Kamis, 28 Mei 2020 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta – Indonesia

 

BACAAN PERTAMA: Kisah Para Rasul 22:30.23:6-11 

“Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.

Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka, terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-oyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau bersaksi di Roma.”

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2.5.7-8.9-10.11

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”
  2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
  4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U: Alleluya.
S: (Yoh 17:23) Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

BACAAN INJIL: Yohanes 17:20-26

“Supaya mereka sempurna menjadi satu.”

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Renungan dibawakan oleh Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu -Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Bunda Maria

Pendengar Resi Dehonian terkasih,

Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ, dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta. Dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian, Kamis, 28  Mai 2020. 

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih,

Pada malam menjelang kematianNya, Yesus berdoa agar semua muridNya mempunyai kesatuan yang sama seperti Yesus bersatu dengan Bapa-Nya. Pengalaman rohani bersatu dengan Yesus membuat para murid semakin mengerti keakraban Yesus dengan Bapa-Nya. 

Ketika kita hidup dalam kesatuan seperti yang dinginkan Yesus, kita semakin memahami Cinta Allah, kedekatan dengan-Nya dan bahkan mengalami kekuatan-Nya. Yesus menginginkan semakin banyak orang mengalami kabar sukacita dalam relasi yang hangat, mendalam dan penuh cinta tanpa membeda-bedakan seperti yang dialami Yesus bersama Bapa. Saat kita bersatu, kehadiran Yesus sungguh nyata di antara kita. Bukankah Ia sendiri pernah berkata, ketika dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Yesus sungguh hadir? Inilah misi kita, misi Gereja yaitu menyebarkan sukacita injil kepada seluruh dunia. Keberadaan kita senantiasa menghadirkan Kasih Allah yang luar biasa besar bagi semua.  

Mari kita memohon agar Roh Kudus yang hadir di tengah kita menerangi kita untuk berani membangun kesatuan yang sejati, di tengah semakin meningkatnya sikap intoleransi karena perbedaan pandangan politik, perbedaan agama, suku, status ekonomi, dan banyak hal yang berpotensi memecah belah kita. Mari kita juga akui, jangan-jangan kita sendiri menjadi sumber perpecahan dalam keluarga kita, hubungan pertemanan kita,  lingkungan kerja kita, lewat kata-kata kita, lewat postingan kita di media sosial, atau bahkan tindakan keseharian kita. Mari bersama-sama bertobat kalau ternyata kita bagian di dalamnya. Mari kembali kepada misi kita, misi Gereja yang menghadirkan wajah Allah yang berbelas kasih. 

Saudara-saudariku yang terkasih

Jalan kita bisa jadi tidak mudah. Yesus sudah mengingatkan bahwa dunia yang dikuasai keserakahan dan egoisme membenci kesatuan kita.  Mari mohon agar Roh Kudus menerangi dan mendampingi usaha kita ini. Mari kita bersama sebagai seorang beriman kepada Kristus, menjadi agen-agen kesatuan yang peduli terhadap sesama dalam semangat kemanusiaan, Di tengah pandemi yang tak kunjung usai ini, mari kita bersatu menjadi tanda hadirnya kasih Allah lewat aksi-aksi solidaritas dan empati kita yang tulus dan murni. Sebab dimana ada cinta kasih, hadirlah Tuhan. Ubi caritas Et Amor, Deus ibi est. 

Semoga Allah memberkati usaha dan perjuangan hidup anda dalam berkatnya yang melimpah., Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.

Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin  

1 Comment

  • Makarius Kriswantoro Mei 28, 2020 at 12:15 am

    Trimakasih Romo Edi Prasetyo..
    Hindari perpecahan dlm komunitas cinta kita, perkuat persatuan peduli & aksi kasih terhadap sesama.. Berkah dalem..🙏🙏💞

    Reply

Leave a Comment