Selasa, 06 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XIV

Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mazmur 17:7

Tunjukkanlah keagungan kasih setia-Mu, Engkau penyelamat orang yang berlindung kepada-Mu.

PENGANTAR: 

Yakub harus belajar, bahwa dia tidak berkuasa atas hidupnya, tetapi bahwa Tuhan melalui dia tetap memimpin umat-Nya, Israel. Hal ini disadari dalam pergumulannya dengan malaikat Allah. Bila Yesus mengutus para murid, maka mereka itu men jadi karyawan-karyawan Tuhan dan gembala kawanan domba yang besar.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, ajarilah kami mengenal nama-Mu dan kuduskanlah kami kepada Yesus, Putra-Mu. Semoga Yesus menjadi lambang perjanjian-Mu dengan kami. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 32:22-32 

“Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang.”

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.” Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.” Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya. Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 17:1.2-3.6-7.8b.15

Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

  1. Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.

  2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.

  3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

  4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 10:14) Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:32-38

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!”

Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Agustinus Kelik Pribadi SCJ

Vivat Cor Jesu Per Cor Marie. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan Jumpa lagi dengan saya romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari palembang  dalam resi renungan singkat dehonian edisi 6 Juli 2021. Mari kita dengarkan firman Tuhan yang diambil Injil Matius 9:32-38.

Tuaian memang banyak tetapi pekerjanya sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja pekerja untuk tuaian itu.

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan pekerja dalam konteks ini sering ditafsirkan sebagai panggilan menjadi imam, biarawan atau biarawati. Panggilan ini penting karena tuaian yang banyak sering ditafsirkan umat yang perlu dilayani jumlahnya sangat banyak.  Maka kita diminta pada Tuhan supaya diberikan pekerja yaitu para imam, biarwan, biarawati supaya bisa melayani umat. Tanpa melupakan tafsiran ini barangkali kita bisa memikirkannya secara berbeda dalam kontek wabah corona yg semakin menggila saat ini ditanah air kita.

Pentingnya para pekerja sebagai penuai ini dibicarakan dalam konteks Yesus yang berkeliling mewartakan kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu diwartakan dengan membantu orang mengalami Allah yang meraja lewat peristiwa orang  terbebas dari kerasukan setan, Yesus  menyembuhkan yang bisu, Yesus melenyapkan penyakit dan segala kelemahan.

Dalam konteks ini kita bisa secara bersama sama meminta  dalam doa tetapi juga dalam hidup sehari hari supaya kita bisa menjadi pekerja pekerja yang bisa menyelenyapkan penyakit dan segala kelemahan.  Cara paling jitu supaya penyakit yang mematikan wabah corona ini lenyap kalau kita sungguh sungguh peduli dan mendukung segala usaha melenyapkan penyakit ini, atau sekurang kurangnya membatasi penyakit ini berkembang sehingga semakin banyak orang bisa mengalami Allah dalam setiap ketakutan dan kekawatirannya. Semoga kita tidak bosan untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumuhan, makan makanan bergisi, siap sedia divaksin, sementara tidak keluar rumah kalau tidak perlu, isolasi mandiri kalau dibutuhkaan. Kita masih bisa menambahkan sendiri usaha usaha yang lain supaya korona ini cepat berlalu dan membantu orang terbebas dari segala ketakutan yang tidak rasional.

Semoga kita sekarang ini boleh menjadi salah satu pekerja Tuhan yang peduli dengan kesehatan kita sendiri, saudara sebagai usaha memelihara hidup dan menaglami Allah yg meraja. Jangan biarkan karena egoisme sesaat kita menjadi salah satu peneyebab mata rantai corona ini meluas dan semakin banyak orang berguguran termasuk didalam dokter, perawat dan petugas medis lainya selain orang yang kita kasihi. Berkat Tuhan menyertai.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber kehidupan, melalui roti anggur ini semoga kami Kauberkati. Sebab itulah lambang perjanjian-Mu  yang menghidupi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Matius 9:36

Melihat orang banyak tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba tanpa gembala.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, kami telah mendapat gembala yang akan membimbing kami ke tanah perjanjian, yaitu Yesus Mesias. Kami mohon, perkenankanlah kami mematuhi sabda-Nya. Sebab….

 
 
 

1 Comment

Leave a Comment