Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Bdk. Mzm. 25:15-16
Mataku tetap terarah kepada Tuhan sebab la mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku sebab sebatang kara dan celakalah aku.
ATAU — Bdk. Yeh. 36:23-26
Apabila nama-Ku sudah dikuduskan dalam dirimu, Aku akan mengumpulkan kamu dari seluruh bumi; dan Aku akan mencurahkan air jernih ke atasmu, maka kamu akan dibersihkan dari segala kenajisanmu; dan Aku akan mem berimu Roh yang baru, Sabda Tuhan.
PENGANTAR:
Hidup bersama ternyata tidak lepas dari adanya aturan-aturan yang disepakati demi kebersamaan dan agar semua berjalan selaras dengan tujuan hidup bersama itu. Pendek kata, butuh adanya aturan main. Hari ini kita juga akan mendengarkan Hukum Musa yang disampaikan oleh Allah bagi Bangsa Israel dalam menjalankan hidup bersama sebagai bangsa dan kebersamaan mereka dengan Allah. Namun, kita pun segera diingatkan agar memandang hukum itu bukan dengan ukuran kita saja, tetapi dengan takaran Yesus Kristus. Menurut Paulus, takarannya adalah Salib Kristus, yang bagi orang Yahudi adalah batu sandungan, dan bagi bangsa lain adalah kegilaan.
DOA PEMBUKA:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau telah menunjukkan kepada kami jalan hidup yang benar supaya kami tidak tersesat. Semoga, selama masa tobat ini, kami sungguh sungguh mengarahkan diri untuk selalu berada di jalan Putra-Mu, yaitu jalan keadilan, kejujuran, kedamaian, dan cinta kasih. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 20:1-17
“Hukum telah diberikan melalui Musa.”
Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:8.9.10.11
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
-
Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
-
Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 1:22-25
“Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.”
Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yoh 3:16)
1. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
2. Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 2:13-25
“Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah Tubuh-Nya sendiri.”
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, “Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka, “Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberikan kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu, Per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi yang terkasih, kita jumpa lagi dalam RESI – Renungan Singkat Dehonian hari ini, Minggu, 03 Maret 2024. Hari Minggu Pra-Paskah III. Bersama saya Romo Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung-Bandar Lampung mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Yoh 2:13-25.
Sahabat Resi yang terkasih, kemarahan tidak selalu harus ditafsirkan sebagai wujud hilangnya belas kasihan. Kepada orang yang emosionalnya tinggi, kita gampang maklum dan mengerti kalau orang itu marah-marah. Tetapi dengan orang yang berkarakter sabar, murah ampun, gampang menerima, suka berkorban dan selalu berusaha mencari yang terbaik, tiba-tiba marah, kita cepat berkesimpulan bahwa pasti ada yang tidak beres dan sudah keterlaluan. Dengan teropong dan kacamata pandang seperti itu kiranya kita harus melihat dan menilai kemarahan Yesus.
Sahabat Resi yang terkasih, Yesus menyatakan cinta-Nya kepada Bapa dengan membersihkan Bait Suci dari berbagai penyalahgunaan. Tantangan dari banyak kalangan membuka peluang bagi Yesus untuk mengacu kepada diri-Nya sendiri sebagai Bait Allah yang sesungguhnya, yakni Pribadi yang menghadirkan Allah sendiri, bahkan Dialah Putra Allah yang menentukan sejarah penyelamatan umat manusia.
Sahabat Resi yang terkasih, Yesus dengan tegas menegur orang-orang yang mengotori dan berjualan dalam Bait Allah. Bagi Yesus, Bait Allah dibangun sebagai tempat perjumpaan antara Allah dan manusia. Bait Allah adalah tempat berdoa, tempat keheningan dan setiap orang dapat menimba inspirasi bagi hidupnya. Namun tujuan itu menjadi terganggu dengan berbagai usaha dan kepentingan pribadi untuk mencari keuntungan diri.
Sahabat Resi yang terkasih, Sadarilah bahwa adanya orang berjualan di pelataran Bait Allah pastilah karena adanya koneksi atau kerjasama dengan para pengurus Bait Allah. Mereka mencari keuntungan dengan adanya para penjual dan penukar uang persembahan itu. Jadi bukan hanya soal para pedagang mencari makan dengan berjualan di pelataran bait Allah melainkan juga para petugas Bait Allah yang “nggak bener” melakukan tindakan mencari penghasilan dengan menarik “pajak lapak”. Inilah yang semakin membuat Yesus datang dengan mengobrak-abrik para pedagang hewan korban dan penukar uang persembahan.
Kemudian Sahabat Resi yang terkasih, secara pribadi kita disadarkan bila sedang berada dalam rumah doa, didalam gereja. Kita mesti jujur bahwa kadang sikap dan perbuatan kita bisa mencemarkan Rumah Allah. Kalau diperhatikan kadangkala ada yang berbuat sesuatu yang tidak diperkenankan sewaktu perayaan Ekaristi, misalnya saja membuat ‘gereja’ bisa menjadi “pasar”, tempat ngobrol, main hp, tidur, dan lain sebagainya. Sikap-sikap inilah yang hendak dikoreksi oleh Tuhan Yesus.
Sahabat Resi yang terkasih, Warta Injil tadi juga bisa mengingatkan kita bahwa diri kita adalah Bait Allah. Dalam hidup kita Tuhan menunjukkan kepada kita betapa tinggi nilai tubuh kita. Betapa Dia menciptakan kita sangat baik adanya, bahkan secitra dengan-Nya. Patutlah bagi kita untuk senantiasa menjaga martabat kita yang suci dan luhur, serta menghindari hal-hal yang merendahkan martabat dan tubuh kita. Semoga kita tidak menyalahgunakan badan kita dengan mencari hiburan ataupun kenikmataan sesaat. Terlebih semoga kita senantiasa menaruh hormat dan menjaga martabat Tuhan sendiri yang Ia pertaruhkan dalam diri sesama kita.
Sahabat Resi yang terkasih, Marilah pada masa Prapaskah ini kita sungguh-sungguh menata tempat-tempat doa kita sebagaimana kita menata hati kita agar menjadi tempat yang pantas bagi Tuhan. Kita adalah Bait-Nya. Karena itu biarkan Tuhan sungguh-sungguh bertahta dalam kehidupan harian kita secara nyata.***
DOA:
Ya Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menjaga kesucian hati dan hidupku, serta kesucian rumah doaku. Sehingga tubuhku tetap pantas menjadi bait Allah Roh Kudus-Mu, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara, Bapa (+) dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA UMAT:
Allah Bapa Yang Mahabaik berkenan tinggal bersama kita dalam Bait-Nya yang kudus, yakni Tuhan kita Yesus Kristus, yang berkenan memberikan diri-Nya bagi keselamatan kita. Oleh karena kasih-Nya yang teramat agung itu, marilah kita berdoa kepada-Nya.
L : Bagi Paus, para Uskup, dan para Imam: Semoga Allah Bapa Mahakudus berkenan mendampingi dan meneguhkan para pejabat Gereja sehingga hidup me reka menjadi teladan bagi umat dalam menghayati perintah perintah Allah serta menjadi bukti bahwa cinta kasih kepada Allah dan sesama adalah perintah yang tertinggi. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi negara-negara yang sedang berkembang: Semoga Allah Yang Mahabaik membimbing negara-negara yang sedang berkembang agar menemukan jalan menuju keadilan dan kedamaian serta merasa didukung oleh persaudaraan antarbangsa. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi para bapak dan para ibu: Semoga Allah Bapa Mahakasih berkenan mendampingi para bapak dan para ibu dalam mendidik anak-anak sehingga mereka selalu berjuang untuk mendekatkan anak-anaknya pada Kristus dengan sabar, tekun, dan penuh perhatian. Marilah kita mohon …
U : inggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi diri kita: Semoga Allah Bapa Maha Pengasih memberkati kita semua sehingga selalu menghayati kehadiran Kristus di dalam diri kita masing-masing dan di tengah-tengah umat. Marilah kita mohon …
U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
I : Allah Bapa kami, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladan-Nya dengan tulus dan rendah hati. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa di surga, terimalah persembahan kami ini dan bukalah hati kami untuk menerima kehadiran Putra Mu yang akan menghancurkan manusia lama kami dan menganugerahkan hidup yang baru. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
ANTIFON KOMUNI — Bdk. Mzm. 84:4-5
Burung pipit telah mendapatkan rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya: pada mezbah-mezbah itu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah Mu, untuk selama-lamanya mereka akan memuji Dikau.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas santapan kudus ini. Semoga santapan surgawi ini meneguhkan harapan kami akan bumi baru, di mana kekuasaan jahat dihancurkan berkat jasa Yesus Kristus dan diganti dengan tegaknya keadilan, ke damaian, kejujuran, dan cinta kasih. Sebab, Dialah Tuhan dan pengantara kami. U : Amin.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Berkah Dalem Gusti😇
Terimakasih Mo 🙏🏻