RENA Minggu, 19 September 2021 – Minggu Biasa XXV

Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas SCJ Pondok Kristofel Jambi Indonesia

 
 

AUDIO RENA:

Inspirasi dari Bacaan hari ini: 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:30-37

“Anak Manusia akan diserahkan …. Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi pelayan dari semuanya.”

Setelah Yesus dimuliakan di atas gunung, Ia dan murid-murid-Nya melintas di Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika sudah di rumah, Yesus bertanya kepada para murid itu, “Apa yang kamu perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja; sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya.” Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Anak Dehonian dibawakan oleh Rm. Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ

 

Halo adik-adik apa kabar? Hebat-hebat hebat… Well adik-adik tentu sehat dan bersemangat ya… Walau kita berada di masa pandemic namun kita tetap percaya bahwa semua akan menjadi lebih baik. Pada kesempatan ini romo Wahyu Tri Haryadi dari Jambi mengajak kalian mendengarkan kisah Yesus dari injil Markus. Tentu adik-adik mau kan mendengarkan sejenak kisah ini? Kalau begitu sekarang kita dengarkan baik-baik ya kisah Yesus untuk kalian ini.

Dulu kala, setelah mengusir roh jahat dari anak yang bisu, Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang.

Kok Tuhan tidak ingin diketahui oleh orang banyak, memangnya mengapa? Adik-adik Tuhan Yesus ingin memiliki waktu khusus dengan para muridnya. Selama beberapa waktu ini Tuhan belum mengajar para muridNya. Oleh karena itu Tuhan ingin punya quality time dengan mereka.

Nah, kebetulan sekali inilah saatnya ia mengajar. Senang bukan kalau Tuhan mengajar kita? Pasti Tuhan Yesus akan mengajarkan apa yang berguna bagi keselamatan kita. Sambil melakukan perjalanan ke Kapernaum Tuhan berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.”

“Tuhan itu bicara apa sih?”

“Tak tahulah. Mungkin Tuhan Yesus kelelahan jadi bicara seperti itu”

“Kalian itu asal saja. Tuhan itu bicara tentang sang mesias.”

“Ah kalian sok tahu. Mana ada mesias dibunuh. Mesias itu super hero!”

Para Murid tidak mengerti perkataan itu. Kalau adik-adik mengerti tidak maksud sabda Tuhan Yesus ini? Benar ini sebenarnya pemberitahuan Yesus bahwa akan ada saatnya Ia akan ditangkap, disiksa dan disalibkan. Kalian pasti tahu kan ini? Kita biasa merayakannya pada Trihari suci yaitu dari Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu suci-Malam Paskah. Dan setelah itu pada hari Paskah Tuhan Yesus bangkit dari kematian.

Namun pada waktu Tuhan menjelaskan itu para murid segan menanyakan kepada-Nya. Tetapi selama perjalanan mereka membicarakan hal itu.

Setelah melakukan perjalanan yang lumayan jauh akhirnya tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?”

Para murid saling melihat Tetapi mereka diam.  Sebab sebenarnya selain menanggapi ajaran Tuhan mereka di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.

Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Kebetulan di rumah itu ada anak-anak kecil. Lalu Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:”Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku. Hai murid-muridku, kalian sibuk mempertengkarkan siapa yang akan jadi terhebat, terbesar dan terhormat. Kalau kalian belajar melayani, rela melayani dan mengutamakan orang lain, percayalah bahwa kalian justru akan ditarik oleh Bapaku dan dilimpahi kasih.”

“Aku malu,” kata salah seorang murid.

“Rupanya guru tahu apa yang kita bicarakan tadi.”

“Murid-murid belajarlah senantiasa untuk tidak hanya mengejar kesuksesan duniawi tetapi kalian lupa menjadi diri yang diberkati Allah.”

Para murid Yesus menyadari bahwa ketika tuhan Yesus mengajar mereka justru sibuk memikirkan kepentingannya. Mereka tidak peduli pada gurunya yang mengajar. Rupanya Tuhan tahu dan mengingatkan agar jangan hanya sibuk memikirkan kepentingan diri.

“Murid-muridku ingatlah mesias datang itu rela berkorban dan wafat di salib agar kalian dimuliakan.”

Adik-adik itulah kisah dimana Tuhan mengajar para muridNya tetapi kadang kala murid-murid tidak memperhatikan pengajaran Tuhan. Tuhan menegur agar kita perlu mendengarkan pengajaranNya demi keselamatan kita. Semoga adik-adik juga selalu memperhatikan guru kalian saat mengajar. Itu tanda kalian mau berkembang dan menghormati. Selain itu kalian diingatkan agar selalu bersungguh-sungguh saat mengikuti pelajaran karena di situ para guru ingin membantu kalian menjadi orang diberkati Tuhan.

DOWNLOAD AUDIO RENA: 

No Comments

Leave a Comment