Minggu, 04 Agustus 2024 – Hari Minggu Biasa XVIII

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu, Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.

PENGANTAR:

Apa yang terjadi dalam hidup kita, ketika kita merasa segala kebutuhan kita serba tercukupi? Ada kecenderungan kita menjadi berpuas diri. Kepuasan akan hal duniawi sering membutakan dan menutup hati kita terhadap situasi dan persoalan yang terjadi di sekeliling kita. Karena yang dicari adalah kepenuhan-kepenuhan kebutuhan duniawi, maka kebutuhan dasariah manusia akan keselamatan justru sering diabaikan. Melalui Ekaristi ini kita diingatkan untuk mengambil pilihan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Yang Mahamurah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memuaskan rasa lapar kami akan cinta kasih dan damai sejahtera. Kami mohon bukalah hati kami untuk mengimani Putra-Mu itu seraya mewujudkannya dalam tindakan cinta kasih yang nyata kepada sesama kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 16:2-4.12-15

“Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu.”

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata kepada mereka, “Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging dan makan roti sepuas hati! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya, Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu. Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, ‘Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kami akan makan roti sampai kenyang. Maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu.” Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, ‘Apakah ini?’ Sebab mereka tidak tahu apa itu. Lalu berkatalah Musa, “Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 78:3.4bc.23-24.25.54

Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.

  1. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur akan kami teruskan kepada angkatan yang kemudian: Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya.

  2. Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia akan menghujankan manna untuk mereka makan, dan memberi mereka gandum dari langit.

  3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, ke gunung-gunung yang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 4:17.20-24

“Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah.”

Saudara-saudara, di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu jangan hidup secara demikian! Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus. Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, kamu harus menanggalkan manusia – lama yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Hendaklah kamu mengenakan manusia – baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 4:4b) Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:24-35

“Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RENUNGAN SINGKAT DIBAWAKAN Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesus per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ Toronto Kanada, di dalam Resi: renungan singkat Dehonian edisi hari Minggu dalam Pekan Biasa yang ke 18, tanggal 4 Agustus 2024. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Yohanes 6:24-35.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, Minggu lalu kita mendengar dari Perjanjian Lama tentang saat Elisa memberi makan 100 orang dengan 20 roti. Ini adalah mukjizat kecil yang menjadi pendahulu mukjizat besar saat Yesus memberi makan 5.000 orang dengan 5 roti dan dua ikan. Yesus melakukan ini sebagai tanda kuasa Allah yang bekerja di dalam dirinya dan untuk menarik orang-orang kepada apa yang akan datang. Dan dalam Injil pada hari ini, Yesus mengatakan bahwa mereka, yang telah makan roti dan ikan gratis itu, mencari dan datang kepadaNya bukan karena mereka telah melihat tanda-tanda, tetapi karena mereka memiliki semua roti yang ingin mereka makan. Oleh karena itu, Yesus menegur dan meminta mereka untuk tidak bekerja bagi makanan yang tidak dapat bertahan lama, tetapi bekerja untuk makanan yang bertahan sampai kepada kehidupan yang kekal.

Berangkat dari pernyataan Yesus ini, kemudian mereka bertanya kepada Yesus apa yang harus mereka lakukan agar dapat melakukan pekerjaan yang Tuhan inginkan. Dan Yesus menjelaskan bahwa bekerja untuk Tuhan berarti mereka harus percaya kepada Dia yang telah Ia utus. Lalu mereka bertanya, tanda apakah yang akan Yesus berikan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka harus percaya kepada-Nya.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, di sinilah Yesus membawa mereka kembali kepada tujuan mengapa mereka mencari-Nya. Sebelumnya, mereka telah memakan roti itu sepuasnya. Namun, tampaknya mereka tidak memahami tanda yang Yesus tunjukkan kepada mereka dalam roti itu. Roti itu adalah tanda kasih Tuhan kepada mereka. Yesus adalah roti sejati yang turun dari surga, roti sejati yang memberi hidup kepada dunia dan mengisi hati yang kosong dan lapar. Mereka hanya tertarik untuk mengisi perut mereka yang kosong dan lapar, akan tetapi hati mereka tetap kosong dan lapar karena mereka tidak dipenuhi dengan roti kehidupan dan kebenaran.

Oleh karena itu, melihat tanda yang diberikan Yesus berarti menjalani revolusi rohani sehingga kita dapat mengenakan hidup baru yang diciptakan menurut cara Allah, yaitu hidup yang dipenuhi dengan kebaikan, kekudusan dan kebenaran. Dan tujuan kita untuk menerima Yesus, roti kehidupan, adalah untuk membuka mata kita terhadap kehidupan, dan melihat bagian mana dalam kehidupan kita yang dapat kita kembangkan dalam kebahagiaan dan kasih yang sejati.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kita telah menerima berungkali Roti hidup yang diberikan oleh Yesus setiap kali kita ambil bagian dalam perayaan Ekaristi. Pertanyaannya adalah: apakah Roti yang telah kita terima itu membawa revolusi kehidupan dalam keseharian kita? Apa yang seharusnya kita kerjakan saat ini sebagai seorang yang telah menerima Roti kehidupan yang berasal dari Yesus? Apakah Roti hidup yang Yesus tawarkan ini masih relevan dan cocok untuk kehidupan kita di jaman sekarang ini?

Akhir kata, semoga Yesus, roti kehidupan, memuaskan rasa lapar hati kita dan dahaga jiwa kita, sehingga kita menjadi tanda-tanda yang menunjuk kepada Tuhan. Dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA UMAT: 

I : Kristus bersabda, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Marilah kita berdoa kepada Bapa dengan perantaraan Yesus, Sang Roti Hidup, sumber keselamatan kita.

L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga Allah Bapa Mahabaik menggerakkan para pemimpin Gereja agar selalu penuh perhatian kepada orang-orang yang masih acuh tak acuh terhadap pewartaan Injil sehingga semakin banyak jiwa-jiwa yang terselamatkan. Marilah kita mohon, …

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga Allah Bapa Mahasetia senantiasa mencurahkan rahmat berlimpah bagi para aktivis sosial dan kemanusiaan agar teguh memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi mereka yang miskin dan tertindas di tengah masyarakat. Marilah kita mohon, …

L : Bagi para aktivis sosial dan kemanusiaan: Semoga Allah Bapa Mahasetia senantiasa mencurahkan rahmat berlimpah bagi para aktivis sosial dan kemanusiaan agar teguh memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi mereka yang miskin dan tertindas di tenah masyarakat. Marilah kita mohon, …

L : Bagi kita semua: Semoga Allah Bapa Mahakasih senantiasa mencurahkan Roh-Nya agar kita semakin mengimani roti kehidupan sejati serta menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita mohon, …

I : Allah Bapa kami, ajarilah kami untuk mengimani Engkau yang hadir di antara kami dalam Kristus, Sang Roti Hidup. Dengarkanlah dan kabulkanlah permohonan kami demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

DOA PERSEMBAHAN: 

Ya Allah, semoga berkat persemabahan roti dan anggur yang kami unjukkan kepada-Mu ini, Engkau berkenan menjadikan kami manusia baru yang semakin menyerupai Putra-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI: 

Akulah roti kehidupan, Sabda Tuhan, siapa yang datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan siapa yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena telah Kaukenyangkan dengan sakramen cinta kasih-Mu ini. Semoga kami jugaKaukuatkan dalam peziarahan hidup di dunia ini agar kami selalu mengarahkan diri kepada kebahagiaan sejati yang Kaujanjikan, seraya bertekun mengusahakan cinta kasih dan damai sejahtera dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • sael Agustus 3, 2024 at 11:25 am

    Luar biasa… terimakasih Tuhan melalui Resi ini terjadi pencerahan imanku

    Reply

Leave a Comment