Selasa, 22 November 2022 – Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kin menjadi miliknya.

PENGANTAR:

Di dalam riwayat hidup Sesilia sulit dipisahkan mana yang dongeng, mana yang benar terjadi. Orang tuanya kaya, tetapi belum beragama. Ia sendiri menjadi warga Gereja di Roma. Ketika orang tuanya mendesak seorang calon suami yang belum beriman, ia menolak dengan tegas. Dan ketahuanlah bahwa ia seorang Kristen, yang harus dihukum mati. Di sekitar data tidak lengkap ini orang membuat balada religius, yang amat terkenal waktu itu. Maka ia dijadikan pelindung para paduan suara.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maharahim, indahkanlah kiranya doa dan permohonan kami pada peringatan Santa Sesilia, martir-Mu. Ia telah meneguhkan pengabdiannya kepada-Mu dengan gugur sebagai martir. Demi Yesus Kristus, …

Bacaan dari Kitab Wahyu 14:14-20

“Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak.”

Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.” Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR MAZMUR  Mazmur 96:10.11-12.13

Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.

  1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

  2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.

  3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Why 2:10c)  Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 21:5-11

“Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

Demikianlah Sabda Tuhan 
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ 

Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Mendengar pewartaan Yesus tentang akhir zaman, siapaun bisa saja menjadi skeptis, merasa ragu-ragu, kurang percaya dan merasa tidak pasti. Banyak dari kita yang juga khawatir dan bahkan berspekulasi tentangnya. Betapa tidak, Yesus menubuatkan bahwa Bait Allah, yang menjadi simbol kebanggan orang-orang Yahudi pada waktu itu akan mengalami keruntuhan atau kehancuran dan akan terjadi situasi Cheos: yang ditandai dengan adanya penyesatan, kekacauan, peperangan, penyakit dan seterusnya.

Tentang akhir zaman, Yesus memang tidak memberikan gambaran yang amat jelas kapan waktunya, tetapi Dia mau mengingatkan kita untuk tetap waspada dan senantiasa teguh dalam iman. Maka ia mengatakan, “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.

Keruntuhan Bait Allah memang menjadi gambaran akan Akhir Zaman itu. Yesus pertama-tama mau menggaris bawahi bahwa Bait Allah memang sungguh hancur pada tahun 70 Masehi oleh tentara Romawi di bawah kaisar Titus. Tetapi secara rohani Yesus juga mau menekankan bahwa Bait Allah itu adalah tubuh kita sendiri. “Tidak tahukan kamu bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu?” kata Paulus (1Kor 6:19).

Oleh karena itu, bila Bait Allah itu menjadi lambang kehadiran Allah atau Allah yang selalu hadir, maka ketika tubuh kita atau diri kita sudah tidak dikuasai oleh Roh Allah, itu artinya persis dalam situasi itulah adanya tanda-tanda kehancuran atau kematian dalam diri kita, dalam hidup kita.

Wejangan atau nubuat Yesus tentang kehancuran Bait Allah sebagai simbol berakhirnya zaman, jelas tidak dimaksudkan untuk menghadirkan teror atau ancaman kepada umat manusia, melainkan bertujuan agar manusia mampu menentukan orientasi hidup yang benar. Sabda Tuhan hari ini senantiasa mengajak kita untuk tidak membangun fokus dan sikap yang berlebihan pada hal-hal duniawi yang sifatnya sementara tetapi berfokus pada hal-hal surgawi yang sifatnya abadi. Dengan kata lain bahwa Yesus ingin menunjukkan kepada orang banyak, secara khusus kepada kita bahwa yang harus menjadi pusat perhatian dan iman setiap orang adalah Allah sendiri, dan akan apa yang menjadi kehendak-Nya. Bait Allah hanyalah bangunan yang sewaktu-waktu bisa hancur tetapi Allah yang hidup di hati manusia, di hati kita semua akan selalu abadi. Siapapun kita, harus tetap mengandalkan Allah sebagai satu-satunya sumber keselamatan yang sejati.

Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, sumber kesucian, terimalah tanda pengabdian para hamba-Mu pada peringatan Santa Sesilia. Semoga kurban Kristus yang tak bercela serta teladan martir-Mu, menyalakan hati kami dengan cinta kasih yang murni. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Mat 16:24

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, naungan umat beriman, kiranya santapan suci yang kami sambut ini meneguhkan iman kami dan menabahkan hati kami. Semoga dengan demikian kami menjadi kuat sebagaimana Santa Sesilia, martir-Mu, yang mengabdi Engkau dengan setia dan jaya dalam derita. Demi Kristus,…

DOWNLOAD AUDIO RESI:

Santa Sesilia

Cecilia, Cecily, Cicilia

Kisah tentang Santa Sesilia sedikit berbau legenda. Dikisahkan bahwa Sesilia adalah seorang gadis bangsawan Romawi  yang telah menjadi Kristen. Konon semenjak kecil ia telah berkaul untuk hidup suci-murni dan tidak menikah. Namun ketika sudah dewasa, ayahnya menikahkannya dengan Valerianus, seorang pemuda yang berhati mulia dan jujur tetapi masih kafir.

