Rabu, 06 Januari 2021 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rm. Agustinus Kelik Pribadi dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA  –  Yesaya 9: 2⁣

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang-benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.⁣

 

PENGANTAR⁣

Sering lampu kita padam, atau kita merasa cemas dan prihatin. Kita lalu mencari pegangan atau meraba-raba dalam kegelapan. Kita ini seperti para rasul dalam perahu dan berjuang melawan air dan angin. Sungguh kita terhibur, bila mendengar sabda Yesus, “Tenanglah, jangan takut!” Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap tabah dalam iman kita bahwasanya Tuhan beserta kita dalam diri Yesus Kristus, Tuhan kita,⁣

 

DOA PEMBUKA:⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber cahaya ilali, Engkau telah menerangi para bangsa. Anugerahilah umat Mu damai abadi Terangilah jalan hidup kami, sebagaimana Engkau telah menerangi jalan hidup umat terpilih. Demi Yesus Kristus…⁣

 

ATAU ⁣

 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami sumber kedamaian, jauhkanlah kiranya rasa takut dari hati kami, dan tanamkanlah sikap kesediaan menaruh cinta kasih kepada sesama, sehingga dengan demikian kami dapat memasuki kedamaian yang dibawa oleh Yesus Kristus Putra-Mu….⁣

 

BACAAN PERTAMA: I Yohanes 4:11-18

“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita.”

Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 72:1-2.10.12-13

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

  2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!

  3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.   

 

BACAAN INJIL: Markus 6:45-52

“Para murid melihat Yesus berjalan di atas air.”

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ

Vivat Core Jesu per Core Marie. Hiduplah hati kudus Yesus melalui Hati Bunda Maria.

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan jumpa lagi dengan saya romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari palembang Indonesia dalam resi renungan singkat dehonian edisi rabu 6 Januari 2021.

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan perubahan terjadi sangat begitu cepat dalam kehidupan kita. Apalagi berkaitan dengan tekhnologi dan informasi yang juga memberi pengaruh yang besar pada perilaku kehidupan kita. Bila kita tidak terbuka dan punya landasan yang kuat dalam hidup, kita akan dengan mudah terkejut atau bahkan takut untuk menghadapinya.

Dalam bacaan Injil yang baru saja kita dengarkan dikisahkan secara jelas pengalaman para murid. Pada bagian awal, para murid bersama Yesus menunjukkan pada semua orang bahwa Tuhan itu ada, Tuhan itu peduli. Hal terlihat bagaimana para murid bersama Yesus memberi makan lima ribu orang yang datang berbondong bondong dimana sebagian dari mereka tidak mempunyai makanan. Para murid sangat bergembira karena semua akhirnya kenyang karena berkat yang dicurahkan melalui Tuhan Yesus.

Tetapi tak berapa lama kemudian saat mereka bubar dan Yesus pergi sendiri untuk berdoa, mereka berlayar di malam hari dihadapkan pada angin sakal yang menghantam mereka sehingga mereka sungguh sungguh ketakutan. Ketakutan yang berlebihan membuat para murid tidak bisa melihat Yesus lagi yang berjalan di atas  air menyertai mereka. Perubahan sebuah keadaan diberkati dan kemudian dengan cepat berubah menjadi keadaan penuh tantangan yang besar dan berat membuat para murid mudah putus asa dan lupa bahwa sebenarnya Tuhan tetap ada.

Hal ini terjadi karena hati para murid degil. Hal yang sama juga berlaku bagi kehidupan kita sekarang yang mengalami banyak perubahan akibat pandemi ini. Barangkali banyak hal yg ditetapkan pada tahun lalu tidak tercapai dan mengalami perubahaan yang di luar dugaan. Bahkan mungkin kita dihadapkan pada situasi yg lebih buruk, semua akan menjadi semakin gelap buat kita kalau hati kita tetap degil. Tetapi sebaliknya kalau hati kita terbuka, pikiran kita bening maka kita akan tetap merasakan dan mengalami bahwa Yesus tetap berjalan bersama kita meskipun kepastian untuk bisa melewati masa masa yg sulit sekarang ini bagi kita semua tidaklah sangat jelas. Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Tuhan Allah kami, Engkaulah sumber damai dan bakti yang ikhlas. Sudilah menolong kami agar dengan persembahan ini kami menghormati Engkau dengan pantas. Semoga dengan menerima sakramen ini kami semua rukun bersatu padu. Demi Kristus….⁣

 

ATAU⁣

 

Allah Bapa maha pengasih, berkatilah kiranya roti anggur ini dan jadikanlah lambang cinta kasih-Mu kepada kami. Demi Kristus…..⁣

 

ANTIFON KOMUNI – I Yohanes 1:2

Hidup yang ada pada Bapa telah nampak kepada kita.⁣

 

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang murah hati, Engkau membimbing umat-Mu dengan pelbagai bantuan, agar kami memperoleh rahmat berkat kemurahan hati-Mu untuk hidup sekarang dan di masa mendatang. Demi Kristus, ..⁣

 

ATAU⁣

 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang kuasa dan kekal, asal Engkau mendampingi kami, kami takkan merasa takut. Kami mohon, semoga kami dengan penuh perhatian mendengarkan suara sabda Mu, yang Kauberikan dalam diri Yesus Putra Mu demi kebahagiaan kami. Sebab Dialah..

No Comments

Leave a Comment