Minggu, 28 Agustus 2022 – Hari Minggu Biasa XXII

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 86:3-5

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

PENGANTAR:

Beranikah kita berlomba-lomba berbuat baik tanpa pamrih untuk mendapatkan kehormatan di hadapan Allah? Sebuah pertanyaan yang bisa kita renungkan hari ini. Dihormati tentu menyenangkan. Jika kita melakukan sesuatu dan hanya mengejar kehormatan, maka kita sudah mendapatkannya. Tapi, apakah itu punya makna dan berguna untuk keselamatan kita?

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau Putra Allah, yang menghampakan diri menjadi manusia lemah seperti kami kecuali dalam hal dosa. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami

I : Engkau telah dihina, disiksa, dan dibunuh disalib di antar para penjahat, agar dapat memulihkan hubungan kami dengan Bapa di surga. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkau bersabda, “Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan” . Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahamurah, Engkaulah sumber segala rahmat. Ajarilah kami untuk rendah hati di hadapan-Mu sehingga kami mau menyadari kelemahan kami dan membuka diri untuk menerima anugerah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa Amin. 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 3:19-21.30-31

“Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.”

Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 68:4-5ac.6-7ab.10.11

Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.

  1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!

  2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

  3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 12:18-19.22-24a

“Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup.”

Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Mat 11:29ab) Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 14:1.7-14

“Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Minggu – Pekan ke 22 masa Biasa, tanggal 28 Augustus 2022. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Lukas 14:1, 7-14.

Saudara/I yang dikasihi Tuhan, bacaan Injil yang baru saja kita dengarkan berbicara mengenai pentingnya untuk menjadi rendah hati di dalam kehidupan kita sehari-hari. Pertanyaannya adalah:  apa yang dimaksud dengan rendah hati itu? Apakah dengan rendah hati ini berarti kita menjadi lebih rendah dari orang lain?  Apakah dengan rendah hati ini berarti kita tidak lagi berharga di hadapan orang lain?

Tentu jawabannya dengan rendah hati hal ini tidak menjadikan diri kita lebih rendah dan tidak berharga lagi di hadapan orang lain. Kata “rendah hati” berasal dari kata Latin “humus” yang berarti “tanah subur.” Dengan kata lain, menjadi rendah hati adalah siap menerima siapa diri kita apa adanya apalagi dengan bakat, kemampuan dan keterbatasan atau kelemahan yang ada di dalam diri kita. Tuhan menciptakan kita sama dan tidak ada yang lebih unggul dari yang lain.

Kerendahan hati adalah kebenaran tentang diri kita. Melihat diri kita dengan jujur ​​berarti melihat diri kita sendiri sebagaimana Allah melihat kita (Mzm 139:1-4). Orang yang rendah hati membuat penilaian yang realistis tentang dirinya sendiri tanpa ilusi atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya. Orang yang rendah hati tidak harus memakai topeng untuk terlihat baik di mata orang lain yang tidak tahu siapa diri kita sebenarnya.

Saudara/I pendengar Resi Dehononian yang budiman, di dalam kehidupan kita yang nyata, kita akan dengan mudah melihat banyak orang yang bersaing untuk menduduki tempat yang terhormat, karier yang tinggi, selalu mendapat pujian dan penghargaan dari apa yang kita lakukan, status sosial yang tinggi di tengah sosial masyarakat, dan lainnya. Dan untuk mendapatkan semuanya itu, banyak orang yang menghalalkan segala cara.  Akan tetapi, Yesus Kristus sendiri pernah berkata kepada para murid-Nya: “Belajarlah pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati.”

Sebagaimana kita tahu, dalam hidupNya, Yesus memposisikan diri-Nya sebagai anak seorang tukang kayu dan tinggal di sebuah kampung yang bernama Nazareth. Meskipun Yesus adalah Allah sendiri yang menjelma dalam diri manusia, Dia tidak pernah memuji diri-Nya sendiri dan di akhir hidup-Nya, Ia dihina, ditolak, dan disalibkan layaknya seorang penjahat besar. Kerendah-hatian-Nya membuat Yesus bisa menerima semua perlakuan yang ditimpakan kepada-Nya. Yang selalu ada dibenak-Nya adalah bagaimana Dia bisa membela orang yang miskin dan yang sangat membutuhkan. Yesus adalah seorang yang sungguh rendah hati.