Dikisahkan bahwa pada saat perayaan pernikahan berlangsung, pengantin wanita yang cantik itu duduk menyendiri. Di dalam hatinya, ia menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan serta berdoa memohon pertolongan-Nya. Ketika ia dan Valerianus, suaminya, tinggal sendirian dalam kamar pengantin, Sesilia memberanikan diri berkata kepada suaminya:  “aku mempunyai suatu rahasia yang hendak kukatakan kepadamu. Aku mohon agar engkau mendengarkannya dengan sepenuh hati dan tetap menerima aku sebagai isterimu. Engkau harus tahu bahwa aku telah berkaul untuk mempersembahkan kesucianku kepada Kristus, dan aku mempunyai seorang malaikat yang selalu menjaga aku. Jika engkau berani menyentuh aku, maka malaekat pelindungku itu akan marah dan engkau akan menanggung banyak penderitaan. Tetapi jika engkau menghormati kesucianku, maka malaikat pelindungku itu akan mencintai engkau sebagaimana dia mencintai aku.”

Valerianus amat terperanjat ketika mengetahui bahwa isterinya itu adalah seorang kristen. Masa itu adalah masa penganiayaan bagi umat kristiani.  Menjadi kristen adalah terlarang dan bila ketahuan, akan segera ditangkap dan dihukum mati. Namun atas pengakuan isterinya itu Valerianus berkata dengan lembut; “Tunjukkanlah kepadaku malaikatmu. Jika ia datang dari Tuhan, aku akan mengabulkan permintaanmu.”

Kata Sesilia, “Jika engkau percaya akan Allah yang satu dan benar serta menerima air pembaptisan, maka engkau akan dapat melihat malaikatku.” Kemudian Valerianus pergi menemui Uskup Roma (Paus) Gayus yang menerimanya dengan gembira. Setelah menyatakan pengakuan iman Kristiani, Valerianus dibaptis dan pulang kerumah. Dirumahnya ia terkesima menemukan Sesilia sedang berdoa dengan ditemani oleh seorang malaikat.  Malaikat itu kemudian mengenakan mahkota pada kepala merekaberdua.

Tiburtius, saudara Valerianus, juga belajar iman Kristiani dari Sesilia.  Santa Sesilia mengisahkan Yesus dengan begitu indahnya hingga tak lama kemudian Tiburtius juga minta dibaptis. Bersama-sama,  Tiburtius dan Valerianus melakukan banyak perbuatan amal kasih. Ketika penganiayaan atas orang kristen semakin memuncak,  kedua pemuda bangsawan itu selalu berupaya untuk memberikan penguburan yang layak pada setiap martir kristen terbunuh.  Ketika mereka juga tertangkap, dengan berani mereka memilih mati daripada mengingkari iman mereka kepada Yesus.

Dengan penuh kasih sayang Sesilia menguburkan jenasah mereka, sebelum akhirnya ia sendiri juga tertangkap. Dalam penjara Sesilia masih sempat mempertobatkan para penjaga yang berusaha membujuknya untuk mempersembahkan korban bakaran kepada berhala. Setelah ditahan beberapa lama, Sesilia lalu dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar hidup-hidup.

Ketika Sesilia dibakar dalam kobaran api, api sama sekali tidak menyakitinya. Akhirnya, seorang algojo diperintahkan untuk memenggal kepala Sesilia. Ia menebaskan pedangnya tiga kali ke leher Sesilia. Sesilia langsung rebah tetapi tidak langsung tewas. Dalam sakratul maut tersebut Santa Sesilia  mengacungkan tiga jari dengan tangannya yang satu dan satu jari di tangannya yang lain. Ia masih menyatakan imannya kepada Allah Tritunggal Maha kudus sebelum menerima  mahkota kemartirannya di surga.

Arti Nama

Bentuk Feminim dari nama Latin “Caecilius“.  Berasal dari kata latin caecus” yang berarti :“Buta”

Variasi Nama

Cecily, Cecelia, Cicely (English), Cécile (Dutch), Cäcilia, Cäcilie, Caecilia (German), Caecilia (Ancient Roman), Cecilija, Cila (Croatian), Cecilie, Cecílie (Czech), Cecilie, Cille, Silje, Sille (Danish), Cécile (French), Cecília, Cili (Hungarian), Sheila, Síle (Irish), Cecilie, Silje (Norwegian), Cecylia (Polish), Cecília (Portuguese), Tsetsiliya (Russian), Sìleas (Scottish), Cecília (Slovak), Cecilija, Cila, Cilka (Slovene)

Bentuk Pendek : Cece, Celia, Sissy, Cissy, Sissie (English), Cilla (Swedish), Silja (Finnish), Cilla, Silke (Dutch), Silke, Zilla (German)

Bentuk Maskulin : Cecil (English), Cecilio (Italian), Cecilio (Spanish)

Sumber: katakombe.org

 

1 Comment

  • Herlin November 22, 2022 at 5:50 am

    St.Sisilia, doakanlah kami

    Reply

Leave a Comment