Kamis, 31 Agustus 2025 – Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola

Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Keuskupan Agung Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Flp 2:10-11

Demi nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan.

PENGANTAR :

Sebuah luka mengakhiri karier militer pemuda Bask (Spanyol) ini. Tetapi wataknya yang panas mendorong dia ke medan perjuangan iman paling depan. Bersama sahabat-sahabatnya ia mendirikan Ordo Yesuit, sebuah ordo aktif yang sampai sekarang di mana-mana menunaikan karya-karya besar ‘demi kemuliaan Tuhan’.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-mu, Engkau menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 40:16-21.34-38

“Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci.”

Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 84:3-4.5-6a.8a.11

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!

  1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

  2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!

  3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.

  4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Kis 16:14b) Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:47-53

“Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Komunitas Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Kamis, 31 Juli 2025Hari ini kita merayakan Peringatan Wajib St. Ignatius Loyola, Imam. Marilah kita mendengarkan firman Tuhan hari ini. Inilah Injill Yesus Kristus menurut Matius 13: 47-53:

Sahabat Resi Dehonian, dalam Bacaan Injil yang baru saja kita dengarkan, Yesus bercerita tentang jala yang menjaring banyak ikan. Semua jenis ikan terkumpul, baik dan buruk. Lalu para nelayan memisahkan ikan yang baik ke dalam bakul. Ikan yang tidak baik dibuang. Inilah gambaran tentang akhir zaman. 

Yesus ingin kita mengerti bahwa hidup kita akan dinilai. Semua pilihan kita punya akibat. Yang setia kepada Tuhan akan diselamatkan. Yang menolak Tuhan akan kehilangan hidup kekal. Ini ajakan untuk hidup lebih bijak. Yesus bertanya, “Sudahkah kamu mengerti semuanya ini?”. Kita pun diajak untuk mengerti dan merenungkan sabda-Nya. Mengerti saja belum cukup. Kita harus menjalankannya dengan setia. Itulah tanda murid yang sejati. Hari ini kita juga mengenang St. Ignatius Loyola. Ia adalah pendiri Serikat Yesus (SJ).

Dulu ia hidup mengejar mimpi duniawi. Tetapi luka dalam pertempuran mengubah hatinya. Ia lalu menyerahkan hidupnya untuk Tuhan. St. Ignatius seperti ikan yang dipilih Tuhan. Ia belajar membedakan mana yang dari Tuhan, mana yang bukan. Ia melatih dirinya dalam doa dan pelayanan. Ia mengajarkan kita untuk mencari dan menemukan Tuhan dalam segala hal. Hidupnya menjadi contoh murid sejati. Sahabat Resi Dehonian, kita juga dipanggil menjadi murid seperti Ignatius. Hidup kita seperti jala yang menangkap banyak pilihan. Mari kita pilih yang baik dan menyenangkan hati Tuhan. 

Semoga saat Tuhan datang, kita ditemukan sebagai ikan yang layak. Dan hidup kita memuliakan-Nya selamanya. Tuhan memberkati. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga anggur roti ini Kaukuduskan menjadi lambang kebijaksanaan-Mu. Semoga Kautunjukkan kepada kami, bahwa Yesuslah jalan menuju kepada-Mu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 13:54-55

Dari mana diperoleh-Nya hikmat dan kuasa itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu?

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebijaksanaan, ajarilah kami mengimani Yesus Putra Manusia, yang telah memancarkan kebijaksanaan-Mu. Semoga kami selalu tabah mengikuti Dia sekarang juga. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

Santo Ignasius dari Loyola

Ad maiorem Dei gloriam ( Demi keagungan Tuhan yang lebih besar )

 

Ignacio López de Loyola  atau yang kita kenal sebagai St.Ignasius de Loyola adalah pendiri dari Serikat Yesus. Ia dilahirkan di Kastil keluarga bangsawan Loyola di wilayah Basque, Spanyol. Ketika masih kanak-kanak, ia dikirim untuk menjadi abdi di istana raja. Di sana ia tinggal sambil berangan-angan bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi seorang kesatria yang hebat. Ignasius kemudian masuk militer dan menjadi seorang perwira.

Pada penyerbuan benteng Pamplona, Ignasius bertempur dengan berani namun ia terkena peluru meriam dan terluka parah.  Di kemudian hari, ia mendapat penghargaan karena kegagahannya dalam pertempuran itu. Tetapi, luka di tubuhnya membuat Ignatius terbaring tak berdaya selama berbulan-bulan di atas pembaringannya di Benteng Loyola.

Ignatius meminta buku-buku bacaan untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia menyukai cerita-cerita tentang kepahlawanan, tetapi di sana hanya tersedia kisah hidup Yesus dan para kudus. Karena tidak ada pilihan lain, ia membaca juga buku-buku itu. Perlahan-lahan, buku-buku itu mulai menarik hatinya. Hidupnya mulai berubah. Ia berkata kepada dirinya sendiri, “Mereka adalah orang-orang yang sama seperti aku, jadi mengapa aku tidak bisa melakukan seperti apa yang telah mereka lakukan?” Semua kemuliaan dan kehormatan yang sebelumnya sangat ia dambakan, tampak tak berarti lagi baginya sekarang. Ia mulai meneladani para kudus dalam doa, silih dan perbuatan-perbuatan baik.

