Sabtu, 18 September 2021 – Hari Biasa Pekan XXIV

Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Dehon Metro Lampung Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Lukas 8:11.15

Benih itu sabda Allah. Yang jatuh di tanah subur, ialah orang yang mendengarkan sabda Allah, memeliharanya dalam hati baik dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

PENGANTAR:

Sebagaimana Kristus, Gereja bertugas menaburkan benih sabda Allah. Sebagian jatuh di batu-batuan, sebagian di semak-semak, tetapi cukup banyak yang jatuh di tanah yang subur dan menghasilkan buah melimpah. Bukan kita yang memberi daya tumbuh. Pun tidak selalu kita melihat hasilnya. Tuhanlah yang membuat sukses panenan. Kita hanya diminta mengolah tanah yang subur itu.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber segala kehidupan, berkenanlah membantu kami agar dapat berpegang teguh pada putra-Mu, melaksanakan sabda-Nya dan mewujudkan kedamaian-Mu. Sebab Dialah Tuhan ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius 6:13-16

“Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan.”

Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, “Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 100:2.3.4.5

Ref. Datanglah menghadap Tuhan dengan sorak-sorai.
Atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

  2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

  3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!

  4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Luk 8:15) Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 8:4-15

“Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”

Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para Pendengar Resi Dehonian yang setia, berjumpa dengan saya Romo Y.A.M Fridho Mulya, SCJ dari Komunitas Dehon Metro, Lampung, dalam RESI (Renungan Singkat) Sabtu, 18 September 2021. Hati Kudus Yesus menjiwai Anda sekalian.

Penabur menaburkan benih, benih yang ditaburkan sama. Ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang jatuh di tanah berbatu, ada yang jatuh di tengah semak duri, ada yang jatuh di tanah yang baik. Semua benih tumbuh, karena banih punya daya tumbuh. Namun karena media tempat tumbuh benih berbeda-beda, satu persatu mati, kecuali benih yang tumbuh di tanah yang baik, ia tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.

Tanah tempat benih tumbuh itu, sebagaimana Tuhan Yesus jelaskan, sesungguhnya menggambarkan hidup/tubuh kita sebagai tempat benih sabda Allah tumbuh. Apakah hidup kita seperti tanah di jalan yang mudah diinjak orang, apakah seperti tanah berbatu, apakah seperti tanah yang penuh semak duri, atau seperti tanah yang subur. Tentu kita mau menjadikan hidup kita ini seperti tanah yang baik dan subur, yakni menjadi “orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”

Untuk menjadikan hidup kita tanah yang baik dan subur bagi tumbuhnya sabda Allah, hidup harus menjadi sehat. Hidup sehat harus dirawat. Perawatan hidup sehat pertama-tama menjaga dan memperhatikan pola makan-minum kita. Ketika kita makan, makanlah saat perut lapar, ambil porsi sesuai kebutuhan, dan berhentilah sebelum kenyang. Ketika minum, minumlah dengan minuman sehat, terutama air putih, sehari sekurangnya 1,5 liter. Berikutnya berolahraga sesuai pilihan dan bakat kita, dan periksalah ke dokter kalau memang  membutuhkan pemeriksaan dokter. Yang utama ialah, bangun pemikiran positif bahwa tubuh kita sehat dan sehat.

Mens sana in corpore sano sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang artinya adalah “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” “tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” (1 Kor 6:19-20). “sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemat ..” (Ef 5:29)

Dari semboyan dan nasihat St. Paulus kita harus bertanggungjawab atas kondisi tubuh/hidup agar tetap segar dan punya vitalitas demi efektivitas pelayanan konsisten baik untuk saat ini maupun untuk pelayanan masa depan. 

Ketika hidup kita sehat, kita akan bisa tumbuh dan berbuah. Bukan tumbuh dan berbuah menjadi gemuk tambun, melainkan tumbuh dan berbuah dalam: Kesehatan yang baik segar dan stabil menjadi modal untuk bisa mengembangkan dan mengekspresikan, mengaktualkan diri, mengkomunikasikan nilai-niai positif yang ada dalam diri sebagai seorang beriman, dan megadaptasikan dengan komunitas dan lingkungan di mana saya berada. memberikan diri bagi sesama, melayani sesama demi keselamatan sesama. Sebagaimana Kristus hadir kepada kita melalui TubuhNya. Ia berkomunikasi dengan kita, dan memberikan diri sutuhnya tubuhNya untuk keselamatan kita.

Yang tumbuh berkembang dalam hidup/tubuh kita adalah sabda yang dari Allah. Allah sumber kebaikan, sumber kebijakan, maka pemikiran yang keluar dari hidup/tubuh kita adalah pemikiran yang selalu baik, tindakan bijak. Sabda Yesus adalah roh dan kehidupan. Mari kita bersikap peka serta bersedia membuka hati agar sabda-sabda itu bisa kita pahami dan resapkan. Mari memohon pertolongan Roh Kudus agar kita dapat percaya dan mengikuti sabda- Nya itu yang adalah sumber kehidupan kita. Sabda Tuhan bukan berupa kata-kata atau huruf, melainkan berupa Roh. Roh Allah yang tertanam dan tumbuh. Biarlah hidup/tubuh kita menjadi rumah Roh, bait Roh Allah, Roh Kudus.

Langit redup, datanglah hujan

Hujan membuat subur tanaman

Hidup ini adalah lahan

Tempat tumbuhnya sabda Tuhan

         Rawatlah tubuh, jaga kesehatan

         Tubuh sehat sungguh bermakna

          Allah sumber kebaikan-kebijaksanaan

         Jadikan aku baik dan bijaksana

Biar sehat kunsumsi makanan

Makanan bergizi bisa yang sederhana

Sabda Tuhan menjadi kekuatan

Melayani Tuhan dan sesama

        Kain halus kain tenunan

        Kain tenunan mahal harganya

        Sabda Yesus roh dan kehidupan

        Menjadikan hidup ini Bait Roh-Nya

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, semoga sabda-Mu Kautampakkan dalam roti anggur ini, agar dapat kami santap dan kami minum serta memperoleh kedamaian sejati. Demi Kristus ….

ANTIFON PEMBUKA – 1 Petrus 1:23

Sabda Tuhan itu lestari selamanya. Sabda itulah yang diwartakan kepadamu.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kehidupan iman, taburkanlah benih sabda-Mu di dalam hati kami dan perkenankanlah tumbuh dan menghasilkan buah demi kebahagiaan semua orang di dunia, demi kedamaian yang sangat kami dambakan. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment