Sabtu, 24 Desember 2022 – Hari Raya Natal (Misa Malam Natal)

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan karena Juru Selamat telah lahir di dunia. Hari ini, turun dari surga damai sejati bagi kita.

PENGANTAR:

Inilah malam yang kita nanti-nantikan; malam yang penuh arti, malam yang penuh sukacita dan kedamaian. Natal telah tiba. Misteri penjelmaan Allah menjadi manusia kita rayakan dengan penuh syukur. Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, telah lahir bagi kita. Dialah Sang Emmanuel, Allah beserta kita. Marilah kita rayakan kelahiran Kristus Tuhan dengan gembira dan penuh syukur. Marilah kita wujudkan suasana damai ini mulai dari keluarga, komunitas, dan di tempat kerja.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Allah yang tampak, pembawa cahaya terang dalam kegelapan dunia. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah pembebas kami yang mematahkan tongkat si penindas. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkau penasihat ulung, raja perkasa, pangeran perdamaian, Allah beserta kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah kita berdoa: Allah dan Bapa kami, Engkau menjadikan malam yang amat kudus ini bermandikan sinar Terang Sejati. Semoga kami, yang sudah mengakui misteri Terang itu di dunia, kelak layak menikmati sukacita-Nya di surga. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 9:1-6

“Seorang Putra telah dianugerahkan kepada kita.”

Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-3.11-13

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar’na Ia sudah datang.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.

  2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

  3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.

  4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus 2:11-14

“Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.”

Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Luk 2:10-12) Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2:1-14

“Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu”

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, – karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud – supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ  Jakarta Indonesia dalam Renungan Singkat-dehonian edisi hari ini Sabtu Malam, 24 Desember 2022– MALAM NATAL. Bersama saya marilah kita mendengar dan merenungkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam  INJIL: Luk 2:1-14.

Tema Pesan Natal KWI-PGI tahun ini adalah “… pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” ( Mat. 2:12)

Kita tahu bahwa kutipan itu potongan dari kisah Orang-orang majus dari Timur yang dengan bantuan bintang datang mencari Raja Orang Yahudi yang baru lahir untuk dapat menyembah-Nya dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur. Setelah mengalami sukacita dalam perjumpaan yang istimewa tersebut, orang-orang bijak itu kembali ke negerinya melalui jalan lain seperti yang ditunjukkan Tuhan (bdk. Mat. 2:12). Mereka mampu melewati tantangan, hambatan, dan kesulitan dalam perjalanan mereka mencari Yesus dan setelah berjumpa dengan- Nya mereka juga berani menempuh jalan baru yang belum tentu lebih mudah dari sebelumnya. “Jalan lain” itu dapat dipahami juga secara rohani. Sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara yang baru, menjadi manusia baru. Dengan demikian, Natal juga mengajak kita untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan.

Dari pelukisan kisah yang kita dengar malam ini menunjukkan bahwa Sang Juruselamat yang tidak lain adalah Yesus Kristus lahir dari rahim Perawan Maria, di mana bayi Yesus itu diletakkan dalam palungan (tempat makanan hewan). Sangat menyentuh hati. Lalu kita juga mendengar bala tentara surga yang memuji Allah “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di Antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Namun yang perlu kita camkan adalah seruan para malaikat sebelumnya kepada para gembala yang mengatakan “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar  untuk seluruh bangsa: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai  seorang bayi dibungkus dengan kain lampin dan terbaring dalam palungan.”

“Kesukaan besar itu untuk seluruh bangsa”, berarti kesukaan itu bukan hanya ditujukan bagi orang-orang Israel yang nota bene orang beriman yang beragama Yahudi melainkan kepada semua manusia di atas bumi yang kita diami ini. Memang Sang Juruselamat lahir di Betlehem di tanah Israel yang didiami umat pilihan Allah namun kelahiran Yesus itu sebenarnya diperuntukkan kepada semua bangsa. Maka dari itu sekarang kita bisa mengerti mengapa orang-orang majus dari Timur datang untuk menyambah-Nya dan memberikan persembahan yang sangat istimewa: emas, kemenyan dan mur. Ditilik dari tiga macam persembahan mereka jelas sekali bahwa mereka bukan orang miskin tetapi orang kaya yang mampu memiliki barang-barang seperti itu. Hal ini sangat mungkin bahwa dulu peringatan kedatangan orang-orang majus ini disebut sebagai Pesta Tiga Raja.

