Rabu, 19 Agustus 2020 – Hari Biasa Pekan XX – SCJ PW St. Yohanes Eudes, Imam

Fr. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 
 

MASA BIASA: 

ANTIFON PEMBUKA  – Yhz. 34:11

Aku sendirilah yang akan memperhatikan doma-domba-Ku dan mancari mereka

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa; Allah Bapa, gembala segala gembala, berkenanlah mengutus gembala yang sanggup menuntun umat-Mu seturut teladan Yesus Putera-Mu, yang telah mengurbankan hidup-Nya demi kesejahteraan dan keselamatan domb-domba-Nya. Sebab Dialah Putera-Mu,…

 

PERINGATAN WAJIB – ST. YOHANES EUDES

ANTIFON PEMBUKA  –  Luk. 4:18

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira ke[adafakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa Tuhan kami Yesus Kristus, dengan cara menakjubkan Engkau sudah memilih Santo Yohanes Eudes menjadi pewarta kekayaan Kristus. Semoga berkat teladan dan nasehatnya kami semakin berkembang dalam iman dan hidup setia menurut Injil. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu… 

 

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Yehezkiel 34:1-11

“Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya.”

Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya– oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.


MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1-a.3b-4.5-6

Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

  1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.

  2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

  3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.

  4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

BACAAN INJIL: Matius 20:1-16a

“Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat cor Jesu, Per cor Maria. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Fr. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari rabu, pekan biasa ke XX – SCJ memperingati St. Yohanes Eudes.

Beberapa hari yang lalu, ketika kami memancing ikan, ada yang bertanya kepada saya “Lho kok ikannya kecil-kecil?” sambil tertawa kecil, saya menjawab, “hehehheee…. Iya e, ikannya yang mau makan kail saya pada hari ini kecil-kecil, yang besar masih ngumpet.” Tanya orang itu kepada saya lagi “lha itu, yang disebelahmu dapat ikannya besar-besar?” dan saya pun menjawab “yahhhh… rezekinya orang berbeda-beda, mungkin hari ini aku belum bisa mendapatkan yang besar-besar, hehehheheee.”

Ilustrasi ini mau menggambarkan kepada kita semua, bahwa kadang kita memiliki keyakinan bahwa setiap dari kita memiliki rezekinya masing-masing. Antara orang A, B, dan C berbeda-beda, kendati mereka ini satu darah. Untuk itu, sangat tidak mungkin bahwa setiap dari kita memiliki rezeki yang sama, tidak bisa juga kita menuntut kesamaan kepada orang yang ada di sekitar kita, entah terhadap keluarga, tetangga, maupun kepada Tuhan sendiri. Yang jelas, Tuhan selalu memberi kita kepastian, yaitu setiap apa yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang dapat kita nikmati. Namun buah dari kerja keras kita pun juga tergantung terhadap pribadi kita, kalau kita malas-malasan untuk bekerja dan berusaha, buah yang kita dapatkan pun juga akan sedikit. Akan tetapi, kalau kita bekerja keras dan terus berusaha, kita juga akan mendapatkan buah yang melimpah.

Saat kita bekerja di perusahaan, Rumah Sakit, Kantor, sekolahan, dan lain-lain, dihitung oleh waktu. Semakin lama kita bekerja, semakin besar pula upah yang kita terima. Dan sebaliknya, ketika kita bekerjanya hanya separuh waktu, upah yang kita terima pun juga setengah dari upah seharian. Hal semacam ini merupakan aturan umum yang sudah mendarah daging ditengah masyarakat. Untuk itu, kalau kita mencermati kembali dengan Injil hari ini, pemilik kebun anggur, atau tuan yang mempunyai kebun anggur itu, cara berpikirnya tidak sesuai dengan aturan umum yang terjadi di tengah masyarakat. Masak orang yang bekerja satu jam dengan orang yang bekerja sejak pagi mendapatkan upah yang sama besarnya?

Dalam perumpamaan itu, dikisahkan bahwa perjanjian antara tuan yang empunya kebun anggur dan para pekerjanya, bahwa mereka akan mendapatkan upah kerja, satu hari satu dinar. Tuan itu juga tidak mengatakan bahwa mereka yang kerja dari pagi, atau dari tengah dari, atau sore hari, yang jelas, tuan itu mengatakan bahwa yang bekerja satu hari akan mendapatkan upah satu dinar. Lebih dari itu, merupakan kemurahan hati dari tuan yang empunya kebun anggur.

Bisa dikatakan bahwa itu anugerah bagi pekerja yang datang sore hari. Keselamatan yang Allah berikan kepada kita merupakan sebuah anugera. Allah yang telah memberikan dan Allah pula yang akan mengambilnya. Maka yang perlu kita lakukan adalah berbuat hal-hal baik dan benar, karena Allah sendiri yang akan menilai dan memberi upah kepada kita. Keselamatan itu juga, bisa didapatkan bagi mereka yang sudah dibaptis ketika menjelang ajalnya. Keselamatan yang Allah berikan kepada kita, buka semata bagi kita yang sudah dibaptis sejak kita bayi, namun bagi semua orang, kendati orang itu dibaptis menjelang ajalnya. Lama atau pendeknya kita dibaptis tidak otomatis mutlak menentukan keselamatan itu sendiri. Akan tetapi hal yang utama adalah pertobatan. Pertobatan adalah hal penting dari upah keselamatan itu sendiri. Untuk itu, pertobatan kita juga perlu diimbangi dengan perbuatan baik bagi sesama secara tulus dan penuh perhatian. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

 

MASA BIASA

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Mahapenyayang, panggilah kami mengikuti perjamuan, tempat kami dapat bertemu guna memperat persaudaraan kami dalam Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI  –  Mat. 20:6-7

Mengapa kalian menganggur saja di sini seanjang hari? Karena tidak ada orang yang mengupah kami. Pergi jualah kalian ke kebun anggurku.

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahapengasih, kami bersyukur, karena Engkau telah mengutus Yesus Mesias berkarya di kebun anggur-Mu. Semoga Ia sudi mengajar kami. bagaimana kami dapat ikut serta berkarya dalam kebun anggur-Mu serta membuat subur dunia milik-Mu ini. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 

 

PERINGATAN WAJIB – ST. YOHANES EUDES

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah bapa Mahaluhur Mahakuasa, dengan rendah hati kami menghadap Engkau. Roti dan anggur ini kami persembahkan untuk menghormati Santo yohanes Eudes dan memberi kesaksian tentang kekuasaan-Mu. Semoga perayaan suci ini mendatangkan hasil penebusan bagi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  –  Mt. 28:20

Aku akan menyertai kalian setiap hari sampai pada akhir dunia.

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahakuasa dan Kekal, kami telah dikuatkan oleh santapan suci. Semoha kami tetap mengabdi Engkau seturut teladan Santo Yohanes Eudes, sehingga kami berguna bagi setiap orang karena cinta kasih yang tak kenal lelah. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

No Comments

Leave a Comment