Minggu, 15 November 2020 – Hari Minggu Biasa XXXIII

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 

ANTIFON PEMBUKA – bdk. Yer. 29:11,12.14

Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana: kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu: Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu

 

PENGANTAR

Sebagai pengikut Kristus, hendaknya hidup dan perjuangannya selalu diarahkan pada hari kedatangan Allah dengan senantiasa bekerja optimal, dan setia berjaga. Setiap orang diberi modal oleh Allah, yakni Injil Kerajaan Allah yang harus dikembangkan dengan mengasihi Tuhan dan sesama nya. Orang yang tidak berani mengambil risiko dan mempertaruhkan hidupnya demi Kerajaan Allah, ia justru akan kehilangan nyawanya. Sebaliknya orang yang menyebarkan Kabar Baik itu akan mendapat ganjaran dan kepercayaan yang lebih besar. 

 

DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa (hening sejenak): Ya Tuhan Allah kami, bantulah agar kami selalu bersukacita dalam mengabdi Dikau. Sebab kebahagiaan kami hanya akan sempurna dan kekal jika kami selalu mengabdi kepada-Mu, sumber segala yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.  Amin

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Amsal 31:10-13.19-20.30-31

“Ia senang bekerja dengan tangannya”

Isteri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Isteri yang cakap berbuat baik kepada suaminya, dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari jemarinya memegang alat pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Kemolekan adalah bohong, dan kecantikan adalah sia-sia; tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 128:1-2.3.4-5

Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan

  1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu.

  2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!

  3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu!

 

BACAAN KEDUA: I Tesalonika 5:1-6

“Jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri!”

Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Apabila mereka mengatakan bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang perempuan hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Pasti mereka takkan terluput! Tetapi, Saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah!

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya.
S : (Yoh 15:4.5b) Tinggallah dalam Aku, maka Aku tinggal dalam kamu. Barangsiapa tinggal dalam Aku, berbuah banyak

BACAAN INJIL: Matius 25:14-30 / [Singkat: 25:14-15.19-21]

“Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”

[Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya. Lalu ia berangkat.] Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalanan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. [Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta! Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.] lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta!’ Maka kata tuan itu kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka jawab tuannya itu, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Bapak ibu, saudara saudari, dan teman-teman yang saya kasihi. Harus diakui dalam kehidupan konkret sehari-hari kita kadang masih membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. “Wah, enak ya dia punya mobil sedangkan aku hanya punya motor. Kalau pergi kondangan pas hujan, jadi basah, bedak jadi luntur. Enak ya kamu lahir di keluarga yang berkecukupan, minta apa saja pasti akan dituruti orangtua”. Kita bisa menambahkan contoh lainnya.

Injil hari ini menceritakan kedatangan Yesus kembali ke dunia ini seperti seorang tuan yang bepergian ke luar negeri dan mempercayakan hartanya kepada hamba-hambanya. Ada yang diberi 5 talenta, ada yang 2 talenta dan ada yang 1 talenta. Masing-masing diberi tanggung jawab sesuai dengan kesanggupannya. Setelah lama berselang, tuan itu pulang dan hendak melakukan perhitungan. Prinsip tuan tersebut, bahwa dia tidak mau rugi karena hartanya sudah dipercayakan kepada para hambanya. Hamba yang diberi 5 memperoleh laba 5 lagi, dan yang 2 memperoleh laba 2 lagi, tapi yang diberi 1 tetap kembali 1 karena ia hanya memendam talenta tuannya itu.

Injil mengingatkan kita bahwa semua orang diberi kepercayaan berbagai macam talenta menurut kesanggupannya. Tuhan memberi tidak atas dasar sama rata tetapi memperhatikan kemampuan masing-masing orang. Kata kunci yang penting kali ini adalah bagaimana kita menjadi hamba yang setia. Setia berarti kita dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah Tuhan titipkan pada kita; baik hidup kita, keluarga, harta kekayaan, bakat, kemampuan, waktu dan lain sebagainya. Ada banyak alasan mengapa orang tidak mau mengembangkan talenta; mungkin merasa minder karena hanya punya sedikit, menganggap diri tidak diberi apa-apa atau karena memang malas. Ingat, semua yang kita miliki adalah milik Tuhan yang dipercayakan. Mari kita pertanggungjawabkan. Yesus tidak berkata; banyak sekali hasilmu, tetapi Dia berkata; baik sekali perbuatanmu. Yang Tuhan utamakan bukan kesuksesan tetapi kesetian. Setia untuk berusaha mengembangkan talenta dengan maksimal.

Maka, marilah kita mensyukuri setiap talenta yang Tuhan berikan dan mengusahakannya dengan setia supaya berkembang dan berlipat ganda entah banyak atau sedikit. Bukan jumlah talenta dan hasilnya, tetapi kesetiaan kita untuk mengembangkannya. Tuhan memberkati kita senantiasa. Amin

 

 

DOA UMAT

I : Tuhan mengajak kita untuk setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil agar kita diperbolehkan untuk masuk dan turut dalam kebahagiaan-Nya. Marilah kita ungkapkan doa-doa kita sebagai wujud kesetiaan kita kepada-Nya.

L : Bagi Gereja: Ya Bapa, semoga Gereja-Mu bertindak sebagai ibu bagi me reka yang sedang mengalami kesulitan dan belum mene. mukan jalan keluar

U : Semoga Gereja-Mu menjadi pelabuhan yang aman bagi mereka yang tersesat.

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Ya Bapa, terangilah mereka para pemimpin masyarakat agar karya pelayanan mereka ditopang rasa tanggung jawab.

U : Semoga kami pun turut terlibat aktif dalam membangun masyarakat sesuai dengan kehendak-Mu

L : Bagi mereka yang tiba-tiba direnggut maut:  Ya Bapa, berkatilah mereka yang tiba-tiba Kaupanggil menghadap Dikau agar hari itu jangan menjadi saat yang mengerikan, melainkan saat yang membahagiakan karena bertemu dengan Allah yang hidup.

U : Semoga Kauteguhkan iman, pengharapan dan kasih kami dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

L : Bagi masyarakat kita di sini: Ya Bapa, bimbinglah kami agar kami saling menolong dan mendukung dalam mengabdikan diri serta menggunakan bakat-bakat kami demi kesejahteraan sesama.

U : Semga kami sentakin menyadari bahwa tanpa DikaU, kami tidak berarti apa- apa.

I : Allah Bapa segala kehidupan, nasib dunia dan manusia berada di tangan-Mu. Engkaulah yang memelihara hidup kami dan selalu mendampingi kami dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. U Amin

 

LITURGI EKARISTI

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah kami mohon perkenankanlah agar persembahan, yang kami unjukkan ke hadirat-Mu Yang Mahamulia, mendatangkan rahmat untuk mengabdi Dikau dengan setia, dan mempersiapkan kami untuk hidup abadi yang bahagia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin

 

ANTIFON KOMUNI  –  Mzm. 73:28

Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.

 

DOA PENUTUP

Marilah kita berdoa: Ya Allah, setelah menyambut anugerah misteri kudus ini, kami mohon dengan rendah hati semoga kenangan akan Putra-Mu yang kami rayakan ini, sesuai dengan perintah Nya, menguatkan ikatan kasih kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U Amin

No Comments

Leave a Comment