Jumat, 03 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Fr. Cornelius Maruli Widyan Raswata SCJ dari komunitas SCJ VVP Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mazmur 25.17-18⁣⁣

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.⁣⁣

PENGANTAR⁣⁣

Allah kita bukanlah pembalas dendam dan penghukum. Ia tidak berkenan akan kematian orang berdosa, tetapi menghendaki agar kita sungguh hidup. Adapun syaratnya: mau mencari kesucian sejati. Garis para nabi ditarik terus oleh Yesus. Mengusahakan kesucian mengandaikan bahwa niat kita untuk berdamai dan bertobat lebih kuat dari keyakinan bahwa hanya kita sajalah yang benar. Marilah kita berdamai dengan Tuhan dan sesama.⁣⁣

DOA PEMBUKA⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …⁣⁣

ATAU⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber belas kasih, sungguh luas kesabaran-Mu dan besar belas kasih-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mengikuti jalan yang benar, dan singkirkanlah segala kejahatan dari kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ..⁣⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 18:21-28

“Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?”

Beginilah Tuhan Allah berfirman, “Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8

Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

  1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.

  2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.

  3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

  4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S :  (Yeh 18:31) Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:20-26

“Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.”

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Inilah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Cornelius Maruli Widyan Raswata SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, berjumpa dengan saya Fr. Cornelius Maruli, SCJ, dari komunitas Visma Vijaya Praya SCJ, Yogyakarta, dalam Renungan Singkat Dehonian, edisi, Jumat, 03 Maret 2023.\

Para romo, suster, bapak ibu, saudara-saudari, sahabat Dehonian yang terkasih, teguran Yesus kepada para pengikutnya hari ini, patut juga menjadi permenungan kita. Yesus mengatakan dengan jelas, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”. Orang-orang saat itu pasti bingung, kok bisa para ahli Taurat dan orang-orang Farisi dikatakan hidup keagamaannya kurang baik oleh Yesus ?

Ahli-ahli Taurat tentu saja orang yang ahli tentang hukum suci Musa, mereka hafal, mampu menjelaskan dan tentu hidupnya secara ketat mempraktekkannya. Orang Farisi pun tak kalah dihormati, disegani, dan mendapat tempat terdepan di antara orang Yahudi. Mereka pun disebut pemimpin spiritual dan penegak hukum Taurat. Pengetahuan dan praktek kesalehan mereka tentang hidup keagamaan tak perlu diragukan lagi.

Berhadapan kedua kelompok ini Yesus memberikan nasehat khusus. Yesus tetap menghormati mereka. Yesus mengakui dalam Injil Mat 23, bahwa “merekalah yang menduduki kursi Musa, turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu”. Tetapi, Yesus menambahkan, “janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya”.

Dari teguran Yesus ini, kita menemukan, ternyata “menjadi pengikut Yesus tidak cukup dengan punya pengetahuan agama yang tinggi, tahu tentang Kitab Suci, atau ingat semua ajaran dan perintah Yesus”, justru poin penting yang tak boleh hilang adalah semakin memiliki Cinta Kasih. Inilah yang hilang dari praktek keagamaan ahli Taurat dan orang Farisi.

Tak sulit melihat di sekeliling kita, bahkan mungkin kita pun menjadi bagiannya: banyak orang yang suka berbicara tentang Tuhan, terlihat saleh, paham dan pakar soal keagamaan, tapi hidupnya jauh atau bahkan tak punya cinta kasih. Atau di media sosial kita, tak sedikit yang suka upload, kutip ayat kitab atau doa suci, kirim-kirim renungan, banyak mendengar lagu rohani, doa dan misa dengan setia, pernah ziarah 9 gua Maria, bahkan pergi ke Tanah Suci, tapi usaha itu belum sampai pada intinya, yakni menjadi semakin penuh cinta kasih.

Bisa dikatakan, semua aktivitas rohani kita (doa, pantang-puasa, ziarah ‘dekat atau sejauh apapun) bisa jadi tak pernah cukup layak dipersembahkan, jika tak sampai pada intinya. Yang Yesus harapkan sederhana saja, yakni supaya hidup keagamaan kita dijiwai dan didorong oleh Cinta Kasih. Jika didorong cinta kasih, hidup keagamaan itu tak lagi hanya peduli pada diri sendiri tapi peduli pada bagaimana hidup keagamaan itu bisa semakin berdampak bagi sesama.

Yesus juga berkata “Jangan marah, berdamailah dengan saudaramu!” Mengapa ini penting bagi Yesus ? Kita tidak pernah bisa sungguh-sungguh mencintai Allah yang tak terlihat, tanpa bisa mencintai manusia yang terlihat di sekeliling kita. Kita tak pernah bisa mencintai Allah Pencipta, tanpa sekaligus mencintai manusia, sesama kita, ciptaan-Nya.

Berdamai adalah hal yang sangat penting, apalagi bagi kita orang kristiani. Banyak orang tidak bisa menikmati hidup karena tidak ada damai di hati. Memang, dengan situasi “bermusuhan”, orang masih bisa berdoa di gereja, ziarah, misa dll, tapi betapa itu semua sia-sia. Betapa kenyataan itu bertentangan dengan ajaran utama Yesus, “Kasihilah sesamamu manusia!”. Tentang “berdamai”, Yesus juga berkata hari ini, ”Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan (ay. 25)”. Dalam ayat ini Yesus bahkan mendesak “jangan menunda untuk berdamai dengan sesamamu”.

Inilah permenungan kita hari ini, apakah hidup keagamaanku dijiwai oleh cinta kasih ? Apakah cinta kasihku berdampak dan dirasakan oleh sesamaku ? Jika belum, bagaimana hidup keagamaanku bisa lebih baik dari Ahli Taurat dan orang Farisi ? Sahabat Dehonian terkasih, Semoga Cintakasih Hati Kudus Yesus menyertai kita semua. Amin.

DOA PERSIAPAN⁣⁣

Allah Bapa maha penyayang, terimalah persembahan ini sebagai tanda perdamaian antara Engkau dengan umat-Mu Semoga berkat kemurahan hati-Mu kami Kauanugerahi keselamatan Demi Kristus, …⁣⁣

ATAU ⁣⁣

Allah Bapa kami sumber kerukunan, semoga berkat roti anggur, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, kami Kaukuduskan menjadi umat-Mu dan rukun bersatu padu dengan sesama. Demi Kristus, ….⁣⁣

ANTIFON KOMUNI — Yehezkiel 33:11⁣⁣

Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati. melainkan supaya ia bertobat dan hidup⁣⁣

DOA PENUTUP⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah ….⁣

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, Engkau menyelami diri kami masing-masing sampai ke lubuk hati kami. Kami mohon. semoga kami dapat berbelas kasih kepada sesama sebagaimana Engkau sendiri berbelas kasih kepada kami. Demi Kristus…..

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment