Minggu, 27 September 2020 – Hari Minggu Biasa XXVI

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Bandar Lampung Indonesia

 

 

 

ANTIFON PEMBUKA – Dan 3:31.29.30.42.43

Segala sesuatu yang Kautimpakan atas diri kami, ya Tuhan, telah Kauperbuat seturut keputusan-Mu yang adil. Sebab kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi muliakanlah kini nama-Mu, dan perlakukanlah kami sekadar besarnya belas kasih-Mu.

 

PENGANTAR

Manusia memang harus bertanggung jawab atas hidup nya sendiri. Namun, hal ini tidak berarti manusia melulu hanya memikirkan dirinya sendiri. Melalui bacaan kedua pada hari ini kita disadarkan bahwa kehidupan bersama yang tidak mengandung sikap egois, yaitu sikap yang ha nya mau memikirkan kepentingan diri sendiri melainkan yang berisikan sikap solider, yaitu sikap mau mengerti dan menghargai sesama merupakan jalan bagi setiap orang untuk semakin mencintai Tuhan. Sebagaimana kemurahan hati dan kebaikan llahi juga ditawarkan kepada siapa saja Selain itu dalam Bacaan Injil kita diajak untuk memiliki kesatuan sikap baik pikiran maupun perkataan. Iman dan hidup harus sesuai dengan perkataan

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau menyatakan kuasa-Mu yang tak ter hingga terutama dengan menyayangi dan mengasihani kami. Lipat gandakanlah rahmat-Mu atas kami agar kami mengejar hidup yang Engkau janjikan dan kelak mendapat bagian dalam sukacita surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

BACAAN PERTAMA: Nubuat Yehezkiel 18:25-28

“Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, ia akan menyelamatkan nyawanya.”

Beginilah firman Tuhan Allah, “Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 25:4-5.6-7.8-9

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku; Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

  2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.

  3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

 

BACAAN KEDUA: Filipi 2:1-11

“Dalam hidupmu bersama hendaknya kamu bersikap seperti Kristus Yesus.”

Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: Hendaknya kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama dari pada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga. Dalam hidupmu bersama hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas serta di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengakui, “Yesus Kristus adalah Tuhan.”

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
S: (Yoh 10:17) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

 

BACAAN INJILA: Matius 21:28-32

“Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya.”

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.’ Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa’. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau.’ Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang terakhir!” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Dan meskipun melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Kudus Yesus melalui hati Maria.

Sahabat Resi yang terkasih, Dua sikap yang ditunjukkan Yesus dalam kisah Injil hari ini tidak jarang mewakili diri kita masing-masing. Seringkali kita bersikap seperti anak sulung, mengakatan ‘oke’ tetapi ‘tidak oke’. Kadang pula kita seperti anak kedua, mengatakan tidak mau tetapi kemudian tetap melakukan. Yang jelas kedua sikap itu muncul dalam diri kita yang adalah satu ini.

Saya yakin kita semua tahu bahwa yang baik adalah yang ideal, yakni mengatakan oke dan melakukannya. Itulah yang sempurna, tetapi nyatanya kita tidak begitu saja mudah melakukan yang baik dan ideal, meskipun sebenarnya kita tahu persis. Ada banyak argument pastinya.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus hari ini berbicara tentang keselamatan: yang diselamatkan adalah mereka yang mempunyai sikap tobat. Tidak peduli jabatan, kedudukan, kekayaan, kedudukan agamis, yang diselamatkan adalah mereka yang mempunyai sikap penyesalan dan pertobatan. Maka digambarkan dengan jelas bahwa pemungut cukai dan perempuan sundal akan lebih dulu kedalam Kerajaan Surga.

Kita patut tersinggung, kita bisa merasa jengkel, kita bisa protes pada Allah, karena hal itu terjadi. Bagaimana mungkin orang berdosa, menurut ukuran kita, lebih dulu masuk dalam Kerajaan Surga dari pada kita yang setiap hari berdoa, ikut misa live streaming, mendengarkan RESI 3 jam sekali, masih ditambah renungan-renungan dari berbagai sumber lainnya (sepanjang hari mendengarkan renungan), dan serangkaian litany ritus kebaikan-kabaikan lainnya. Secara manusiawi, sayalah yang punya peluang masuk surga terlebih dahulu.

Tetapi ternyata tidak demikian. Kebijaksaan Allah bukanlah pemikiran manusia. Setiap orang punya kesempatan untuk masuk Kerajaan Allah. Syarat nya adalah penyesalan dan pertobatan.

Sahabat Resi, Hidup kita pastilah semakin tidak mudah dengan situasi yang terjadi saat ini, lebih-lebih kehidupan ekonomi. Banyak dari kita yang kehilangan pekerjaan, kita juga semakin takut untuk bertatap muka dengan yang lain. Takut, cemas, dan kuatir pastilah menjadi semakin besar untuk saat ini. Tetapi kita tidak boleh putus asa, apalagi menyerah dan berharap mati. Allah menghendaki kita untuk terus hidup. Maka yang kita perlukan adalah: pertobatan dan penyesalan.

Pertobatan berarti berdamai dengan situasi yang ada dan berniat menata kembali kehidupan ini. Yang kita tata adalah apa yang mampu kita kendalikan, bukan keadaan yang tidak mampu kita kendalikan. Ini berarti penataan kembali hidup kita masing-masing, kebiasaan dan pola hidup lama kita tata kembali untuk new normal. Kita tidak bisa hidup dengan kebiasaan dan pola hidup lama, harus berubah untuk bisa bertahan. Pola pikir kita pun harus kita ubah dan kendalikan.

Misalnya apa yang bisa kita ubah adalah pola konsumtif kita, mulai dari pola makan minum sampai dengan pola belanja. Situasi seperti ini memaksa kita harus mampu berhitung dan memprediksi. Kita pun diajak untuk semakin kreatif dan efektif. Jangan sampai kita justru kehilangan akal sehat dan hidup tidak teratur. Memberi pengertian yang benar tentang situasi saat ini kepada anak-anak adalah tindakan yang tepat dan bisa membuat bertahan lebih lama.

Sahabat Resi yang terkasih, Mari kita tetap sama-sama berjuang. Kita tidak sendirian. “Jika ya katan ya, jika tidak katakan tidak”. Allah Bapa selalu menghendaki keselamatan untuk kita semua. Jangan sampai justru kita yang terpisah dan menjauh dari pada-Nya.

Tuhan memberkati. Amin.

 

DOA UMAT

I : Keterbukaan hati dan kerendahan hati di hadapan Allah akan menuntun kita untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita yang senantiasa mendengarkan doa yang dipanjatkan dengan rendah hati.

L : Bagi Gereja kita: Ya Bapa, curahilah seluruh umat-Mu, semangat kerukunan dalam Kristus, Putra-Mu, agar seia sekata dalam gerak dan tindak.

U : Persatukanlah kami dalam kasih dan kebenaran-Mu.

L : Bagi para penanggung jawab dalam masyarakat : Ya Bapa, dampingilah para penanggung jawab dalam ma: syarakat kami agar berhasil memajukan kerukunan dan persatuan sehingga semakin mampu membahagiakan semua orang.

U : Tuntunlah mereka untuk setia dengan tugas pelayanan mereka sesuai dengan kehendak-Mu.

L : Bagi mereka yang ditahan atau ditawan: Ya Bapa, tabahkanlah hati mereka yang ditahan atau ditawan agar jangan sampai putus asa, melainkan yakin bahwa kami berusaha supaya mereka mendapat kesempatan hidup lag

U : Teguhkanlah kami dalam mewartakan pembebasan yang sejeti bagi setiap jiwa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Putra Mu, Tuhan kami.

L : Bagi kita semua di sini: Ya Bapa, terangilah kami agar lebih mengutamakan ke pentingan umum daripada kepentingan diri kami masing masing .

U : Ajarilah kami untuk memahami balea anugerah keselamatan-Mu hadir di tengah-tengah kami bagi seluruh umat manusia

I : Allah Bapa kami Yang Mahakudus, Engkaulah yang meng hendaki agar kami selalu bertobat dan dengan demikian menempuh jalan menuju kebahagiaan. Berilah kami keter bukaan hati untuk meneladan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertakhta sepanjang masa.

 

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah yang berbelas kasih, berkenanlah menerima persembahan kami ini. Jadikanlah kurban ini sumber segala berkat untuk umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

 

ANTIFON KOMUNI –  Mzm. 119:49-50

Ingatlah, ya Tuhan, Firman yang Engkau sampaikan ken hamba-Mu, dengannya Engkau telah memberi harapan padaku. Itulah penghiburanku di saat aku terpukul

 

DOA PENUTUP

Marilah kita berdoa: Ya Allah, semoga perjamuan surgawi ini memulihkan b dan dan jiwa kami. Semoga kami, yang ikut serta dalam kenangan akan sengsara dan wafat Putra-Mu, menjadi ahli waris bersama Dia dalam kemuliaan, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin

2 Comments

  • Christina Wiwik Supriyanti September 26, 2020 at 10:57 pm

    Terimakasih mengingatkan kembali akan sapaan Tuhan yang sering saya jawab dengan berbagai alasan dan pembelaan diri, semoga saya mampu memenuhi perubahan pola hidup new normal yang sesungguhnya. Terimakasih Romo Wicaksono

    Reply
  • Christina Wiwik Supriyanti September 26, 2020 at 10:57 pm

    Terimakasih mengingatkan kembali akan sapaan Tuhan yang sering saya jawab dengan berbagai alasan dan pembelaan diri, semoga saya mampu memenuhi perubahan pola hidup new normal yang sesungguhnya. Terimakasih Romo Wicaksono

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Christina Wiwik Supriyanti Cancel Reply