Setelah sembuh, Ignasius mengunjungi sebuah biara dimana ia menanggalkan jubah militernya dan mempersembahkannya pada lukisan Sang Perawan Maria. Ia kemudian pergi ke kota Catalunya, dan selama beberapa bulan tinggal di sebuah gua di dekat kota itu di mana ia bertapa dengan keras. Ignatius juga mengalami beberapa penampakan di tengah-tengah hari selama di rumah sakit. Penampakan-penampakan yang terjadi berulang kali ini tampil sebagai “suatu wujud yang mengambang di udara yang berada di dekatnya dan wujud ini memberinya rasa ketenangan yang amat mendalam karena wujud itu sangatlah indah … wujud itu entah bagaimana terlihat memiliki bentuk mengular dan memiliki banyak benda yang bersinar seperti mata, tapi bukanlah mata. Ia menjadi bahagia dan mengalami ketenangan hanya dengan menatap wujud ini … namun ketika wujud ini hilang ia menjadi sedih.”  

Ignasius lalu berziarah ke Tanah Suci dan ia bertekad untuk mentobatkan orang-orang yang belum mengenal Yesus disana. Namun ia tidak diperkenankan. Lalu veteran perang yang berusia 30 tahun itu pulang dan mulai belajar untuk mempersiapkan dirinya berkarya bagi nama Yesus. Mula-mula ia  belajar bahasa Latin bersama anak-anak sekolah Dasar si Barcelona sampai kemudian meraih Gelar sarjana di Universitas Paris.

Sejak masih kuliah Ignasius sering memberikan bimbingan rohani kepada teman-temannya. Di masa itu (bahkan sampai sekarang) tidaklah lazim apabila seorang awam mengajar spiritualitas; ia lalu  dicurigai sebagai penyebar bidaah (=agama sesat) dan dipenjarakan untuk sementara waktu  namun kemudian dilepaskan.  Kejadian itu tidak menghentikan Ignatius. “Seluruh kota tidak akan cukup menampung begitu banyak rantai yang ingin aku kenakan karena cinta kepada Yesus,” katanya.  

Di Paris Ignasius mengilhami tujuh mahasiswa (dua diantaranya adalah St.Fransiskus Xaverius dan St. Petrus Faber) untuk bersatu mengadakan ikatan. Mereka berjanji setia dan bersepakat untuk menyebarkan injil kepada mereka yang belum mengenal Kristus. Kelompok mereka ini kemudian menghadap Paus Paulus III dan menawarkan diri untuk menjalankan tugas apa saja. Bapa suci yang melihat semangat kerasulan mereka; dan pendidikan mereka yang tinggi akhirnya mengabulkan keinginan Ignasius dan kelompoknya. Bahkan lebih jauh lagi; Bapa Suci mentahbiskan mereka menjadi imam dan ikatan persaudaraan mereka dikokohkan menjadi Serikat  Rohaniwan. Serikat ini kemudian dinamakan Serikat Jesus dan mendasarkan diri pada tiga kaul yaitu : Kemiskinan, Ketaatan, dan Kemurnian; ditambah lagi dengan satu kaul khusus yaitu : Kesigapan untuk melaksanakan perintah Tahta Suci Kapan saja dan dimana saja.

Selama 15 tahun sejak persetujuan paus itu Ignasius memimpin Serikat Jesus dari Roma. Ia meyaksikan perkembangan Serikatnya berawal dari 10 orang sampai menjadi lebih dari 1000 orang. Para Jesuit berkarya dari Eropa, Asia sampai ke Benua baru Amerika.  Saat ini para Jesuit memiliki lebih dari 500 Universitas dan Perguruan Tinggi, 30.000 anggota, dan mengajar lebih dari 200.000 siswa setiap tahun.

Seringkali Ignatius berdoa, “Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” St. Ignatius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV.

Arti Nama

Ignatius berasal dari nama keluarga Romawi yang artinya tidak diketahui. Namun sering dihubungkan dengan kata Latin : IGNIS  yang berarti “api“.

Variasi Nama

Egnatius (Ancient Roman), Iñaki (Basque), Ignasi (Catalan), Ignác (Czech), Ignaas (Dutch), Ignace (French), Ignatz (German), Ignác (Hungarian), Ignazio (Italian), Ignas (Lithuanian), Ignacy (Polish), Inácio (Portuguese), Ignac, Ignacij, Nace (Slovene), Ignacio, Nacho, Nacio (Spanish)

 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/juli/ignatius-dari-loyola.html

2 Comments

  • Yufita Barito Juli 31, 2025 at 5:50 am

    Terimakasih Romo Alex 🙏🏻
    Mohon bantuan doanya Romo untuk Mama saya yanh sementara ini dirawat di Rumah Sakit

    Reply
  • Firmus dega Juli 31, 2025 at 6:47 am

    Makasih Roomo

    Reply

Leave a Comment