Kamis, 06 April 2023 – Malam: Kamis Putih (Peringatan Perjamuan Tuhan)

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  —  Gal. 6:14

Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus: po hon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.

⁣⁣PENGANTAR

Hari Kamis Putih merupakan perayaan kenangan Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama para murid-Nya. Perjamuan terakhir Yesus dengan para murid-Nya bukanlah perjamuan keputusasaan, kesedihan, melainkan perjamuan yang penuh keakraban, perjamuan persaudaraan, penuh makna. Perjamuan itu simbol penyerahan hidupnya yang total, Tubuh dan Darah-Nya diberikan demi keselamatan murid murid-Nya. Itulah Ekaristi kudus, kenangan Kurban Salib Kristus. Pemberian diri Yesus yang sehabis-habisnya itu di lambangkan pula dalam Upacara Pembasuhan Kaki para rasul nanti. Untuk semua pengorbanan dan cinta Tuhan, kita diajak untuk juga memberi pelayanan yang sama, yaitu rela melayani dengan kasih dan cinta. Sumber kekuatan akan senantiasa ditemukan saat kita rayakan perjamuan Tuhan dalam Ekaristi.

DOA PEMBUKA 

⁣Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.⁣⁣

ATAU

Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Allah Bapa Maha Pengasih, pada malam hari menjelang sengsara-Nya, Putra-Mu mempercayakan perjamuan Ekaristi kepada kami sebagai lambang cinta kasih dan kenangan akan korban salib-Nya. Semoga kami dapat menimba kekuatan dari misteri luhur ini untuk mewujudkan kasih dalam hidup kami sehari-hari serta diperkenankan menikmati  buah penebusan-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 12:1-8.11-14

“Aturan perjamuan Paska.”

Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 116:12-13.15-16bc.17-18

Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.

  1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

  2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.

  3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 11:23-26

“Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan.”

Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yoh 13:34) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:1-15

“Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.”

Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Kamis, Hari Kamis dalam Pekan Suci / Kamis Putih, Kamis 6 April 2023. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Pembacaan dari Injil Suci, menurut Yohanes (Yoh 13:1-15

Saudara/I yang terkasih, pada Hari ini kita menutup masa prapaskah kita, dan kita memasuki Tri hari suci. Tri hari suci dimulai dengan kamis putih, yang mana kita mengenangkan perjamuan malam terakhir Yesus Bersama murid-murid-Nya. Ada dua peristiwa besar dalam perjamuan malam terakhir, yaitu:

1. Pembasuhan:

Faktanya: hanya di dalam Injil Yohanes sajalah, kisah pembasuhan kaki para murid itu dibacakan saat perjamuan malam terakhir. Wajib adanya, dan sangat umum, bila kita akan masuk ke dalam perjamuan, hendaklah kita membersihkan diri kita terlebih dahulu. Misalnya, setelah menyapu, membongkar tanaman, memasak, biasanya sebelum masuk ke ruang makan, kita akan membersihkan diri kita terlebih dahulu. Dalam hal ini, hukumnya wajib, bukan sunah (bisa dilakukan-bisa tidak). Biasanya, dalam pembasuhan kaki, dilakukan oleh seorang budak, kepada tamu yang dihormati. Berbeda dengan perjamuan malam itu, Yesus – sebagai guru, membasuh kaki murid-murid-Nya. 

Yohanes juga menekankan, Yesus sadar bahwa dirinya “datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah” (ay. 3). Karena itu mereka yang mengenalnya akan mengenali Yang Ilahi dari dekat. Ini semua diajarkan Yesus kepada para murid terdekat pada perjamuan malam terakhir itu dengan membasuh kaki mereka. Dia yang sadar berasal dari Allah dan sedang kembali menuju kepadaNya ingin menunjukkan bahwa orang-orang terdekat itu sedemikian berharga, sedemikian terhormat. Lebih dari itu, ia ingin berbagi “sangkan paran”dari siapa dan menuju ke siapa –  dengan mereka. Inilah yang dimaksud dengan mengasihi “sampai pada kesudahannya” (ay. 1, Yunaninya “eis telos”). Tidak setengah-setengah melainkan hingga tujuan kedatangannya terlaksana, yakni membawa manusia ke dekat Allah, asal terang dan kehidupan. 

Meski Yesus telah mengatakan kepada para Murid-Nya, namun Petrus tetap menolak Yesus untuk membasuh kakinya, maka Yesus mengatakan “jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku” – perkataan Yesus ini juga mau menujukkan dan membagi rahmat-Nya kepada para murid-Nya. 

Tak terkecuali Yudas, juga dibasuh kakinya oleh Yesus, “tidak semua kamu bersih” – hal ini juga mau mengambarkan kita semua, terutama saat itu Yudas yang akan menghianati Yesus. Dan mau menunjukkan kepada kita semua, meski kita sudah mandi bersih, namun ketika kita jalan kaki, maka akan ada debu yang menempel pada kaki kita. 

“Jikalau Aku Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki” – Yesus telah memberikan contoh kepada kita, bagaimana yang selama ini menjadi pelayan itu harus melayani, ya di saat kita, mempunyai posisi atau jabatan yang tinggi, kita juga bisa menghargai atau menghormati mereka yang ada di bawah kita. 

Dan ada pertanyaan yang mucul di kalangan para murid. Kenapa tidak membasuh tangan, mulut, dll. Kalau kita merefleksikan hidup kita sekarang ini. Memang kita tidak perlu membasuh mulut kita, karena setiap saat, kita menggunakan masker, sehingga mulut dan hidung serta pernafasan kita juga bersih. Bahkan, setiap kita menyentuh benda, atau bersentuhan, kita selalu mencuci tangan dari biasanya, pastilah dijamin bersih tangan kita. Maka yang perlu di basuh adalah kaki.

Makna Yesus membasuh kaki adalah kita saat ini diundang untuk memahami bahwa Yesus sedang membasuh hati kita. Hati kita dibasuh oleh ‘air kasih Allah’. Air membersihkan hati kita dari perasaan yang jauh dari cinta kasih, misalnya iri, dengki, membenci dan dendam. Kita menjadi memiliki hati yang mengasihi, mengasihi Allah dan sesama seperti Allah mengasihi kita semua.

2. Perjamuan

Perjamuan itu dilatarbelakangi oleh tradisi orang-orang Yahudi. Biasanya mereka melakukan perjamuan yang dipimpin oleh kepala keluarga. Mereka berkumpul dalam satu keluarga, dan sebelum memulai perjamuan, kepala keluarga biasanya memimpin dengan doa, biasanya doa-doa syukur atas rejeki yang diberikan YHWH, Kesehatan, dll. 

Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap, hati, dan pikiran kita, ketika kita akan merayakan Ekaresti? Semoga, bacaan-bacaan suci pada hari ini, semakin menguatkan iman kita. 

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

PEMBASUHAN KAKI⁣

ANTIFON 1  —  bdk. Yoh. 13:4,5,15⁣

Tuhan bangun dari meja perjamuan, menuang air ke dalam bejana, lalu membasuh kaki murid-murid-Nya: teladan ini la wariskan kepada mereka.⁣

ANTIFON  2 — bdk. Yoh. 13:12,13,15⁣

Sesudah makan bersama murid-murid-Nya, Tuhan Yesus membasuh kaki mereka, dan bersabda kepada mereka: Mengertikah kamu, apa yang Aku, Tuhan dan Gurumu, telah perbuat kepadamu? Aku memberi kamu teladan supaya kamu pun berbuat demikian.⁣

ANTIFON 3⁣

U : Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku? Yesus menjawab kepada Petrus: Kalau Aku tidak membasuh kakimu, Engkau tidak lagi menjadi pengikut-Ku. ⁣

P : Lalu Yesus sampai pada Simon Petrus, dan Petrus berkata kepada-Nya:⁣

U  : Tuhan, …⁣

P : Yang Kuperbuat sekarang ini belum kaupahami. Kelak engkau akan mengerti.⁣

U  : Tuhan, …⁣

ANTIFON 4  — bdk. Yoh. 13:14⁣

Kalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu pun harus membasuh kaki satu terhadap yang lain.⁣

DOA UMAT: ⁣

I : engan membasuh kaki para murid-Nya, Yesus telah mem berikan perintah baru agar kita saling melayani dan saling mencintai. Marilah kita berdoa kepada Bapa agar dapat me laksanakan perintah baru itu dengan sepenuh hati.⁣

L : Bagi Sri Paus, para Uskup dan para Imam. Semoga Sri Paus dan Uskup kami, serta para Imam dapat melakukan tugas penggembalaan mereka dengan rendah hati seperti Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya. Kami mohon …⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga para pemimpin masyarakat selalu mendasari tugas pelayanannya dengan Sabda Yesus sendiri untuk saling me layani satu sama lain demi keselamatan bersama. Kami mohon …⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

L : Bagi orang-orang yang menderita: Semoga keteladanan Kristus dalam mengasihi para murid Nya menggugah setiap orang untuk terlibat dalam memberi pertolongan dan kasih bagi orang-orang yang sedang menderita. Kami mohon … ⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

L : Bagi kita di sekitar altar ini: Semoga kami semua pada hari ini memperbarui niat untuk saling mengasihi dan bekerja sama dalam keluarga kami masing-masing sehingga nilai hidup kristiani keluarga kami terpancar pula di dalam kehidupan bermasyarakat. Kami mohon …⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

I : Ya Allah, Bapa Maha Pengasih, dengarkanlah permohonan kami. Semoga kami belajar sabar dan rela berkorban bagi sesama seperti Yesus Kristus, Tuhan kami. U : Amin.⁣⁣

LITURGI EKARISTI⁣

NYANYIAN  (PS. 498)⁣

U  : Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuban. P : Cinta Kristus menyatukan kita semua. Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah. Bertakwalah, sayangilah Tuhan yang hidup. Mari saling mengasihi sebulat hati⁣

U : Jika ada anta kasih, badirlab Tuban.⁣

P : Marilah kita berkumpul bersatu hati. Hendaklah kita hindarkan perselisihan. Hentikanlah perbantahan dan permusuhan. Semoga di tengah kita hadirlah Kristus.⁣

U : Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.⁣

P : Beserta orang kudus-Mu, ya Kristus Tuhan, kami memandang wajah-Mu yang mengagumkan. Itu sukacita kami yang tak terhingga, dan berbahagialah kami selama-lamanya. Amin.⁣

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Ya Tuhan, perkenankanlah kami merayakan misteri ini dengan pantas karena setiap kali kenangan akan kurban ini dirayakan, terlaksanalah karya penebusan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.⁣

ATAU ⁣

Ya Tuhan, terimalah dan persatukanlah persembahan ka mi ini dengan kurban Kristus, Putra-Mu, sehingga mendatangkan rahmat keselamatan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin⁣⁣

ANTIFON KOMUNI  — 1 Kor. 11:24,25⁣

Inilah tubuh-Ku, yang dikurbankan bagimu. Inilah piala Perjanjian Baru dalam darah-Ku, Sabda Tuhan. Setiap kali kamu menyambutnya, lakukanlah untuk mengenangkan Daku.⁣⁣

DOA SESUDAH KOMUNI⁣

Marilah kita berdoa: Allah Yang Mahakuasa, dalam hidup di dunia ini kami di kuatkan oleh Perjamuan Putra-Mu. Semoga kami layak untuk turut menikmati perjamuan abadi di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U Amin.⁣⁣

ATAU: ⁣

Marilah kita berdoa. Allah Bapa kami di surga, semoga melalui misteri kenangan akan wafat dan kebangkitan Putra-Mu ini, kami dikuatkan dalam menjalani hidup kami sehari-hari dan dalam me nyongsong keselamatan abadi yang Kaujanjikan. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI

3 Comments

  • Herlin April 6, 2023 at 5:42 am

    Amin

    Reply
  • Herlin April 6, 2023 at 5:42 am

    Amin

    Reply
  • Komunitasfma Bondokodi April 6, 2023 at 5:59 am

    Terima kasih

    Reply

Leave a Comment