Jumat, 12 Juni 2010 – NOVENA HATI KUDUS YESUS Hari III

Rm. Petrus Murwanto SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 

BACAAN PERTAMA: I Raja-Raja 19:9a.11-16

“Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan.” 

Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur  27:7-8.9abc.13-14

Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.

  1. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
  2. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
  3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U: Alleluya
S: (Flp 2:15-16) Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
 

BACAAN INJIL: Matius 5:27-32

“Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya.”

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'”

 
 

RENUNGAN DIBAWAKAN OLEH: Rm. Petrus Murwanto SCJ

Vivat cor Jesu, Per cor Mariae – terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria 

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Rm. Petrus Murwanto SCJ dari komunitas SCJ Toronto, Kanada dalam resi – renungan singkat – Dehonian Jumat, 12 Juni 2020. Hari ini kita juga memasuki hari ke-3 novena Hati Kudus Yesus. 

Para sahabat resi yang terkasih, apa yang terlintas dalam pikiran kita saat membaca-mendengar-merenungkan kata-kata Yesus dalam Injil hari ini? Melalui ajaranNya, Yesus secara lebih mendalam melihat relasi suami-istri dalam hidup perkawinan. Ia mengutip hukum dalam taurat, ‘Jangan berzinah’ namun sekaligus memaknainya secara baru. Yesus mengajak untuk melihat jauh sebelum perbuatan itu terjadi yaitu hati manusia. Ia mengatakan, “Kamu telah mendengar firman: jangan berzinah. Tetapi aku berkata kepadamu: setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya”. Dengan ‘memandang dan menginginkannya’ orang sudah melakukan ketidaksetiaan di dalam hatinya. Yesus dengan bahasa kiasan ‘mencungkil dan membuang mata yang menyesatkan; memenggal dan membuang tangan yang menyesatkan’ mau menunjukkan betapa Yesus sangat serius dan radikal dalam mengajak orang untuk tetap setia dengan mematuhi dan menghayati perintah ‘jangan berzinah’. Jika ada sesuatu dalam hidup kita yang menyebabkan kita berbuat dosa maka harus disingkirkan. Ia menghendaki kita hidup dengan hati yang suci, yang memampukan kita untuk memandang dan memperlakukan orang dengan penuh hormat dan cinta yang tulus. 

 Para sahabat resi yang terkasih, pada zaman ini kita berjumpa dengan banyak hal yang dapat menggoda dan mendorong kita untuk berbuat tidak setia dalam hidup keluarga. Apa yang menjadi tantangan, godaan dan sarana terbesar kita untuk menjadi tidak setia dalam hidup keluarga?  Masing-masing kita mempunyai jawaban yang bisa berbeda satu dengan yang lain. Apa pun itu, mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita diberi kemampuan untuk menyingkirkan segala hal yang menyebabkan kita jatuh dalam dosa ‘ketidaksetiaan’.  Dan di masa khusus, novena Hati Kudus Yesus ini mari kita berseru, ‘Ya Hati Kudus Yesus, jadikanlah hati kami seperti hatiMu”. Semoga kita semakin hari semakin mempunyai hati yang suci dan mencintai dengan tulus dan murah hati. Hati yang memampukan kita untuk memandang dan memperlakukan sesama, khususnya dalam hubungan suami-istri, dengan penuh hormat dan kasih sayang.     

Para sahabat resi yang terkasih, saya akan mengakhiri permenungan ini dengan mendoakan Novena Hati Kudus Yesus untuk kita semua.

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Hati Yesus yang Maha Kudus, Juruselamat kami, arahkanlah pandangan kami hanya terpusat pada cahaya Kasih dan Rahmat yang bersinar dari hati-Mu. Kami memohon rahmat-Mu bagi intensi kami

(hening sejenak mendoakan intensi Anda)

Semoga hati-Mu menjadi mercusuar iman kami yang benderang, jangkar harapan kami, bantuan yang selalu diulurkan dalam kelemahan kami, fajar kedamaian yang tak tergoyahkan, dan matahari yang menyinari cakrawala hidup kami. Kami percaya sepenuhnya kepada Hati Ilahi-Mu.  Semoga rahmat-Mu mengubah hati kami supaya Injil-Mu selalu menjadi pedoman kami.

Semoga semua orang dan bangsa di bumi berlindung di dalam Hati-Mu yang penuh kasih dan menikmati kedamaian yang bersumber dari mata air cinta kasih yang sejati, yaitu Hati-Mu yang penuh belas kasih. Amin.

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

NB: Bisa diteruskan dengan doa penyerahan Keluarga Kepada Hati Kudus Yesus

Penyerahan Keluarga kepada Hati Yesus:

Juru selamat kami yang kudus, Engkau menaruh cinta kasih yang besar kepada kami. Maka kami datang kepada-Mu untuk membaharui penyerahan seisi rumah kami kepada hati-Mu.

Kami mengakui Engkau sebagai Raja kami, Raja seluruh keluarga kami. Hati Ilahi Yesus, pada kesempatan ini kami berkumpul di hadapan-Mu dan menyatakan cinta kasih kami kepada-Mu serta syukur hati kami karena segala anugerah-Mu. Kami menghormati Engkau sebagai Kepala keluarga kami, dan kami insaf bahwa tiada sia-sia kami menaruh kepercayaan kepada-Mu.

Hati Yesus yang Mahamurah, Engkaulah Raja kami. kami mohon demi kasih sayang bunda Maria, tolonglah kami supaya kami semakin lama semakin mendalami cinta kasih-Mu. Dengan demikian kami berani menghadapi musuh kerajaan-Mu di mana pun kami berada.

Hendaklah Engkau melanjutkan kejayaan-Mu di atas bumi ini. Taklukkanlah semua keluarga di dunia ini di bawah kekuasaan-Mu yang elok. Dengan demikian dalam waktu singkat akan terdengar satu seruan saja di seluruh bumi ini: Pujian bagi Hati Ilahi yang telah membawa keselamatan bagi kita. Kepada-Nyalah hikmat dan pujian sepanjang masa. Amin. 

No Comments

Leave a Comment