Sabtu, 03 Juni 2023 – Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir

Fr. Yohanes Ferry Ariyanto SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA -lh. Why 12:11 

Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya. Aleluya.

PENGHANTAR: 

Para misionaris di Afrika sering mendengar, bahwa kesucian adalah pri vilegi orang kulit putih. Ucapan itu dapat difahami, meski tidak benar. Di antara para kudus hitam yang tak terhitung jumlahnya, yang secara mendalam dan sederhana menghayati hidup Kristen, ada beberapa yang menonjol seperti Karolus dan para temannya, hamba-hamba istana. Me reka tennasuk kasta istana, tetapi kemewahan tidak niencekik iman me reka. Mereka memilih maut daripada hidup mewah mendatar.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kaini, Tuhan parenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika yang sudah disiram darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 51:12-20

“Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan.”

Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:8.9.10.11

Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.

  1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

  2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

  3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.

  4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S:  (Kol 3:16a,17c) Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 11:27-33

“Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?

Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’. Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Yohanes Ferry AriyantSCJ 

Vivat Cor Jesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Para sahabat Resi di mana pun Anda berada, saya, Frater Yohanes Ferry Ariyanto scj dari komunitas Visma Vijaya Praya, Yogyakarta menyapa dan mengajak Anda untuk sejenak merenungkan sabda Tuhan hari ini, Sabtu, 3 Juni 2023. Mari kita siapkan hati kita untuk mendengarkan firman-Nya yang menyegarkan dan menghidupkan.

Kekuasaan itu menggiurkan. Dengan kuasa, banyak hal yang bisa orang peroleh dan orang lakukan bukan? Kita bisa melihat, pemilihan presiden masih cukup lama, tapi suasana mulai gaduh karena orang saling membangun opini publik. Hari-hari ini juga semakin banyak terdengar romo palsu alias romo abal-abal; mereka mengaku-aku sebagai romo, merayakan ekaristi, mengadakan pertemuan-pertemuan tujuannya tak lain untuk menipu. Contoh-contoh ini mau mengatakan bahwa kekuasaan menjadi incaran banyak orang. Saking menjadi incaran, orang juga tidak mau kalau kuasanya disaingi. Inilah yang terjadi dalam bacaan Injil hari ini. Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua yang memiliki kuasa, kewenangan, dan mungkin juga privilese-privilese tertentu merasa tersaingi dan tergeser oleh karena kehadiran Yesus. Itu sebabnya, mereka mempertanyakan Yesus, “Kamu ini siapa, punya kuasa apa dan dari mana, sehingga melakukan banyak hal?” Hari kemarin kita mendengar Yesus yang mengusir para pedagang di Bait Allah.

Dengan cerdas, pertanyaan itu di jawab oleh Yesus dengan mengembalikan pertanyaan mereka, “Baptisan Yohanes itu berasal dari surga atau dari manusia?” Dan dengan penuh rasa nyaman, mereka menjawab, “Kami tidak tahu”. Sebuah jawaban yang hanya cari aman, yaitu supaya mereka tidak kehilangan muka dan tidak kehilangan kekuasaan. Para sahabat resi yang diberkati Tuhan, jawaban “tidak tahu” mungkin juga ada dalam diri kita; malas berpikir, cari aman ketika berhadapan dengan orang lain yang berbeda keyakinan, dari pada nanti ditanya lagi, ya sudah… jawabannya “tidak tahu”.

Pertanyaan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua itu bisa jadi adalah pertanyaan kita juga. Mungkin kita pernah atau sedang bergulat dengan pertanyaan, mengapa aku harus percaya kepada Yesus? Mengapa aku harus percaya kepada Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik? Tidak apa-apa kalau engkau bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi, engkau harus menentukan; iya Yesus atau tidak Yesus. Para sahabat resi yang dikasihi Tuhan, bukalah hatimu kepada Roh Kudus supaya Ia menerangi budi dan pikiranmu untuk mengerti misteri ini. Semoga Roh Kudus menuntunmu untuk semakin hari semakin dapat mengakui dengan bulat: ya… Yesus adalah penyelamatku. Dia berkuasa untuk menyelamatkan hidupku. Para sahabat resi, yakinlah kalau kita memiliki sikap yang tegas, tidak abu-abu, Dia akan melayakkan kita untuk menerima anugerah keselamatan. Tuhan memberkati.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber kesucian kami, kepada-Mu kami unjukkan dengan rendah hati persembahan dan permohonan umat-Mu, semoga pilihan para martir-Mu untuk lebih baik mati daripada berdosa mendorong kami untuk mengabdi Engkau sepenuh hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Why 2:7

Para pemenang akan bersantap makan buah kehidupan yang tumbuh di taman Allah. Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kekuatan umat-Mu, pada peringatan keinenangan para martir- Mu telah Kauperkerankan kami menyambut santapan surgawi. Santapan ini telah menguatkan mereka untuk menahan segala derita siksaan dengan sabar. Semoga iman dan cinta kasih kami pun Kaukuatkan, agar tetap teguh dalam segala derita dan cobaan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Karolus Lwanga, Martir 

Kekristenan masih merupakan hal baru di Uganda, Afrika, ketika suatu misi Katolik dimulai di sana pada tahun 1879. Para imam yang diutus adalah para imam Misionaris Afrika. Karena jubah mereka yang putih, mereka lebih dikenal dengan sebutan  “Imam-imam Putih”.

Raja Mwanga tidak mengerti apa itu Kristen. Tetapi, ia menjadi amat marah ketika seorang katekis Katolik, Yosef Mkasa, menasehatinya untuk memperbaiki cara hidupnya yang bejat. Raja Mwanga adalah seorang homoseksual dan sering memaksa para pemuda pelayan istana untuk memuaskan birahinya. Murka raja Mwanga berubah menjadi rasa benci dan dendam terhadap Yosef Mkasa dan agamanya. Segelintir pejabat istana yang ambisius mengobarkan murka raja dengan dusta mereka. Raja kemudian memerintahkan untuk membunuh sekelompok orang Katolik Anglikan beserta Uskup mereka. Yosef Mkasa sendiri dihukum penggal pada tanggal 18 November 1885. Penganiayaan atas semua orang Kristen pun dimulailah. Tercatat seratus orang Katolik Roma terbunuh. Dua puluh dua orang martir di antaranya kelak dinyatakan kudus.  

Dengan wafatnya Yosef Mkasa, Karolus Lwanga menjadi pemimpin guru agama dari para pelayan istana yang beragama Katolik. Pada tanggal 26 Mei 1886, raja mendapati bahwa sebagian dari para pelayannya telah menjadi Katolik. Ia memanggil Denis Sebuggwawo. Ia bertanya apakah Denis mengajarkan agama kepada pelayan-pelayan istana yang lain. Denis menjawab ya. Raja segera menyambar pedangnya lalu menusukkannya dengan keji ke tenggorokan pemuda itu. Kemudian, raja menyerukan bahwa tidak seorang pun diijinkan meninggalkan istana. Genderang perang ditabuh sepanjang malam.

Dalam suatu ruangan tersembunyi, Karolus Lwanga secara sembunyi-sembunyi membaptis empat pelayan istana. Seorang di antaranya adalah St. Kizito, seorang remaja periang serta murah hati yang baru berumur tiga belas tahun. Dialah yang paling muda dalam kelompok mereka. St. Karolus Lwanga telah seringkali menyelamatkan Kizito dari nafsu jahat raja.

Santo Karolus Lwanga bersama sebagian besar dari 22 martir Uganda dibunuh pada tanggal 3 Juni 1886. Mereka dipaksa berjalan tiga puluh tujuh mil jauhnya (± 60 km) ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Setelah beberapa hari dipenjara, mereka dilemparkan ke dalam kobaran api. Tujuh belas dari para martir tersebut adalah para pelayan istana. Salah seorang yang wafat dihari naas tersebut adalah Santo Mbaga Tuzinde. Ayahnya sendiri yang bertugas sebagai algojo pada hari itu. Ia dipukuli dahulu sampai mati lalu tubuhnya dibakar bersama dengan Karolus Lwanga dan yang lainnya.

Para Martir ini dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XV pada tanggal 6 Juni 1920 dan dikanonisasi oleh Paus Paus Paulus VI pada 18 Oktober 1964.

Sumber: https://www.mirifica.net/2020/06/04/santo-karolus-lwanga-03-juni/

1 Comment

  • Herlin Juni 3, 2023 at 9:00 am

    St Karolus Lwanga
    Doakanlah kami.

    Reply

Leave a Comment