Sabtu, 18 Juli 2020 – Hari Biasa Pekan XV

Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Leo Dehon Metro Lampung Indonesia

 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mt. 12:18

Inilah hambaku yang Kupilih, yang kukasihi, kepadanya Aku berkenan.RohKu Kucurahkan atasNya, supaya Ia membawakan hukum kepada sekalian bangsa.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahabaik, Engkau menghendaki suaraMu terdengar dan kebaikanMu disaksikan orang dalam diri manusia penuh cinta kasih, yang takkan mematahkan gelagah yang terkulai dan takkan memadamkan sumbu yang berkedip-kedip. Semoga Dia menjadi lambang pengharapan dan kedamaian. Demi Yesus Kristus, ……

 

BACAAN PERTAMA: Mikha 2:1-5

“Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion.”

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 10:1-2.3-4.7-8.14

Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas. 

  1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.

  2. Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.

  3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.

  4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya

S: (2Kor 5:19) Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

 

BACAAN INJIL: Matius 12:14-21

“Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan.”

Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ

Vivat Cor Jesus, Per Cor Mariae; Hidup Hati Jesus melalui Hati Bunda Maria.

Para Pendengar Resi Dehonian yang setia, berjumpa dengan saya Romo Y.A.M Fridho Mulya, SCJ dari Komunitas Dehon Metro, Lampung, dalam RESI (Renungan Singkat) Sabtu, 18 Juli 2020. Selalu sehat dalam lindungan Hati Yesus.

Para Pendengar Resi yang penuh cinta pada Hati Kudus Yesus, dari Injil tadi diceritakan, bahwa ketika orang-orang Farisi bertemu dengan Yesus, dalam pikiran mereka, hanya satu cita-citanya, yaitu membunuh Yesus, “bersekongkol membunuh Yesus.

Orang yang berniat membunuh orang lain sudah bisa dipastikan: – dalam hatinya mempunyai kebencian dan dendam yang sangat mendalam yang tidak bisa dihapuskan sebelum niat terlaksana – hidupnya merasa terancam, maka orang yang dianggap “mengancam” harus dilenyapkan – menempatkan diri sebagai orang yang berkuasa mengatur nyawa orang lain, menyamakan diri dengan Tuhan Sang Empunya kehidupan – sombong – merasa diri disaingi sementara tidak mampu bersaing – merebut hak hidup pribadi orang lain – akibatnya  hidup menjadi tidak damai, hidup terombang-ambing. Apakah  ketika niat membunuh sudah dilaksanakan, persoalan hidup selesai? TIDAK. Justru persoalan semakin bertambah.

Orang Farisi mendendam Yesus, karena Yesus dianggap pesaing, Yesus dianggap memporak-porandakan Tatanan Taurat, banyak pengikut orang Farisi beralih kepada Yesus, Yesus menempatkan diri sebagai Anak Allah. Itulah dendam orang Farisi kepada Yesus.

Para Pendengar RESI, yang mencintai Yesus. Membunuh, ada beberapa bentuk yakni

  • membunuh langsung dan disengaja melenyapkan nyawa orang lain, juga kerjasama

  • aborsi (pengguguran kandungan) langsung yang dikehendaki, termasuk kerjasama melakukannya

  • euthanasia langsung mengakhiri hidup orang lain yang tak berdaya, yang dipandang tak ada harapan hidup atau hidupnya tidak berarti

  • bunuh diri, menghiangkan nyawanya sendiri.

Membunuh/pembunuhan apapun bentuknya, melanggar perintah Allah ke-5: JANGAN MEMBUNUH – DOSA BESAR. Terkena hukuman ekskomunikasi (diasingkan dari Gereja dan tidak boleh menerima komuni – pengakuan dosa – menjalankan tugas-tugas liturgi). Pembunuhan adalah pelanggaran berat melawan cinta kasih terhadap Allah, cintakasih terhadap diri sendiri, cintakasih terhadap sesama. Sebab, Hidup manusia sejak saat dikandung wajib dihormati secara mutlak dan dilindungi keutuhannya. (Bdk. Kompedium Katekismus Gereja Katolik No. 470) 

Pendengar Resi di manapun berada. Begitu kejam dan bengisnya pembunuhan. Yesus tahu rencana orang Farisi. Yesus tidak menghiraukan, Yesus menghindar. Yesus sebagai yang sangat dikasihi Bapa, sebagai Hamba Allah, membalas kasih Bapa – menyelamatkan hidup manusia. Yesus yang berkuasa atas kehidupan – merawat kehidupan itu sendiri, agar manusia tetap hidup. Hidup yang diselamatkan itulah kehendak Allah Bapa, Yesus melakukan kehendak Bapa membela – menyelamatkan hidup manusia, sampai rela mati di salib. Yesus yang mencintai dan menyelamatkan kehidupan itu dilukiskan denga ungkapan “buluh yang patah terkulai tidak akan dipatahkan, sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya.

Karena itu, Para Pendengar Resi pencinta kehidupan, mari kita hormati kehidupan manusia, karena hidup itu suci. Dari sejak awal mula hidup ini sudah terhubungkan dan ada dalam Allah, Sang Pencipta yang menjadi tujuan akhir satu-satunya. (Bdk, KKGK No. 466). Kita bertanggungjawab atas kehidupan baik diri sendiri maupun orang lain, kita punya hak dan kewajiban mempertahankan dan merawat kehidupan. Kita juga bertanggungjawab merawat kesehatan fisik kita dan orang lain, namun tidak memuja tubuh dengan pakai obat bius atau penyalahgunaan makanan yang merusak tubuh, merusak hidup.

Pendengar Resis yang bijak, di masa pandemi Covid-19 ini, bersama dengan Hati Kudus Yesus, mari merawat dan menyelamatkan kehidupan sendiri dan orang lain dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Hati Kudus Yesus memberkati kita, dan semoga hati kita semakin menjadi seperti HatiNya. Amin.

            Cukup orang bila mau bekerja

            Dapat penghasilan pendukung kebutuhannya

            Hidup manusia, berarti dan bermakna

            Rawat – selamatkan hidup manusia

 

                                Tangan terkatup bermakna menyembah

                                Menyembah tulus sambil tengadah

                                Jadikan hidup hamba Allah

                                Setia tulus mencintai Allah

Tuhan memberkati. Amin.

 

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang maharahim, dengan roti dan anggur ini sudilah menerima iman kami akan PuteraMu, dan semoga kami siap sedia mengikuti jejakNya, yaitu Yesus Kristus, ……

ANTIFON KOMUNI – Mt. 12:19-20

Ia tidak berbantah, tidak berteriak dan suaraNya tidak terdengar di jalan-jalan. Batang gelagah yang terkulai tidak dipatahkanNya dan sumbu yang berkedip-kedip tidak dipadamkanNya, sampai Ia akan menegakkan hukum.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur telah menerima rejeki sebagai bekal di dalam perjalanan kami. Semoga sabda PuteraMu menjadi rejeki pula bagi sekalian orang di dunia, dan semoga lalu menumbuhkan pengharapan di hati. Demi Kristus, ….

No Comments

Leave a Comment