Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Sacred Heart Formation House, Cagayan De Oro City – Philippines
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mat. 14:4
Melihat orang banyak, hati Yesus tergerak oleh belas kasih, dan ia menyembuhkan mereka yang sakit.
PENGANTAR:
Memalsu atau memperlunak ajaran untuk menyenangkan orang, jelas salah. Akibatnya memberati beban Yeremia. Tetapi karena Yesus menyampaikan warta seutuhnya, maka para pengikutlah yang akan menikmati hasil kelimpahannya.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa Yang Mahabaik, berkenanlah menyatakan, siapakah Engkau sebenarnya bagi kami. Puaskanlah lapar kami akan Dikau dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih, yang menjadi rezeki kehidupan dunia. Sebab Dialah….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 28:1-17
“Hai Hananya, Tuhan tidak mengutus engkau! Engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.”
Peristiwa ini terjadi di Kota Yerusalem pada awal pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, yaitu dalam bulan yang kelima tahun yang keempat. Nabi Hananya bin Azur, yang berasal dari Gibeon, berkata kepadaku di rumah Tuhan, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat, “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel, ‘Aku telah mematahkan penindasan raja Babel. Dalam dua tahun ini segala perkakas rumah Tuhan yang telah diambil dari rumah ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel, akan Kukembalikan ke tempat ini. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah sabda Tuhan! Sungguh, Aku akan mematahkan penindasan raja Babel itu!” Lalu berkatalah Nabi Yeremia kepada Nabi Hananya di depan para imam dan seluruh rakyat yang berdiri di rumah Tuhan. Kata nabi Yeremia, “Amin! Semoga Tuhan berbuat demikian! Moga-moga Tuhan menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan mengembalikan perkakas-perkakas rumah Tuhan dan semua orang buangan dari Babel ke tempat ini. Hananya, dengarlah perkataan yang akan kukatakan kepadamu dan kepada seluruh rakyat ini. Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh Tuhan.” Kemudian Nabi Hananya mengambil gandar yang terpasang pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu. “Beginilah sabda Tuhan, ‘Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel, dari pada tengkuk segala bangsa!” Kemudian pergilah nabi Yeremia dari sana. Dan sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, bersabdalah Tuhan kepada Yeremia, “Pergilah dan katakanlah kepada Hananya, ‘Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya! Sebab beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel, ‘Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel. Sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya.” Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya, “Dengarkanlah, hai Hananya! Tuhan tidak mengutus engkau, dan engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Sungguh, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah menghasut rakyat murtad kepada Tuhan.” Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:29.43.79.80.95.102
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
-
Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
-
Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
-
Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
-
Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
-
Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
-
Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya,
S : (Mat 4:4b) Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 14:13-21
“Mereka semuanya makan sampai kenyang.”
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya, dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada Yesus dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Tidak perlu mereka pergi! Kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari!” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikannya kepada murid-murid-Nya. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, ada dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak-anak.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor mariae. Hiduplah hati Yesus melalui Hati Maria.
“Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan”.
5 roti dan 2 ikan bukanlah ungkapan keputus asaan. Ungkapan ini mengajak kita untuk Jangan duduk diam menunggu Yesus secara ajaib memberi kita lebih banyak roti dan ikan. Selain itu, masalahnya bukanlah kekurangan roti dan ikan. Masalahnya adalah kurangnya visi untuk hidup kita, orang banyak, dan masa depan. Masalahnya adalah kurangnya belas kasihan untuk orang lain dan diri kita sendiri.
Kita membutuhkan mata dan visi baru. Itulah yang Yesus katakan ketika Dia memberi tahu para pengikut-Nya, “Kamu harus memberi mereka sesuatu untuk dimakan.” Dia meminta kita untuk mengubah lensa yang kita gunakan untuk melihat, melihat dengan mata baru. Dia melihat dan percaya bahwa kita sudah ada dan memiliki cukup untuk memberi makan orang banyak. Mungkin itulah yang perlu kita lihat dan percayai tentang diri kita sendiri dan satu sama lain.
Jadi saya ingin kita melihat Injil hari ini (Matius 14:13-21) sedikit berbeda dari biasanya. Yesus dan para murid melihat kumpulan orang yang sama. Namun, tanggapan mereka sangat berbeda karena cara pandang mereka berbeda. Yesus dan para murid menggambarkan dua cara pandang. “Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka dapat pergi ke desa-desa dan membeli makanan untuk diri mereka sendiri,” kata para murid kepada Yesus. Dan Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi; kamu harus memberi mereka makan.”
Para murid melihat kumpulan orang itu dan berfokus pada hal di luar diri mereka. Mereka benar ketika berkata, “Kami tidak punya apa-apa di sini, kecuali lima roti dan dua ikan.” Jumlahnya tidak cukup. Dan mungkin tidak akan pernah cukup.
Namun, Yesus melihat kumpulan orang banyak itu dan memiliki belas kasih. Ia merasakan rasa lapar mereka sebagai rasa laparnya sendiri. Ia melihat dirinya sebagai salah satu dari mereka. Itu adalah reaksi yang mendalam seperti ketika kita merasa hancur dan menangis karena rasa sakit atau kehilangan orang lain. Belas kasih selalu menjadi lensa yang digunakan Yesus untuk melihat.
Belas kasih-Nya membuat-Nya melihat lima roti dan dua ikan bukan sebagai batasan tetapi sebagai kemungkinan. Apa yang dapat kita lakukan dengan lima roti dan dua ikan kita? Dan, lalu apa yang menghalangi kita untuk melihat dan hidup seperti itu? Marilah kita merenungkannya.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang mahamurah hati, berkenanlah bersabda kepada kami, bahwa Engkaulah kelangsungan hidup kami berkat anggur roti suci ini, ialah Yesus Putra-Mu terkasih, ….
ANTIFON KOMUNI – Maz. 14:19.20a
Yesus mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kedamian, kami bersyukur, karena Putra-Mu telah memberi tahu, apa yang dapat mendatangkan kedamaian sejati: Dialah rezeki kehidupan bagi setiap orang dan bangsa. Dialah kesehatan dan kedamaian kami selama hidup.Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Makasih Romo