Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 74:20,19,22,23
Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Eng kau lupakan umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau.
PENGANTAR:
Setiap kali ditanya untuk apa kita bekerja, jawaban yang di berikan kurang lebih sama: supaya bisa makan. Kita bekerja keras untuk mendapatkan makanan demi hidup yang fana ini. Apakah kita juga memperlakukan hal sama untuk jiwa kita: berusaha keras untuk mendapatkan hidup kekal? Hi dup kekal itu ada pada Kristus. Apakah kita juga bekerja keras untuk mendapatkan Kristus itu?
DOA PEMBUKA :
Marilah kita berdoa: (hening sejenak) Allah Bapa Yang Maha Pemurah, Engkau telah mengutus Putra-Mu datang ke dunia sebagai roti kehidupan bagi kami. Kami mohon teguhkanlah iman kami kepada-Nya agar kami setia mendengarkan Dia dan melaksanakan ke hendak-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 19:4-8
“Oleh kekuatan makanan itu, Elia berjalan sampai ke gunung Allah.”
Sekali peristiwa Elia masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon ara. Kemudian ia ingin mati, katanya, “Cukuplah sudah! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku.” Sesudah itu Elia berbaring dan tidur di bawah pohon ara itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya, “Bangunlah, makanlah!” Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar dan sebuah kendi berisi air. Elia makan dan minum, kemudian berbaring lagi. Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata, “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” Maka bangunlah Elia, lalu makan dan minum; dan oleh kekuatan makanan itu Elia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni Gunung Horeb.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3.4-5.6-7.8-9
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
-
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
-
Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
-
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
-
Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 4:30-5:2
“Hiduplah di dalam kasih, seperti Kristus Yesus.”
Saudara-saudara, janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah, hendaklah dibuang dari antara kamu; demikian pula segala kejahatan. Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kamu dalam Kristus. Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan, dan hiduplah dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum mewangi bagi Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 6:51-52) Akulah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan dari roti ini, akan hidup selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:41-51
“Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.”
Sekali peristiwa, bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan, “Akulah roti yang telah turun dari surga.” Kata mereka, “Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata, “Aku telah turun dari surga?” Jawab Yesus kepada mereka, “Jangan kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu, “Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah Daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar resi Dehonian yang terkasih kembali berjumpa dangan saya romo Susilo SCJ dari komunitas SCJ Seminari menengah St. Paulus Palembang Dalam renungan singkat Dehoneian edisi Minggu 11 Agustus 2024. Kita akan bersama-sama mendengarkan dan merenungkan sabada Tuhan khususnya Inil Yohanes 6: 41-51.
Para pendengar resi yang terkasih, Saya yakin bahwa para pendengar pernah memiliki pengalaman seperti pengalaman hidup Elia yang dikisah kan dalam bacaan pertama minggu ke XIX ini. Setelah memenangkan pertempuran dengan nabi-nabi Baal, Elia justeru putus asa, tidak berdaya dan merasa terancam hidupnya. Elia ingin mengembalikan emuanya kepada Allah. Di saat saat Elia merasa tidak berdaya, tidak memiliki kekuatan dan tenaga Tuhan datang melalui malaikatNya memberikan roti dan air kepada Elia. Allah bertindak maka Elia menjadi sadar akan tugas perutusannya. Ia tidak merasa takut dan kawatir karena yakin Allah selalu menyertai dia.
Para pendegar resi yang terkasih, Injil hari ini berkaitan dengan makanan. Namun bukan makanan yang biasa. Makanan yaitu roti hidup yang membuat orang tidak akan merasa lapar lagi. Yesus bersabda “ Akulah roti hidup yang telah turun dari Surga Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu yang akan Kuberikan untuk hidup dunia. “ Kepada banyak orang yang mengikutinya Yesus tidak menawarkan makanan biasa, namun ia menawarkan hidup abadi. Menolak Yesus selalu bermakna menolak hidup kekal yang Ia tawarkan, sebaliknya menerima Yesus sebagai roti hidup yang turun dari Surga berarti menerima anugerah hidup kesegarang rohani di dunia ini tetapi juga menerima kemuliaan hidup di dunia yang akan datang.
Para pendengar resi yang terkasih, setiap kali merayakan Ekaristi, kita menerima tubuh dan darah Kristus. Kita menerima makanan rohani dari Tuhan yang memberikan daya dan kekuatan untuk perjalanan hidup kita sehari-hari. Oleh karena itu, marilah kita menyadari kebaikan Tuhan dengan selalu mensyukuri kehadiran dan penyertaanNya sehingga memampukan kita untuk melanjutkan hidup kita. Tuhan telah memberikan kekuatan agar kitabisa kehediranNya kepada banyak orang. Tuhan memberkati kita semua, Amin.
DOA UMAT:
I : Yesus bersabda, “Barangsiapa datang kepada-Ku, takkan menanggung lapar lagi dan barangsiapa percaya kepada-Ku takkan merasa haus lagi.” Marilah kita datang dan percaya kepada-Nya seraya memanjatkan doa-doa kita kepada Allah Bapa di surga.
L : Bagi Gereja-gereja di tanah misi: Ya Bapa, terangilah Gereja-Mu di tanah misi sehingga tetap teguh berjuang mewartakan Kristus, Sang Roti Hidup, demi keselamatan jiwa-jiwa yang belum mengenal-Nya.
U : Tinggallah selalu di antara mereka sehingga mampu menerjemahkan Injil dalam berbagai situasi dan bahasa.
L : Bagi negeri-negeri yang miskin: Ya Bapa, kuatkanlah dan bimbinglah negara-negara miskin dalam berjuang untuk mengakhiri penjajahan ekonomi dari pihak negara-negara kaya yang menindas sebagian besar umat manusia di dunia.
U : Sadarkanlah seluruh umat-Mu untuk terus berjuang menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi setiap manusia di dunia ini.
L : Bagi mereka yang menderita: Ya Bapa, berkatilah para penderita agar dapat menyatukan deritanya dengan korban Kristus demi keselamatan se sama.
U : Semoga kami pun berani terlibat untuk saling berbagi hidup, demi kemuliaan-Mu dan keselamatan jiwa kami.
L : Bagi kita bersama. Ya Bapa, doronglah kami agar lebih memikirkan dan meng usahakan kesempatan hidup bagi orang lain daripada bagi diri kami sendiri.
U : Ajarilah kami untuk mampu menjadikan program hidup Yesus sebagai program hidup kami.
I : Allah Bapa Yang Maharahim, keagungan cinta-Mu telah menyelamatkan kami. Berkenanlah mendengarkan serta mengabulkan permohonan kami dan jiwailah kami dengan semangat pengorbanan diri dalam perjalanan kami menuju kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
LITURGI EKARISTI
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Ya Allah Bapa kami, jadikanlah roti dan anggur persembahan kami ini sebagai rezeki surgawi bagi kami, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. U Amin.
ANTIFON KOMUNI – Mzm. 148:12,14
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! la mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas roti ke hidupan yang telah kami terima ini. Semoga rezeki ini menguatkan kami, baik dalam pengabdian kepada-Mu, dalam pelayanan kepada sesama maupun dalam peng harapan akan kebahagiaan abadi yang pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments