Minggu, 08 November 2020 – Hari Minggu Biasa XXXII

Rm. Aegidius Wrsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  –  Mzm. 88:3

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

 

PENGANTAR

Orang yang siap sedia mencari, selalu berjaga-jaga dan terbuka pada kebijaksanaan, akan mendapatkan kebijaksanaan itu. Dan setiap orang yang meninggal dalam Kristus akan dibangkitkan pada hari kedatangan Kristus pada akhir zaman. Seperti kisah lima gadis bijaksana, kita diundang untuk senantiasa berjaga-jaga agar tidak terlambat masuk dalam Kerajaan Allah pada masa kedatangan Yesus pada akhir zaman. Kapan saat itu, tidak ada yang tahu, maka dalam menjalani hidup ini, sebagai pengikut Kristus kita harus tetap bersemangat dan mempunyai daya tahan untuk masa yang jauh

 

DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Yang Mahakuasa dan Maharahim, singkirkanlah segala sesuatu yang menghalangi kami supaya kami siap lahir batin untuk melaksanakan kehendak-Mu dengan hati yang lapang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Kebijaksanaan 6:3-17

“Kebijaksanaan ditemukan oleh mereka yang mencarinya.”

Kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh yang kasih kepadanya, dan ditemukan oleh mereka yang mencarinya. Ia mendahului memperkenalkan diri kepada orang yang menginginkannya. Barangsiapa pagi-pagi bangun demi kebijaksanaan tak perlu bersusah payah, sebab kebijaksanaan itu ditemukannya duduk di dekat pintu. Merenungkan kebijaksanaan merupakan pengertian sempurna, dan siapa yang berjaga karena kebijaksanaan segera akan bebas dari kesusahan. Sebab kebijaksanaan sendiri berkelililing mencari orang yang patut baginya, dan dengan rela memperlihatkan diri kepada mereka yang mencarinya; kebijaksanaan dijumpai pada tiap-tiap pemikiran mereka

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Dikau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.

  2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar. Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.

  3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muju.

  4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolongku dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.

BACAAN KEDUA: I Tesalonika 4:13-18

“Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus.”

Saudara-saudara, kami ingin agar kamu mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu, kita yang hidup dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Karena itu hendaklah kamu saling menghibur dengan perkataan-perkataan ini.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya.
S :  (Mat 24:42a.44) Berjaga-jagalah dan bersiap-sedialah, sebab kamu tidak tahu bilamana Putera Manusia datang.

 

BACAAN INJIL: Matius 25:1-13 

“Mempelai datang! Songsonglah dia!”

Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh itu membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami sedikit dari minyakmu, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi, sementara mereka pergi membelinya, datanglah mempelai, dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kamu.’ Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mari. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Minggu, 8 November 2020. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Mateus 25:1-13

Saudara/I yang terkasih, “Berjaga-jagalah atau Bersiap-siagalah” inilah inti dari perumpamaan yang kita dengar pada hari ini. Sikap berjaga-jaga ini tidak haya berlaku untuk orang yang sudah lanjut usia atau yang sedang sakit parah dan tak tersembuhkan, akan tetapi harus dimiliki oleh siapa saja yang ingin menjadi murid Yesus. Lihat saja berita di koran, televisi atau medsos tentang orang yang meninggal mendadak dalam kecelakaan mobil dan motor setiap hari, orang yang terkena serangan jantung, atau terkena virus Corana, dan lain-lainnya, mereka yang meninggal secara mendadak itu tidak memandang usia: dari anak-anak, orang muda, orang dewasa dan lanjut usia. Dan saya yakin kita semua tidak ada yang tahu kapan waktu akhir kita ini akan tiba. Maka menurut saya pertanyaannya bukan lagi soal “kapan akan tiba” melainkan pertanyaannya adalah: “apakah kita siap untuk menyambut kedatangan Tuhan?”

Yesus sendiri di dalam Injil pada hari ini berkata: “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” Bahkan di dalam Injil Mateus bab 24 ayat 26, Yesus menegaskan: “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

Saudara/I yang terkasih, Yesus menggunakan sebuah perumpamaan untuk menyampaikan ajaranNya. Ada dua hal penting yang harus kita selalu sadari dengan setiap perumpamaan yang Yesus sampaikan, yaitu:  Pertama, ada point utama yang hendak disampaikan. Dan point utama dari bacaan pada hari ini adalah anda dan saya harus siap atau berjaga tidak peduli berapa lama kita harus menunggu. Perumpamaan ini bukan tentang 5 gadis yang harus berbagi minyak yang dipunyainya kepada 5 gadis lain, akan tetapi soal apa yang diperlukan untuk bisa masuk ke dalam perjamuan Tuhan dan itu harus diusahakan, dikerjakan, dan diperoleh sendiri. Point kedua adalah perumpamaan ini bukan sedang membicarakan orang lain, melainkan sedang berbicara dengan kita. Artinya Yesus sedang berbicara secara langsung kepada anda dan saya untuk mengadakan pertobatan dan perubahan sikap hidup yang nyata supaya bisa ke dalam kerajaan Tuhan.

Di dalam Injil yang kita dengar pada hari ini, Yesus mengundang kita semua untuk menjalani kehidupan kita sehari-hari di sini dan saat ini sebagai seorang Katolik atau pengikut Yesus yang aktif sebagai cara untuk menunggu kedatanganNya. Ini bukan hanya soal bangun pagi, berdoa, pergi ke Gereja, menjalankan tugas dan tanggung-jawab harian kita sebaik mungkin, melainkan hal ini menyangkut soal: hal kecil apa yang kita lakukan selama ini telah dapat membawa kegembiraan dan harapan bagi orang lain dan bukan hanya untuk diri kita sendiri saja.

Oleh karena itu, berjaga atau bersiap siaga menantikan kedatangan Yesus bukanlah soal duduk diam sambil menunggu melainkan menjalani kehidupan saat ini sepenuhnya. Seperti yang diingatkan oleh Santo Paulus ketika dia berkata: “kita harus menghindari segala sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak sesuai dengan Injil Yesus.” Kita harus menjalani kehidupan yang layak atas panggilan yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Marilah kita bersiap dan siap dengan segenap hati, kekuatan dan pikiran kita!

Saudara/I yang terkasih, maka untuk menutup permenungan kita pada hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri: apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan apabila Tuhan datang saat ini juga? Apa yang sudah dan sedang kita lakukan untuk menyambut kedatangan Tuhan itu?

Saudara/I yang terkasih, semoga bacaan Injil pada hari ini dapat membantu kita semua untuk semakin berkembang di dalam kehidupan beriman kita kepada Jesus, dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah hidup dan perjuangan kita di hari Minggu ini.  Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

 

DOA UMAT:

I ; Kristus menghendaki agar kita selalu berjaga-jaga dalam menantikan Kerajaan Allah. Maka, marilah kita dengan penuh iman dan sikap berjaga-jaga, memanjatkan doa kepada Bapa Yang Mahakasih

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam Semoga Allah Bapa Mahabijaksana menerangi dan mendampingi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam sehingga mereka menjalankan tugas penggembalaan bagi Umat Allah dengan bijaksana, sabar, rendah hati, dan tegas. Kami mohon. 

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin bangsa: Semoga para pemimpin bangsa selalu berada dalam lindungan Allah Bapa Mahabijaksana sehingga mereka selalu bijaksana, adil dan setia dalam melayani warganya demi kesejahteraan bersama. Kami mohon..

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L : Bagi mereka yang meninggal secara mendadak: Semoga Allah Bapa Maharahim mengampuni dan menerima di dalam surga, mereka yang meninggal secara mendadak.Kami mohon…

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita di sini: Semoga Allah Bapa Mahamurah meneguhkan iman kita akan kebangkitan Kristus sehingga kita semakin mampu berjaga-jaga dan bijaksana dalam hidup sehari-hari demi menantikan Kerajaan Allah dalam diri Kristus. Kami mohon..

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkaulah sumber kebijaksanaan kami. Berilah kami pengertian akan rencana-Mu sehingga kami dengan giat dan penuh keyakinan menghayati hidup karni berdasarkan iman bahwa Engkau selalu mendampingi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 

LITURGI EKARISTI

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, kami mohon, terimalah dengan rela persembahan ini agar apa yang kami rayakan dalam misteri sengsara Putra Mu kami ikuti dengan segenap hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

 

ANTIFON KOMUNI – Maz 23:1-2

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau la membimbing aku ke air yang tenang

 

DOA PENUTUP:

Marilah kita berdoa: Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena kami telah Engkau segarkan dalam kurban kudus ini. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang Mahamurah, semoga daya karunia Roh Kudus yang Engkau curahkan dalam sakramen ini, tetap tinggal dalam diri kami dan mengubah hidup kami Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin

No Comments

Leave a Comment