Sabtu, 13 Juni 2010 – NOVENA HATI KUDUS YESUS Hari IV

Rm. Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA

 
 

BACAAN PERTAMA: I Raja-Raja 19:19-21

“Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia.”

Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putera Safat, yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan yang kedua belas. Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubah kepadanya. Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah ibuku, lalu aku akan mengikuti Engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya. Kemudian bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2a.5.7-8.9-10

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku!” Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku. Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
  2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.   

     
BACAAN INJIL: Matius 5:33-37

“Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah.”

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”

 

BACAAN DIBAWAKAN OLEH: Rm. Vincen Suparman SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Jesus melalui Hati Maria

Jumpa lagi saudara-saudari para pendengar Resi Dehonian. Bersama saya, Pastor Vincent Suparman, SCJ Dari Komunitas SCJ Florida, Amerika Sarikat  Dalam Resi Dehonian Edisi 13 Juni 2020

“Alangkah kokohnya kata-kata yang jujur(Ayub 6:25). Jesus bicara tentang perkara kejujuran dan kebenaran yang disampaikan seseorang yang berbicara. Tetapi apakah artinya setia dan jujur pada kata-kata yang diucapkan? Jujur kepada diri sendiri dan kepada orang lain menuntut perilaku dan sikap yang konsisten. Tidak plin-plan. Sayang sekali, banyak orang dewasa ini gagal membangun sikap konsisten. Akibatnya, kita tidak percaya kepada banyak pemimpin yang menjabat posisi penting dan pada bawahannya serta pidato-pidatonya. Allah adalah sumber dari semua kejujuran dan tidak ada kepalsuan pada-Nya. Firman-Nya ialah kebenaran dan hukumnya tak pernah gagal, karena keduanya itu milik Allah. Kebenaran dari Allah membebaskan kita dari angan-angan kosong, kebohongan, dan munafik. Jesus menegaskan kepada para murid-Nya……” dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskanmu”(Joh 8:32). 

Kita seharusnya bersandar pada Firman Allah karena Ia setia dan janji-nya terpenuhi dalam Firman-Nya. Lantas, mengapa sulit sekali untuk bertindak jujur dan berbicara secara benar tanpa munafik? Bicara secara benar menuntut komitmen – bahwa kita menghayati hidup kita sesuai dengan kata-kata yang kita ucapkan. Untuk menjadi saksi tentang kebenaran Jesus mengajar para murid-Nya tentang kasih dan setia kepada kebenaran tanpa syarat. Ia mengajarkan demikian untuk melawan para saksi-saksi palsu dan segala bentuk ketidakjujuran dan bahkan sumpah yang mengada-ada kepada Allah.  Para murid ditantang oleh Jesus agar kata-kata dan perbuatannya dapat dipercaya tanpa harus ditegaskan setiap kali oleh mereka yang mendengarnya . Namun para murid harus berani membuktikan kebenarannya. Para murid Jesus dewasa ini juga harus mampu bicara dengan benar tanpa harus dibumbui dengan kata-kata pemanis. Pada zaman digital ini banyak orang berbicara tentang kebenaran dengan menambahkan kata-kata pemanis. Namun,tujuan akhir ternyata untuk kepentingan diri sendiri. Sedangkan, bukti pendukung kebenaran justru disingkirkan. 

Marilah kita membuka hati dan fikiran kita agar Firman Tuhan sungguh hidup dalam diri kita. Saya mengutip dari Santo Thomas Aquinas, “Manusia tidak dapat hidup bersama dengan sesamanya jika tidak ada sikap saling percaya bahwa mereka bersikap jujur satu sama lain. Sebagai sikap hormat kepada orang yang jujur, ia memiliki kejujuran itu dan bagaimana ia mewujudkan kebenaran itu kepada sesama. 

Apakah kita bertindak jujur kepada Allah, kepada sesame, dan kepada orang lain? Apakah kita memberi tempat bagi Firman Allah untuk bertakhta di dalam hati kita? Firman Allah yang hidup di dalam hati kita akan membangun kesadaran kita: cara kita berfikir, cara kita menilai, cara kita bertindak, dan cara kita berbicara. Amen.

Saudari-saudara sahabat Resi dehonian yang terkasih mari kita siapkan hati kita untuk berdoa Novena hari keempat:

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Hati Yesus yang Maha Kudus, Juruselamat kami, arahkanlah pandangan kami hanya terpusat pada cahaya Kasih dan Rahmat yang bersinar dari hati-Mu. Kami memohon rahmat-Mu bagi intensi kami

(hening sejenak mendoakan intensi Anda)

Semoga hati-Mu menjadi mercusuar iman kami yang benderang, jangkar harapan kami, bantuan yang selalu diulurkan dalam kelemahan kami, fajar kedamaian yang tak tergoyahkan, dan matahari yang menyinari cakrawala hidup kami. Kami percaya sepenuhnya kepada Hati Ilahi-Mu.  Semoga rahmat-Mu mengubah hati kami supaya Injil-Mu selalu menjadi pedoman kami.

Semoga semua orang dan bangsa di bumi berlindung di dalam Hati-Mu yang penuh kasih dan menikmati kedamaian yang bersumber dari mata air cinta kasih yang sejati, yaitu Hati-Mu yang penuh belas kasih. Amin.

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

NB: Bisa diteruskan dengan doa penyerahan Keluarga Kepada Hati Kudus Yesus

Penyerahan Keluarga kepada Hati Yesus:

Juru selamat kami yang kudus, Engkau menaruh cinta kasih yang besar kepada kami. Maka kami datang kepada-Mu untuk membaharui penyerahan seisi rumah kami kepada hati-Mu.

Kami mengakui Engkau sebagai Raja kami, Raja seluruh keluarga kami. Hati Ilahi Yesus, pada kesempatan ini kami berkumpul di hadapan-Mu dan menyatakan cinta kasih kami kepada-Mu serta syukur hati kami karena segala anugerah-Mu. Kami menghormati Engkau sebagai Kepala keluarga kami, dan kami insaf bahwa tiada sia-sia kami menaruh kepercayaan kepada-Mu.

Hati Yesus yang Mahamurah, Engkaulah Raja kami. kami mohon demi kasih sayang bunda Maria, tolonglah kami supaya kami semakin lama semakin mendalami cinta kasih-Mu. Dengan demikian kami berani menghadapi musuh kerajaan-Mu di mana pun kami berada.

Hendaklah Engkau melanjutkan kejayaan-Mu di atas bumi ini. Taklukkanlah semua keluarga di dunia ini di bawah kekuasaan-Mu yang elok. Dengan demikian dalam waktu singkat akan terdengar satu seruan saja di seluruh bumi ini: Pujian bagi Hati Ilahi yang telah membawa keselamatan bagi kita. Kepada-Nyalah hikmat dan pujian sepanjang masa. Amin. 

No Comments

Leave a Comment