yang kering. Seorang Kristiani sejati, seperti St. Teresia, tidak berhenti pada doa, tetapi membiarkan kasih Allah menjelma dalam tindakan bagi sesama. Yang menjadi pertanyaan refleksi: “Apakah doaku membuat aku semakin peka terhadap penderitaan orang lain?”

  3. Jangan menjadi batu sandungan bagi sesama. Tuhan Yesus menegur ahli Taurat karena hidup mereka menjadi beban bagi orang lain. Kekudusan tidak membuat orang lain kecil, tetapi justru menumbuhkan membuat orang lain berkembang. Hati yang bersatu dengan Tuhan justru memancarkan kelembutan, bukan kesombongan rohani. Maka yang menjadi pertanyaannya adalah: Apakah kehadiranku meneguhkan dan menguatkan orang lain, atau malah membuat mereka merasa tidak layak di hadapan Tuhan?”

Nah para sahabatku, saudari-saudara yang dikasih dan mengasiho Hati Yesus. St. Teresia dari Yesus atau St. Teresia dari Avila mengingatkan kita bahwa jalan menuju kesatuan dengan Tuhan adalah cinta yang murni dan rendah hati. Bukan banyaknya doa, bukan kesempurnaan peraturan, tetapi hati yang jujur dan terbuka bagi kasih Allah. Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita sehingga hati kita menjadi semakin dimurnikan dari kesombongan rohani dan digerakkan oleh kasih sejati yang bersumber dari Hati Kudus Yesus.Amin.

Dalam nama bapa dan putra dan roh kudus. Amin Tuhan memberkati. Berkah Dalem

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, Raja mahamulia, semoga persembahan kami berkenan di hati-Mu sebagaimana Engkau telah berkenan akan pengabdian dan ketaatan Santa Teresia. demi Kristus, ..

ANTIFON KOMUNI –Mazmur 88:2

Kasih-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selamanya. Kesetiaan-Mu, ya Allah hendak kuwartakan turun-temurun.

DOA SESUDAH KOMUMI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahaagung, keluarga-Mu ini telah Kausegarkan dengan santapan surgawi. Semoga kami seturut teladan Santa Teresia, selalu gembira dan memuji kasih setia-Mu. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI:

Santa Theresia dari Avila

Theresa (Teresa) dilahirkan di Avila, Spanyol, pada tanggal 28 Maret tahun 1515. Sebagai seorang gadis kecil di rumah keluarganya yang kaya, Theresa dan kakaknya: Rodrigo suka sekali membaca riwayat hidup para kudus dan para martir. Bagi mereka, tampaknya menjadi martir adalah cara mudah untuk dapat pergi ke surga. Oleh karena itu kedua anak tersebut secara diam-diam berencana untuk pergi ke tanah Bangsa Moor. 

Sementara mereka menapaki jalan, mereka berdoa agar mereka boleh wafat bagi Kristus. Tetapi, mereka belum lagi jauh dari rumah ketika bertemu dengan paman mereka. Sang paman membawa mereka pulang ke pelukan ibu mereka yang sudah teramat cemas. Kemudian, anak-anak itu bermaksud untuk menjadi pertapa di pekarangan rumah. Rencana ini pun tidak berhasil karena mereka tidak dapat mengumpulkan cukup banyak batu untuk membangun gubug pertapaan. Santa Theresa sendirilah yang menuliskan kisah masa kecilnya yang menggelikan itu.

Namun demikian, ketika Theresa tumbuh menjadi seorang gadis remaja, ia berubah. Ia banyak membaca buku-buku novel dan kisah-kisah roman picisan hingga kehidupan religius sempat ia lupakan. Ia lebih banyak memikirkan cara merias serta mendadani dirinya agar tampak cantik.
Tetapi, setelah ia sembuh dari suatu penyakit parah, Theresia membaca sebuah buku tentang St. Hieronimus yang hebat. Pada saat itu juga, ia bertekad untuk mempesembahkan hidupnya untuk Kristus. Ia ingin menjadi seorang biarawati. 

Ayahnya sangat menentang keinginannya untuk masuk biara, sehingga ketika ia sudah berusia 17 tahun; Theresia diam-diam meninggalkan rumah tanpa memberitahu siapa pun, dan memasuki sebuah Biara Karmel. Melihat keteguhan putrinya, ayah dan keluarganya pun akhirnya menyetujui pilihan hidupnya.

Segera setelah mengucapkan kaulnya, Teresa menjadi sakit parah, dan kondisinya diperparah oleh bantuan medis diterimanya sangat tidak memadai, dia tidak pernah sepenuhnya pulih kesehatannya. Suatu hari, di hadapan lukisan Yesus, ia merasakan suatu kesedihan yang mendalam bahwa betapa selama ini ia tidak mampu mencintai Tuhan sebagaimana yang diinginkan oleh Tuhan. Sejak itu, ia mulai hidup hanya bagi Yesus saja, tidak peduli betapa pun besarnya pengorbanan yang harus dilakukannya.

Sebagai balasan atas cintanya, Kristus memberikan karunia padanya untuk mendengar-Nya dan berbicara kepada-NYA. Theresa mulai menerima berbagai Penglihatan / vision. Vision yang diterimanya kemudian diteliti oleh pembesar Ordo Dominikan dan Serikat Jesus, termasuk Santo Francis Borgia juga ikut meneliti penglihatan-penglihatan yang diterimanya. Mereka semua kemudian sepakat dan memaklumkan bahwa Penglihatan yang diterima oleh suster Karmel Theresa adalah benar dan Kudus. 

Theresa merasa biaranya terlalu longgar peraturannya dan jauh dari kehidupan rohani yang dicita-citakannya. Karena itu ia kemudian memelopori gerakan pembaharuan dalam biara karmel. Hal ini tidak mudah. Banyak biarawan – biarawati yang sudah terbiasa hidup santai, tidak berdisiplin dan melupakan cara hidup asketis sangat menentang gerakan pembaharuannya. Tuhan kemudian mempertemukan Suster Theresia dengan seorang biarawan karmel yang kudus yaitu Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz) yang juga memiliki semangat pembaharuan. Bersama-sama mereka berjuang memperbaharui kembali semangat spiritualitas Ordo Karmel melalui kehidupan membiara yang suci, dalam doa, serta menjalankan puasa dan berpantang dengan sangat ketat.

Mereka mendirikan biara-biara Karmel yang baru. Biara-biara tersebut dipenuhi oleh para biarawati yang rindu untuk hidup kudus. Mereka banyak berkurban untuk Yesus. Theresa sendiri memberi teladan kepada mereka. Ia berdoa dengan cinta yang menyala-nyala dan bekerja keras melakukan tugas-tugas biara.

Santa Theresa adalah seorang pemimpin besar dan seorang yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus serta Gereja-Nya. Ia wafat pada tahun 1582 dan dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Ia digelari Doktor Gereja oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970.

Arti Nama

Mungkin berasal dari bahasa Yunani θερος (Theros) yang berarti “musim panas” atau θεριζω (therizo) yang berarti “panen”

Variasi Nama

Teresa, Theresa, Theresia (German), Teresa, Teresia, Theresa, Theresia, Terese (Swedish), Teresa, Theresa, Terese (Norwegian), Teresa, Theresa, Terese (Danish) Terese (Basque), Tereza (Bulgarian), Terezija, Tena (Croatian), Tereza, Terezie (Czech), Theresia, Thera, Trees (Dutch), Teresa, Theresa, Teri, Terri, Terrie, Terry, Tess, Tessa, Tessie, Tracee, Tracey, Traci, Tracie, Tracy (English), Teresa (Finnish), Thérèse (French), Terézia, Teca, Teréz (Hungarian), Toiréasa, Treasa (Irish), Teresa (Italian), Therasia (Late Roman), Teresa (Polish), Teresa, Teresinha, Terezinha (Portuguese), Tereza (Portuguese (Brazilian), Tereza (Romanian), Terézia (Slovak), Terezija (Slovene), Teresa, Tere, Teresita (Spanish

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/oktober/theresia-dari-avila.html

2 Comments

  • Herlin Oktober 14, 2025 at 10:51 pm

    Santo Theresa dari Avila.
    Doakanlah kami.

    Reply
  • Firmus dega Oktober 15, 2025 at 6:51 am

    Makasih Br

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Herlin Cancel Reply