Para pendegar Resi Dehonioan yang budiman, melalui bacaan ini, kita semua dipanggil untuk menjadi seperti Yesus, yang dengan kerendah-hatian-Nya selalu ada bagi orang lain. Kita semua dipanggil untuk menyentuh kehidupan orang lain. Kita dipanggil untuk menjadi tangan, kaki dan mulut Yesus sendiri. Sehingga kita semua akan menghadirkan Kristus yang hidup dan nyata bagi orang lain di jaman sekarang ini, dengan membagikan bakat dan karunia yang ada di dalam diri kita bagi orang lain, khususnya yang membutuhkan.  Dan ini tidak akan terjadi kalau pusat perhatian kita hanyalah diri kita sendiri atau pemuasan ego kita sendiri. Maka bila kita ingin belajar rendah hati, kita harus belajar dan meniru kerendah-hatian Yesus sendiri.

Untuk menutup permenungan ini marilah kita bertanya pada diri kita masing-masing: sudahkah kita menjadi seorang yang rendah hati? Apa yang menghalangi kita untuk bisa menjadi seorang yang rendah hati? Apa yang harus kita lakukan untuk bisa menjadi seorang yang redah hati seperti Yesus?

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang budiman, semoga melalui bacaan Injil pada hari ini kita semakin berkembang menjadi seorang yang rendah hati sehingga bisa menjadi instrument kasih Tuhan di dalam kehidupan kita sehari-hari.  Akhir kata, semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini. Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA UMAT:

I : Marilah kita berdoa kepada Bapa kita di surga dengan pengantaraan Yesus, ikatan kasih antara Allah dan kita:

L : Bagi Gereja dewasa ini: Ya Bapa, semoga kesederhanaan dan pelayanan tanpa pamrih, menandai para pemimpin dan warga Gereja sebagai pengikut Yesus. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi semua orang yang melayani sanak saudara serta orang lain dalam kesulitan mereka dengan cara yang tidak menonjol: Ya Bapa, semoga Engkau menjadi kekuatan dan tujuan segala aktivitas mereka. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi orang-orang yang kecil dan lemah.: Ya Bapa, semoga kaum kecil dan lemah tidak gentar membela segala sesuatu yang baik dan benar di hadapan para penguasa; dan semoga kami melayani dan menolong mereka. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi kita semua yang hadir di sini: Ya Bapa, semoga kami tidak mencoba untuk mempengaruhi atau memperalat orang lain dan tidak mau maju sendiri dengan mengorbankan orang lain. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I : Tuhan, Allah kami, Engkau memberi Diri-Mu secara tuntas kepada orang yang menyadari keterbatasan mereka. Dengarkanlah doa-doa yang kami panjatkan, dan doronglah kami untuk menjadi hamba bersama dengan Dia, yang telah menjadi hamba yang taat bagi-Mu, dan bagi setiap orang di dunia. Dialah Yesus Kristus, Tuhan kami. U : Amin

DOA PERSEIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa penuh kasih, dengan rendah hati dan tulus ikhlas, kami datang kepada-Mu sambil membawa persembahan ini. Semoga Engkau berkenan menerimanya dan menjadikan sumber berkat bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 31:20

Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi orang yang takut akan Dikau.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kehidupan, kami bersyukur atas santapan suci yang menghidupi kami dalam peziarahan kami ini. Semoga kami semakin tekun dan setia dalam menghayati semangat Ekaristi, yaitu berani berserah kepada-mu dan berbagi hidup dengan sesama sehingga kelak kami pun layak menerima anugerah kehidupan abadi yang Kaujanjikan. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment