Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia
ANTIFON PEMBUKA – 1Kor 5:7
Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan, tuntunlah kami dengan tangan-Mu, berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami berniat mencari kedamaian-Mu. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: I Korintus 5:1-8
“Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus.”
Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi. Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 5:5-6.7.12
Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
-
Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
-
Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
-
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya, alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
BACAAN INJIL: Lukas 6:6-11
“Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.”
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
RENUNGAN DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ
BANGUN DAN BERDIRILAH
Vivat Cor Iesu, Per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saya yakin kita semua pernah melihat di program TV atau YouTube, atau bahkan sendiri melakukannya: membuat jebakan atau perangkap. Misalnya, kita menjebak tikus di rumah yang membandel, sering mencuri makanan atau makan telur ayam. Kalau di TV atau film, seringkali kita menonton polisi menjebak penjahat yang sudah buron, hingga tertangkap. Hari ini, Yesus persis mengalami hal serupa. Di hari Sabat, para ahli Taurat dan orang Farisi sengaja mengamat-amati Yesus ketika menghadapi seorang yang mati tangan kanannya. Mereka ingin melihat apakah Yesus akan melakukan penyembuhan atau tidak.
Yesus cerdas. Dia lantas mengajukan pertanyaan yang semua orang tahu jawabannya dan pasti benar: Berbuat baik versus berbuat jahat; menyelamatkan versus membinasakan. Semua orang tak bisa mengelak karena sebagai orang yang mau hidup benar, kita mesti berbuat baik atau menyelamatkan. Sebenarnya kalaupun mau menunda esok hari, setelah lewat hari Sabat, bisa saja Tuhan Yesus menyembuhkan si sakit – toh sakitnya adalah sakit menahun. Namun, Yesus justru mau menunjukkan inti dari keselamatan itu. Dia bersabda: “Bangunlah dan berdirilah.” Dua kata ini mau mengindikasikan, mau menunjukkan “kehidupan baru” atau “kebangkitan”. Inti keselamatan adalah kehidupan baru yang boleh dijalani. Ajakan untuk kita adalah untuk selalu hidup baru, memperbarui hidup kita masing-masing dan komunitas kita.
Semoga Hati Kudus-Nya semakin membarui hati kita. Amin
DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN
Allah Bapa kami Yang Mahakuasa dan kekal, bangunkanlah kiranya kami, agar hidup kami senantiasa dijiwai Roh yesus Putera-Mu terkasih, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – I Kor. 5:7
Buanglah ragi lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa kami sumber kebijaksanaan, kami mengucap syukur atas kekuatan dan kebijaksanaan, yang telah Kauanugerahkan kepada kami melalui Yesus Putera-Mu terkasih. Semoga semangat-Nya selalu mendorong dan menuntun kami dalam perjalanan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami. Amin
Semoga renungan nya selalu setia dala mewartakan kabar gembira.
Terima kasih Romo In atas renungan nya….