Jumat, 24 Februari 2022 – Hari Biasa Pekan VII

Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas SCJ Pondok Kristofel Jambi Indonesia

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 103:1-2

Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Jangan lupa akan segala kebaikan-Nya.

PENGANTAR:

Janganlah menuduh kejahatan sesama. Ceritakanlah yang baik-baik. Itulah rahasia kesabaran para nabi dan kerukunan keluarga. Orang yang penuh kecurigaan mendorong omongan bohong. Kesetiaan akan menjadi lebih sulit dan cinta kasih tak mungkin ada. Cinta kasih sejati menghendaki kepercayaan utuh tanpa syarat.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa umat manusia, ajarilah kami bersikap sabar dan pasrah sebagaimana para nabi-Mu dahulu. Semoga kami selalu berpegang teguh pada-Mu, yang menjadi benteng keselamatan kami. Demi Yesus Kristus …. 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 5:9-12

“Hakim telah berdiri di ambang pintu.”

Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.3-4.8-9.11-12

Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim

  1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikannya!

  2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

  3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia murka, dan tidak selamanya Ia mendendam.

  4. Sejauh timur dari barat, demikianlah besar kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:1-12

“Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.”

Pada suatu hari Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai Yordan. Di situ orang banyak datang mengerumuni Dia, dan seperti biasa Yesus mengajar mereka. Maka datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?” Tetapi Yesus menjawab kepada mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?” Mereka menjawab, “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita; karena itu pria meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.” Setelah mereka tiba di rumah, Para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan wanita lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan pria yang lain, ia berbuat zinah.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar resi yang terkasih dimanapun anda berada, khususnya saudara-I yang selalu dengan setia mendengarkan Renungan Singkat dehonian ini, semoga Hati Yesus makin meraja dalam hati dan keluarga kita sekalian.

Hari ini saya Rm. C. Wahyu Tri Haryadi SCJ dari komunitas SCJ di Jambi hendak mengajak Anda semua merenungkan Injil Markus 10:1-12. Mari sejenak kita arahkan hati dan jiwa kita kepada sabda Tuhan.

Dalam Injil, Tuhan Yesus dicobai oleh orang-orang Farisi. Orang yang mencobai itu sama dengan ngetest. Sebenarnya ia hanya ingin menguji seberapa jauh lawannya dapat mengerti atau memberi jawaban yang tepat. Tujuan seseorang untuk mencobaii itu beragam. Dan orang-orang farisi mencobai karena hendak menyalahkan dan menjatuhkan Tuhan Yesus. Mereka ingin mendapatkan alasan yang bisa membuat Yesus ditangkap. Maka usaha mencobai yang dibuat oleh orang-orang Farisi ini adalah salah dan jahat. 

Banyak orang melakukan hal semacam ini semata-mata agar dirinya dinilai benar dan yang lain dinilai salah. Dengan demikian mereka merasa lebih dari yang lain. Menurut saya orang-orang semacam ini adalah orang yang tidak memiliki harga diri dan lemah keyakinan akan martabatnya. Saya bukan bermaksud menghakimi tetapi ada beberapa tulisan yang memang menyatakan bahwa Ketika seorang memiliki ketidakpercayaan diri, lemah kebanggaan diri, merasa insecure terhadap hidupnya maka ia akan menutupinya dengan mencari korban yang seolah-olah menjadikan diri mereka lebih baik. Mereka tidak berusaha membangun hidup yang semakin berkualitas entah dengan melatih kedisiplinan diri, menerima diri, mengampuni diri, memperbaiki sikap dan pengetahuan atau memupuk hubungan dengan Allah.

Tuhan Yesus bisa saja saat itu berhadapan dengan pribadi-pribadi yang semacam itu. Tuhan sangat tahu bahwa orang farisi ini mencobainya dengan maksud buruk. Tetapi yang menarik adalah, Tuhan Yesus bukan berbalik menyerang tetapi menjadikan kesempatan itu untuk mengajar. Bukan untuk si Farisi saja tetapi orang banyak lainnya.  Saya yakin bagi Tuhan lebih berharga mengajarkan suatu yang baik dan luhur ketimbang menyibukkan diri membalas orang-orang yang berniat jahat.

Maka pada kesempatan itu Tuhan menyampaikan hal yang bermanfaat bagi keselamatan kita. Tuhan Yesus berbicara tentang perihal perkawinan yang dikehendaki Allah. Allah ingin agar umatnya berbahagia dalam perkawinan. Perkawinan itu menjadikan 2 pribadi Bersatu artinya bukan sibuk lagi tentang egonya masing-masing, merasa diri paling berhak dari yang lain, atau menjadikan relasi itu sebagai cara saling menyalahkan. Tuhan benar-benar menghendaki agar dalam perkawinan pasangan berusaha untuk membangun hidup bersam yang berkualitas dan sehat.

Tuhan mengatakan bahwa tentang izin untuk menceraikan dari Nabi Musa kepada bangsa Israel karena ketegaran hati manusia. Manusia memiliki hati yang tegar dan ogah untuk berusaha bersama-sama. Manusia menyerah untuk berjuang bersama maunya diperjuangkan bukan memperjuangkan. Hidup perkawinan sudah semestinya diperjuangkan bersama-sama bukan urusan satu pihak. Kesatuan yang terjadi dalam pasangan menegaskan bahwa masing-masing pribadi harus tunduk pada kebaikan bersama, tujuan bersama, kehendak baik dan luhur dari Allah. Maka ini bukan masalah cerai atau tidak cerai. Tetapi Yesus mengajak kita untuk bercermin dari hati yang paling dalam agar menyingkirkan niat buruk dan kehendak untuk menang atas lainnya. Tuhan mengajak agar setiap pasangan Kembali pada undangan Allah untuk saling mengagumi, menolong dan menghormati.

Para pendengar Resi yang dikasihi Tuhan. Semoga sabda Tuhan ini membuat kita semakin terbuka bahwa hidup sejati adalah hidup yang bukan untuk menyalahkan dan mengalahkan sesame tetapi untuk mengasihi dan saling membantu mewujudkan kebahagian. Hati Kudus Yesus jadikanlah hati kami seperti hatiMu…

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, buatlah kami rukun bersatu berkatYesus Kristus, dan berkenanlah mengikat perjanjian dengan kami yang berlangsung sampai kekal. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 103:8

Tuhan itu pengasih dan penyayang, lambat akan marah dan penuh kasih setia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, kami bersyukur, bahwasanya Engkau telah menaruh belas kasih, bila kami tidak mematuhi sabda-Mu. Semoga segala tingkah laku kami mempersatukan dan merukunkan orang serta memberi harapan akan kedamaian. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment