Fr. Leo Agung Tyas Prasaja dari komunitas Postulat-Novisiat SCJ Gisting Indonesia
AUDIO RESI:
Halo adik-adik berjumpa lagi di Renungan Anak Dehonian. Vivat Cor Jesu Per Cor Mariae. Saya Frater Leo Agung Tyas Prasaja dari Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu akan membantu adik-adik untuk bersama-sama mendalami pesan injil hari ini. Hari ini kita akan mendengarkan dan menyimak pesan injil dari Markus 10: 17-27. Mari kita baca bersama-sama.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:17-30 (Singkat: 10:17-27)
“Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!”
(Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayah dan ibumu!” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!”) Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Maka Yesus menjawab, “Sungguh, Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal.” Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.
Adik-adik sekalian, frater punya cerita nih, untuk bisa menghantar pesan injil hari ini dengan mudah. Pada suatu hari hiduplah seekor ikan mas bernama Nemi. Ia ikan yang periang dan ceria. Pada saat ia bermain bersama teman-temannya, ia tertangkap oleh jaring pemancing di sungai. Ia dipindahkan ke dalam kolam yang besar, tak jauh dari sungai tersebut. Nemi selalu berusaha mencari cara untuk keluar dari kolam itu.
Sayangnya kolam itu cukup besar dan sulit baginya untuk meloloskan diri. Setiap malam ia berdoa kepada Tuhan untuk membantunya membebaskan diri. Ia berdoa sambil mencucurkan airmata, sampai-sampai air matanya hampir memenuhi setengah dari kolam itu. Di suatu sore, ia sudah muak dengan keadaannya seperti itu. Ia berdoa lagi lebih keras dari biasanya. Lalu ketika ia masih berdoa, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya sehingga lama-kelamaan membuat kolam itu penuh. Nemi melihat ini sebagai kesempatan baginya utnuk keluar dari kolam itu. Ia melompat dan menggelepar di genangan air dekat sungai dan pada akhirnya ia dapat mencapai sungai dan kembali bersama teman-temannya.
Dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran yang menarik nih adik-adik. Seperti yang dikatakan oleh Yesus dalam ayat 27 “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah”. Itu benar adanya. Bahwa bantuan Tuhan itu akan datang pada waktunya. Ketika kita kesusahan dan merasa tidak ada cara lagi. Yesus mengajak kita sebagai anak-anakNya untuk percaya akan bantuanNya. Ketika adik-adik dalam kesusahan mengerjakan tugas, susah tidur, lagi capek, ingatlah Tuhan. Suapaya Ia mengangkat kesusahan adik-adik dan membantu adik-adik dengan tangan kasih-Nya. Sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Semoga pesan Yesus ini membantu adik-adik untuk menjadi anak-anakNya yang setia kepadaNya. Tuhan memberkati.
No Comments