Kalau dalam peristiwa kelahiran Yesus yang selalu dinampakkan adalah Yusuf, Maria dan Bayi palungan serta para gembala dan domba serta kawanan hewan, hal itu mau mengatakan bahwa mereka adalah kawanan kecil umat Israel yang memang karena imannya sedang menantikan Sang Mesias, maka merekalah yang dapat menjumpai bertemu dengan Sang Juruselamat.  Dapat dikatakan juga karena iman dan kesetiaan mereka dalam penantian maka mereka bertemu dengan Sang Imanuel itu. Dengan kata lain, melalui jalan iman mereka bertemu dengan Tuhan.

Namun kita juga bisa merefleksikan jalan iman orang Yahudi ini bukan satu-satunya jalan untuk bertemu dengan-Nya. Seperti yang dialami oleh para majus, yang bukan orang Yahudi, mereka menggunakan jalan ilmu pengetahuan untuk sampai kepada Sang Raja Yahudi yang baru lahir. Dari peristiwa ini menjadi jelas bagi kita bahwa kelahiran Yesus Kristus itu tidak hanya untuk orang-orang Yahudi, orang-orang miskin mereka yang diwakili para gembala tetapi juga untuk orang-orang kaya yang diwakili oleh para majus, orang asing. Demikian juga sukacita pewartaan Kabar Gembira akhirnya menjadi tugas panggilan bagi setiap orang yang telah bertemu dengan Yesus dan percaya pada-Nya, dengan kata lain tugas perutusan mewartakan dan memuliakan Dia adalah tugas kita semua.

Orang-orang majus dari Timur yang berjalan bersama-sama mencari Yesus mengajak kita untuk berjalan bersama juga, dalam menemukan kehendak Dia yang “tinggal di antara kita” (bdk.Yoh.1:14) untuk menegakkan Kerajaan Kasih-Nya. Sebagai warga bangsa dan warga Gereja, meskipun kita bhinneka – berbeda agama, suku, golongan, budaya – kita mesti selalu berjalan bersama agar dalam kebersamaan itu mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan hidup. Keanekaragaman merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan. Kebhinekaan yang kita sadari sebagai anugerah Tuhan itu seharusnya mendorong kita untuk saling bergandengan tangan dalam mewujudkan tata kehidupan bersama yang lebih bermartabat.

Tidakkah dengan berjalan bersama kita dimampukan untuk “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”: membangun kembali kehidupan dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi COVID- 19; membangun peradaban kasih di tengah menguatnya tindak kekerasan; merajut kerukunan di tengah merebaknya intoleransi; mempopulerkan budaya jujur di tengah mengguritanya tindak kejahatan korupsi; menggemakan pertobatan ekologis di tengah maraknya kerusakan lingkungan hidup, dan mengembangkan hidup berpolitik yang beretika menjelang pesta demokrasi tahun 2024.

Berjalan bersama dapat menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Oleh karenanya semangat itu perlu ditopang dengan sikap saling memahami, menerima, mendengarkan, dan menghargai kawan yaitu seluruh warga bangsa kita. Kita hilangkan berbagai pikiran negatif dan prasangka buruk. Kita kembangkan budaya hidup damai dan bersaudara. Kasih Allah juga bisa diwartakan dengan kesediaan kita untuk menjadi teman dan sahabat bagi saudara-saudari kita yang menjadi korban pelecehan seksual, peredaran obat-obat terlarang, pemutusan hubungan kerja, diskriminasi, bencana alam, dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya.

Kasih Allah yang hadir dalam peristiwa Natal ini memanggil kita untuk peduli pada sesama yang sedang menderita, karena apa yang kita lakukan untuk saudara- saudari kita yang sedang menderita atau mengalami kehinaan, kita lakukan juga untuk Allah (bdk. Mat. 25:40). Berlandaskan iman yang teguh dan kasih yang tulus kita bersama-sama dapat menumbuhkan harapan dan semangat saudara- saudari kita untuk kembali melangkah dan berjuang meraih mimpi-mimpi yang mungkin telah hilang. Berani berpihak kepada korban juga merupakan jalan kasih yang perlu kita tempuh saat ini, mana kala masih banyak orang yang hanya menjadi penonton saat sesamanya menderita, atau sengaja menutup mata agar hidupnya tetap aman dan nyaman.

Kehadiran Allah di dunia ini dalam diri Yesus Kristus, Sang Kasih Sejati yang menyelamatkan kita haruslah terus diwartakan. Berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai karya manusia seharusnya dimanfaatkan untuk memuliakan Allah dengan membangun tata kehidupan bersama yang penuh kasih. Media sosial sebagai bagian dari kemajuan ini menawarkan jalan-jalan menarik untuk mewartakan kasih Allah.

Marilah kita menuliskan pendapat, renungan, dan kotbah yang menyejukkan dan mendamaikan hati banyak orang. Kita mengunggah foto-foto tentang keindahan hidup bersama di tengah aneka perbedaan yang dapat menginspirasi orang untuk peduli kepada orang lain serta alam sekitarnya. Kita mengisi ruang publik dengan kesejukan dan kedamaian guna menyebarluaskan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kesederhanaan, dan kebersamaan. Di samping itu, kita juga harus berani melawan ujaran kebencian dan berita bohong yang dapat merusak kerukunan hidup bersama. Dalam terang Natal kita diajak untuk semakin bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, semakin kreatif dalam mewartakan kasih, semakin setia dalam memegang nilai-nilai moral dan etika di dunia maya, sehingga kasih Allah semakin terpancar dan damai sejahtera semakin nyata.

Jalan-jalan kreatif yang ditawarkan oleh media sosial sudah sepantasnya kita manfaatkan sebagai sarana pewartaan sehingga mampu menggerakkan banyak orang untuk menjadi duta- duta kasih dan pelopor perdamaian di lingkungan keluarga, Gereja, dan masyarakat. Semoga dalam menyambut dan merayakan Hari Natal ini, kita sungguh merasakan kasih-Nya. Allah Sang Mahakasih selalu bersama dengan kita, Imanuel, Allah beserta kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan apa pun (bdk. Ibr. 13:5). Ia juga selalu menjaga kita sehingga kaki kita tidak pernah goyah (bdk. Mzm. 121:3) dalam mencari dan menemukan jalan-jalan kreatif agar karya keselamatan Allah dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin orang. ***

DOA: Ya Allah yang mahatinggi, kami bersyukur dan bersukacita di malam kudus ini atas penjelmaan-Mu menjadi manusia dalam kelahiran Yesus Kristus Sang Mesias, Juruselamat kami di dunia ini. Engkau yang tidak kelihatan menjadi kelihatan. Kami dengan sukacita bersama para gembala dan orang majus datang menyembah kepalungan Putra-Mu, Sang Imanuel. Semoga bersama Dia dan bersama semua orang beriman yang percaya akan Yesus Kristus, kami dapat mewartakan dan bersaksi akan karya keselamatan di dalam hidup kami kepada dunia dan segala makhluk. Amin.

Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara sekalian, Bapa (+) dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA UMAT:

I : Melalui Kristus, Putra-Nya, Allah Bapa Mahakasih berkenan tinggal di antara kita. Dialah Immanuel, tanda kasih sayang-Nya yang abadi bagi kita. Marilah kita memanjatkan doa-doa dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya, yang terbaring di palungan.

L : Bagi Gereja: Ya Bapa, semoga iman akan kedatangan Kerajaan-Mu di dalam diri Yesus Kristus semakin mendorong Gereja untuk selalu memperbahui diri, umat, dan masyarakat seturut kehendak-Mu. Marilah kita mohon,..

L : Bagi perdamaian di antara umat manusia: Ya Bapa, semoga nyanyian para Malaikat pun menjadi nyanyian kami dalam perjuangan untuk selalu mewujudkan perdamaian, keadilan, dan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Marilah kita mohon,..

L : Bagi para penganggur, gelandangan, pengungsi, dan tawanan:  Ya Bapa, semoga para penganggur, gelandangan, pengungsi, dan tawanan dapat menemukan pada diri kami segala sesuatu yang mereka perlukan, tangan-tangan yang mau menolong, dan terutama hati yang penuh kasih. Marilah kita mohon,…

L : Bagi diri kita: Ya Bapa, dalam suasana kegembiraan perayaan Natal ini, kami mengingat dan berdoa bagi mereka yang lemah dan miskin, tersingkir, dan menderita, agar kehadiran-Mu di palungan memberikan kekuatan kepada mereka. Marilah kita mohon,…

I : Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, kami mohon pandanglah kami dengan kasih sayang-Mu agar kami semakin sadar bahwa Engkau beserta kami dan kami umat-Mu; bahwa Engkau Bapa kami dan kami putra-putri-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, berkenanlah menerima persembahan yang kami hunjukkan pada hari raya ini. Semoga oleh pertukaran yang amat suci ini kami menjadi serupa dengan Kristus, dan dalam Dia kami bersatu dengan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 1:14

Sabda telah menjadi manusia dan kami telah melihat kemuliaan-Nya

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa: Tuhan, Allah kami, kami bersukacita merayakan kelahiran Sang Penebus. Semoga dengan cara hidup yang pantas, kami Kauperkenankan masuk ke dalam persekutuan dengan Dia, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment