Selasa, 08 Juni 2021 – Hari Biasa Pekan X – Novena Hati Kudus Yesus VII

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Matius 5:16

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.

PENGANTAR: 

Orang yang bercabang lidahnya, yang menjawab ‘ya’ dan se kaligus ‘tidak’ tak dapat diandalkan. Kita memerlukan orang orang yang dapat diandalkan. Bagi Paulus, Kristus adalah ‘ya’. Maka ia mengharapkan hal yang sama dari para pengikut-Nya. Mereka harus menjadi garam yang membuat makanan menjadi lezat. Hanya dengan demikian mereka dapat saling membantu dalam perjalanan menuju Tuhan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau menghendaki semua orang ikut serta menikmati cahaya-Mu. Kami mohon semoga hidup kami serta segala tingkah laku kami membawa nama- Mu semakin disayangi dan hidup kami sendiri dapat dirasakan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 1:18-22

“Pada Yesus bukanlah terdapat “ya” dan “tidak, melainkan hanya ada “ya”.

Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak “ya” dan “tidak”. Sebab Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak “ya” dan “tidak”, di dalam Dia hanya ada “ya”. Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengucapkan “Amin” untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan-Nya untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:129.130.131.132.133.135

Ref. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.

  1. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.

  2. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

  3. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

  4. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.

  5. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.

  6. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:16) Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:13-16

“Kalian ini cahaya dunia.”

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria…

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat- Dehonian edisi Selasa, 8 Juni 2021. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Matius 5: 13-16.

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang terkasih, permenungan hari ini akan saya mulai dengan sebuah cerita singkat: “Ada seorang Dokter muda yang cukup pandai dan sangat trampil, dan Dokter ini mendapat tawaran dari perusahaan farmasi multinasional untuk bekerja dengan mereka dengan iming-iming: gaji besar, mendapat biasiswa study lanjut ke US serta bonus lain yang sangat menggiurkan seperti liburan ke luar negeri, perumahan dan kendaraan. Akan tetapi sang Dokter ini menolak tawaran yang sangat menggiurkan itu, yang pasti  diimpikan oleh semua orang tentunya. Ketika ditanya mengapa dia menolak tawaran itu? Jawabannya sangat sederhana dan mengejutkan: saya ingin kembali ke kampung halaman saya dan ingin membuat perbedaan positif bagi masyarakat di kampung saya yang sangat miskin sampai hari ini, di mana saya pernah ada bersama mereka.”

Saudara/I yang terkasih, Yesus dalam perikopa Injil hari ini mengatakan kepada kita semua bahwa: “Kamu adalah garam dunia dan terang dunia.” Lalu pertanyaannya: apa artinya menjadi garam dan terang dunia ini?

Menurut saya, melalui pernyataan ini Yesus hendak menegaskan kepada kita bahwa kita perlu menjalani kehidupan yang bermakna di dunia ini! Kehidupan yang tidak dijalani untuk diri sendiri saja tetapi kehidupan yang harus dijalani untuk orang lain terutama orang miskin, sebagaimana yang ada dalam diri Dokter muda dalam cerita tadi.

Disadari atau tidak, seringkali kita begitu terpaku pada diri kita sendiri. Kita memiliki mentalitas “saya yang pertama dan utama.” Semua yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri terlebih dahulu, kemudian setelah apa yang kita cita-citakan atau inginkan dan kebutuhan kita tercapai atau terpenuhi baru kemudian kita berpikir apa yang bisa saya bantu untuk Gereja, masyarakat, dan orang miskin.

Ketika Yesus berkata bahwa kita adalah garam dan terang dunia ini, Yesus tidak mengatakan: “Penuhi dulu impian mu untuk menjadi sukses dan kaya raya. Dan kemudian kamu mulai berpikir apa yang bisa kamu bantu bagi Gereja, masyarakat, dan orang miskin.”  

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang terkasih, anda dan saya perlu menjadi garam dan terang bagi orang lain bukan untuk besok atau di masa depan. Kita perlu menjadi garam dan terang dunia dalam kehidupan orang lain hari ini – pada saat ini juga.  Lho kok gitu Romo? Apa sebabnya?

Karena anda dan saya adalah murid Yesus hari ini dan saat ini juga. Kita bukan menjadi murid Yesus besok atau di masa depan. Jadi jatidiri sebagai murid Yesus itu sudah melekat dalam diri seorang murid Yesus saat ini yaitu menjadi pembawa berkat, kasih, dan uluran tangan Tuhan bagi orang yang kita jumpai secara nyata hari ini, sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus sendiri dalam hidupNya. Dan kalau kita membuka mata dan hati kita terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita maka dengan mudah kita akan melihat ada banyak orang yang membutuhkan uluran kasih kita, apalagi pada saat pandemic Covid-19 seperti sekarang ini banyak yang kehilangan pekerjaan, susah cari kerjaan, usaha bangkrut, depressi, dan sebagainya.

Maka sebagai penghujung permenungan ini, baik kalau kita bertanya pada diri sendiri: apakah anda dan saya saat ini adalah seorang murid Yesus atau seorang Katolik? Murid Yesus atau Katolik yang macam apakah kita saat ini? Apa yang hendak kita tunjukkan sebagai murid Yesus atau seorang Katolik saat ini kepada orang lain?

Semoga melalui perikopa hari ini, kita dapat menjawab tantangan Yesus sebagai garam dan terang bagi orang di sekitar kita. Marilah kita wujudkan jatidiri kita sebagai seorang murid Yesus atau seorang Katolik saat ini dan pada hari ini juga melalui tindakan kasih yang nyata. Dan tak lupa, semoga kasih dan berkat Tuhan menyertai dan memberkati kita semua di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita semua. Amin

Novena Hati Kudus Yesus 

Yesus yang amat kami kasihi. Penebus bangsa manusia, lihatlah kami sekarang dengan rendah hati berlutut di hadapan-Mu. Kami ini umat-Mu, dan kami ingin tetap menjadi umat-Mu; tetapi agar persatuan kami dengan Dikau lebih erat lagi maka sekarang ini kami masing-masing dengan rela hati menyerahkan diri kepada hati-Mu yang Mahakudus.

Yesus, banyak orang  yang belum mengenal Engkau, banyak pula yang menghina perintah-perintah-Mu, dan yang mengingkari-Mu. Yesus yang Mahamurah, kasihanilah semua orang itu, dan tariklah mereka kepada hati-Mu yang kudus. Ya Tuhan, hendaklah Kaurajai bukan mereka yang setia saja yang belum pernah menjauhkan diri dari pada-Mu, tetapi juga anak-anak yang meninggalkan Dikau seperti anak yang hilang itu. Berilah mereka kesadaran untuk segera kembali ke rumah Bapanya, jangan sampai binasa karena kesusahan dan kelaparan.

Hendaklah Kaurajai mereka yang tertipu oleh pengajaran yang salah atau yang terpisah karena pengkhianatan. Pulangkanlah mereka ke pelabuhan kebenaran dan ke persatuan iman supaya hanya ada satu kawanan dan satu Gembala.

Ya Tuhan berikanlah kepada Gereja-Mu kemerdekaan yang tetap dan sentosa. Berilah kepada segala bangsa keamanan dan ketertiban. Berilah supaya akhirnya di seluruh dunia berkumandanglah satu suara ini: Kemuliaan kepada hati ilahi yang membawa bahagia kepada kita. Kepada hati itulah hormat serta pujian selama segala abad. Amin. (SHDT 297-298)

(Kalau tanpa Ekaristi: sesudah doa novena langsung didoakan doa Bapa Kami, Doa Penutup dan Berkat atau tanda salib).

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahakudus, berkenanlah memberkati persembahan ini dan semoga kami dapat menikmati kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  –   Mazmur 119:135

Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber cahaya kehidupan, semoga sabda yang Kausampaikan kepada kami menjadi cahaya dalam hidup kami. Semoga kami saling berkenalan satu sama lain, sebagaimana putra dan putri se-Bapa, yang selalu setia dan penuh kasih sayang. Demi Kristus, ….

 

1 Comment

  • Herlin djunaidy Juni 7, 2021 at 8:50 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment