Selasa, 13 Agustus 2024 – Hari Biasa Pekan XIX

Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Seminari Menengah Santo Paulus Palembang – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yehezkiel 3:1

Hai anak manusia, makanlah gulungan Kitab yang Kuberikan ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum terpilih.

PENGANTAR:

Siapa pun yang mau menyampaikan sabda Allah, harus memilikinya sendiri. Bacaan pertama menggambarkan ini dengan gulungan kitab yang harus dikunyah oleh Yehezkiel. Bila telah memakannya, maka ia hidup dan mampu menyampaikannya kepada orang lain. Kesadaran dan keterbukaan kanak-kanak merupakan syaratnya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber kasih setia, bukalah kiranya hati kami, agar pantas menerima kerajaan-Mu. Kami mohon, berilah kedamaian yang sudah Kaujanjikan kepada siapa pun, yang mau mendengarkan Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 2:8 – 3:4

“Diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan, dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.” 

Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dengarkanlah sabda-Ku kepadamu. Janganlah membantah seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu.” Aku melihat, ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab. Ia membentangkannya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah, dan rintihan. Sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan. Lalu sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini dan isilah perutmu dengannya.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku. Tuhan bersabda lagi, “Hai anak manusia, mari, pergilah! Temuilah kaum Israel, dan sampaikanlah sabda-Ku kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:14.24.72.103.111.131

Ref. Betapa manis janji Tuhan bagi langit-langitku.

  1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.

  2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.

  3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak,

  4. Betapa manis janji-Mu bagi langit-langitku, melebihi madu di mulutku.

  5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.

  6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 1:29ab)  Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:1-5.10.12-14

“Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini.” 

Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu Yesus bersabda lagi, Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat pencinta Hati Kudus Yesus yang terkasih dalam Tuhan. Kita berjumpa kembali dalam RESI (renungan singkat) dehonian pada Selasa, 13 Agustus 2024 bersama saya Romo Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Seminari Menengah Santo Paulus Palembang. Kita akan mengawali permenungan kita dengan mendengarkan sabda Tuhan yang diambil dari Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 18:1-5.10.12-14

Saudara/i terkasih dalam Tuhan, perikopa yang kita dengarkan hari ini berada sebelum perikopa yang berisi tentang pengajaran Yesus tentang perkawinan. Penginjil Matius tentu memiliki tujuan dengan penempatan kisah seperti ini. Tujuannya untuk mengingatkan umat beriman bahwa perkawinan dan anak adalah dua hal yang saling terkait. Buah dari kasih suami-istri terwujud dalam anak-anak mereka. Oleh karena itu, sebuah kewajaran ketika orang-orang tadi membawa anak-anak kecil kepada Yesus untuk meminta doa dan berkat dari-Nya.

Peristiwa yang indah di mana orang-orang tersebut mengenalkan sejak dini siapa Yesus kepada anak-anak mereka. Hal ini juga berlaku untuk para orangtua Kristiani masa kini yang tidak boleh melupakan tanggung jawab penting ini kepada anak-anak mereka. Jangan sampai para orang tua justru menjadi para murid yang memarahi dan melarang anak-anak untuk dekat dengan Yesus.

Pesan bermakna kemudian adalah undangan Yesus kepada kita semua untuk menjadi seperti anak kecil. “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.” Hal ini bukan berarti kita diminta untuk kekanak-kanakan, tetapi mempunyai keutamaan sifat anak kecil pada umumnya, seperti rendah hati, jujur, tulus, dan tidak mengandalkan diri sendiri. Keutamaan-keutamaan ini akan menghantar kita pada kekaguman bahwa Tuhan senantiasa mendampingi dalam segala situasi kehidupan.

Kemampuan kita untuk terpesona akan karya baik Tuhan merupakan indikasi kita sudah merasakan Kerajaan Surga. Kerajaan Surga bukanlah sebuah tempat, melainkan situasi di mana manusia mampu merasakan penyertaan Tuhan dalam hidupnya sehingga tepatlah kata-kata Yesus, “merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Hal tersebut dapat terjadi karena manusia menjadi pribadi yang lepas bebas, damai, dan terhindar dari kecemasan yang berlebihan.

Semoga Hati Kudus Yesus menyemangati kita untuk setia menumbuhkembangkan keutamaan-keutamaan yang ada sehingga pribadi kita dapat mendatangkan situasi dan kondisi Kerajaan Surga bagi diri sendiri dan sesama yang dijumpai. Tuhan memberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa maha pengasih, berkenanlah menerima anggur roti ini yang merupakan lambang niat kami mau mengangkat salib Putra-Mu dan saling menaruh cinta kasih sepanjang hidup. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 18:3

Jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kedamaian kami memuji syukur karena telah menerima Roh Yesus. Kami mohon, jadikanlah kiranya kami Putra dan putri-Mu terkasih serta saksi-saksi kedamaian-Mu. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Agustus 13, 2024 at 4:05 am

    Amin¹

    Reply
  • Firmus dega Agustus 13, 2024 at 8:41 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment