Rabu, 11 Agustus 2021 – Peringatan Wajib St. Clara

Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ dari Komunitas SCJ Pangakalan Kerinci Riau – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.

KATA PENGANTAR:

Kata-kata terakhir seseorang yang mau meninggal selalu dicatat, diingat-ingat sebagai wasiat. Biasanya memang mengungkapkan isi hatinya yang paling dalam. “Tuhan, betapa bahagia aku Kauciptakan!” demikianlah ucapan Klara, yang berasal dari Assisi, pada akhir hidupnya sebagai biarawati. Rasa syukur atas hidup yang segar ini sekaligus mengungkapkan jalan hidupnya. Pada umur 18 tahun ia tertarik pada cara hidup Fransiskus dan lari dari rumah. Dialah Fransiskanes pertama dan pemimpin biara pertama Santa Klara di Assisi.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang penuh belas kaslih, dalam diri Santa Klara Engkau telah menumbuhkan cinta akan kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti Kristus dengan semangat kemiskinan, supaya layak memandang Engkau dalam kerajaan surga. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 34:1-12

“Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan, dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul.”

Pada waktu akan meninggal, naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan Nebo, yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho. Di sana Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan Lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon kurma itu, sampai Zoar. Dan bersabdalah Tuhan kepadanya, “Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub: ‘Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini.’ Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.” Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di tanah Moab, sesuai dengan sabda Tuhan. Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab, di hadapan Bet-Peor, dan sampai hari ini tidak ada orang yang tahu kuburnya. Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia meninggal dunia; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun dipenuhi dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah menumpangkan tangan atasnya. Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Betapa hebatnya segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya. Betapa hebatnya segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat yang dilakukan Musa di depan seluruh bangsa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 66:1-3a.5.8.16-17

Ref. Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.

  1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, “Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.”

  2. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!

  3. Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (2Kor 5:19) Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:15-20

“Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Yesus melalui Hati Maria. 

Para pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Gembira sekali saya, Romo Gregorius Dedi Rusdianto, SCJ dapat berjumpa Kembali dengan anda dalam Renungan Singkat Dehonian, hari ini Rabu, 11 Agustus 2021.

Para pendengar RESI Dehonian terkasih, Bacaan Injil hari ini, Yesus mungkin sudah menyadari bahwa kekristenan akan berkembang menjadi sebuah organisasi yang sangat besar dan karenanya di butuhkan suatu dasar dari sebuah organisasi atau hidup berkomunitas yakni “sikap pengampunan” atau semangat rekonsiliasi.  Semangat rekonsiliasi adalah semangat untuk memulihkan persahabatan pada keadaan semula. Yesus juga mengajarkan bagaimana melakukan manajemen konflik untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin akan terjadi di masa depan Gereja.

Banyak orang bersedia mengampuni tetapi tidak mau melupakan dan suka mengungkit-ungkit kesalahan orang lain di masa lampau. SelanjutnyaTuhan Yesus menegaskan langkah-langkah manajemen konflik tersebut, antara lain:

1. Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata,

2. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan, 

3. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

Tuhan Yesus sangat menekankan hidup bersama atau hidup komunitas sebagai dasar kehidupan beriman. Dia berkata: “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga”. Komunitas yang paling kecil adalah keluarga, maka Paus Fransiskus juga menekankan bahwa keluarga-keluarga adalah Gereja-Gereja kecil di tengah masyarakat. Semoga kita semakin mencintai keluarga kita masing-masing, melandasi keluarga dengan semangat pengampunan dan sikap rekonsiliasi, serta mau membuka diri untuk semakin terlibat dalam Gereja dan masyarakat. Syallom.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang mahamurah, dalam diri Santa Klara Kaulebur manusia lama dan Kauciptakan manusia baru menurut citra-Mu. Semoga kami pun Kauperbaharui sehingga Engkau berkenan menerima kurban perdamaian yang kami rayakan ini. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI  – Lih. Matius 19:27-29.

Kalian telah meninggalkan segalanya dan mengikuti Aku. Kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan mewarisi hidup abadi.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan mahamulia, semoga berkat kekuatan sakramen ini kami belajar dari teladan Santa Klara. Kiranya kami mengutamakan Dikau di atas segala-galanya dan di dunia ini sudah hidup sebagai manusia baru. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment