Rabu, 17 Agustus 2022 – Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

 

Rm. Agustinus Guntoro SCJ dari Komunitas SCJ Martino Capelli Hong Kong

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKAAN – Mzm 27:8-9

Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu. Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.

PENGANTAR

Berkat rahmat Allah yang mahakuasa dan didorong oleh cita-cita luhur pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Pernyataan itu timbul dari keyakinan bahwa setiap bangsa berhak atas kemerdekaan dan bahwa penjajahan harus dikikis habis dari muka bumi. Pada saat itu dicita-citakan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pemerintah harus memajukan kesejahteraan umum, membina kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial. Cita-cita inilah yang tertulis dalam Mukadimah Undang-undang Dasar 1945.

Kemerdekaan itu suatu karunia Allah, tetapi juga suatu tugas. Kita dipanggil kepada kemerdekaan. Tetapi janganlah kemerdekaan itu kita gunakan sebagai kesempatan hidup melampiaskan hawa nafsu, melainkan hendaknya kita saling melayani dalam cinta kasih.

SERUAN TOBAT:

I : Marilah kita mengheningkan cipta, mengenangkan masa lampau dengan penuh syukur kepada Tuhan atas segala anugerah yang telah kita terima, tetapi pula dengan penuh penyesalan atas segala dosa kesalahan kita. Tuhan Yesus Kristus, Gembala baik, Engkau datang ke dunia untuk menggembalakan umat manusia dalam pengabdiannya kepada Allah yang mahaesa. Tuhan, kasihanilah kami

U : Tuhan, kasihanilah kami

L : Tuhan Yesus Kristus, pembawa damai sejahtera, Engkau datang untuk mendamaikan umat manusia dengan Allah Bapa di surga. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Tuhan Yesus Kristus, pencipta kemerdekaan, Engkau datang ke dunia untuk memerdekakan umat manusia dari segala bentuk penjajahan dan penindasan. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami

DOA PEMBUKA :

Marilah berdoa: Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau memanggil setiap orang kepada kemerdekaan dalam Kristus Yesus, Putera-Mu. Maka pada hari proklamasi Kemerdekaan ini kami mohon kepada-Mu: lindungilah tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa. Anugerahkanlah kepada bangsa kami kemerdekaan sejati agar di seluruh wilayahnya berkuasa keadilan dan damai, perikemanusiaan, kerukunan dan cinta kasih.  Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 10:1-8

“Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya.”

Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 101:1ac.2ac.3a.6-7

Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.

  1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.

  2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.

  3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus 2:13-17

“Berlakulah sebagai orang yang merdeka.”

Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya. 
S : (Luk 20:25) Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:15-21

“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!” Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Guntoro SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Halo-halo para sahabat dimana pun Anda berada, saya, Agustinus Guntoro, scj dari komunitas Martino Capelli di Hong Kong, menyapa dan mengundang Anda untuk sejenak merenung bersama RESI (Renungan Singkat) Dehonian, hari ini, tanggal 17 Agustus 2022, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan negara dan bangsa kita tercinta, Republik Indonesia.

Para sahabatku yang terkasih, bersama seluruh bangsa Indonesia, mari kita bersukaria dan bersyukur atas rahmat kemerdekaan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sudah layak dan sepantasnya, jika pada kesempatan yang istimewa ini, kita merenungkan makna kemerdekaan dari perspektif Injil yang baru saja kita dengarkan.

Pertama, saya menemukan makna kemerdekaan ala Tuhan Yesus justru dari kalimat basa-basinya orang-orang Farisi dan Herodian yang hendak menjebak Yesus dengan suatu pertanyaan. “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.” Meskipun kalimat basa-basi, saya menemukan esensi kemerdekaan dalam diri Yesus. Kemerdekaan adalah saat dimana seseorang berani jujur, tidak takut kepada siapa pun, dan tidak mencari muka. Bagi mereka yang belum bisa jujur, masih takut akan banyak hal, dan cenderung mencari muka, mereka masih jauh dari kata merdeka. Merdekakah kita? Lihatlah atau evaluasilah sendiri dengan kriteria di atas.

Kedua, saya menemukan makna kemerdekaan dari hardikan Yesus kepada para penanya,  “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?” Bagi mereka yang bertanya atau bertindak apa pun, tetapi dengan motif untuk mencobai, bukanlah tipe orang yang merdeka. Intinya, sikap munafik adalah sikap para pecundang, yang belum bisa atau tidak bisa memerdekakan dirinya sendiri. Munafikkah kita? Hampir pasti, kita semua, termasuk saya, dalam ukurannya masing-masing, mempunyai unsur kemunafikan. Jika demikian, kita memang belum merdeka. Kemerdekaan memang suatu proses yang terus menerus dan mungkin tidak akan pernah menemukan ujungnya. Maka, mari kita berproses tanpa kenal lelah dan bosan di sepanjang kehidupan kita.

Para sahabat yang terkasih, semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita, agar kita dimampukan untuk menjadi pribadi-pribadi yang merdeka dan bisa menyumbangkan sesuatu yang positif dalam upaya merawat kesatuan NKRI. Merdeka! Tuhan memberkati kita semuanya.

DOA UMAT:

I : Marilah kita meluhurkan Allah yang memberikan fajar harapan baru kepada kita pada hari raya Kemerdekaan Indonesia ini. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan dan berkata:

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.

L : Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau telah memanggil setiap orang kepada kemerdekaan sejati dalam Kristus. Semoga kami mengisi kemerdekaan bangsa kami dengan keadilan dan cinta kasih. Marilah kita mohon …

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.

L : Tuhan, pemersatu umat manusia, Engkau telah menghimpun kami dalam umat-Mu dan membebaskan kami dari kegelapan. Semoga kami memupuk kesatuan dan kerukunan dalam keluarga kami dan dalam seluruh bangsa kami. Marilah kita mohon …

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.

L : Tuhan, pemberi hikmat dan kebijaksanaan, Engkau menerangi manusia dengan kebenaran-Mu dan membebaskan kami dari jerat dosa dan kejahatan. Semoga kami mendukung usaha para wakil rakyat kami untuk menciptakan suatu masyarakat yang sungguh adil dan makmur. Marilah kita mohon …

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.

L : Tuhan, pencipta damai dan kesejahteraan, Engkau telah menerbitkan fajar harapan baru bagi umat-Mu dalam membebaskan mereka dari perbudakan dan penindasan. Semoga kami tetap memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi setipa orang, juga kalau fajar harapan yang segar menjadi siang keang kenyataan yang panas terik. Marilah kita mohon …

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.

I : Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepaa Nusa dan Bangsa kami. Kami mohon, lindungilah tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama. Demi Kristus, …

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, persembahan ini kami hunjukkan di altar-Mu, sebagai kurban puji syukur kepada-Mu atas segala anugerah-Mu kepada bangsa kami. Sudilah menerima, memberkati dan mempersatukannya dengan kurban Putera-Mu terkasih, sebab untuk memuliakan Dikau tiada yang lebih pantas. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahabaik dan mahakuasa, kami mengucap syukur kepada-Mu atas segala rahmat dan anugerah yang bertahun-tahun lamanya Kaulimpahkan kepada nusa dan bangsa kami. Engkaulah yang mempersatukan kami menjadi satu nusa dan satu bangsa dan satu bahasa. Engkaulah yang mengantar kami kepada kemerdekaan yang aman sentosa. Maka kami mohon dengan rendah hati, semoga kemerdekaan itu dapat kami isi dengan kejujuran, keadilan dan cinta kasih. Demi Kristus,…

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment