Jumat, 28 Juli 2023 – Hari Biasa Pekan XVI

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 19:9

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.

PENGANTAR: 

Tuhan mengajak kita membaca kehendak-Nya dari Taurat. Dalam penjelasan perumpamaan penabur ternyata tawaran Tuhan mengharapkan jawaban pribadi kita. Tanah subur diperlukan agar benih dapat tumbuh dan berkembang. Kesepuluh perintah Allah akan sangat membantu.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebenaran, sabda-Mu jujur dan benar untuk selamanya. Semoga Kautanam dalam-dalam di hati kami, agar kami semakin yakin, bahwa Engkau beserta kami. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 20:1-17

“Hukum telah diberikan melalui Musa.”

Di Gunung Sinai Tuhan bersabda demikian, “Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Janganlah ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu barang yang menyerupai apa pun yang ada di langit, di atas bumi atau di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya. Sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalas kesalahan bapa ke dalam diri anak-anaknya dalam keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi, Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Selama enam hari engkau bekerja, dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang ada di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, agar umurmu panjang di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:8.9.10.11

Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.

  1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

  2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

  3.  Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.

  4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Luk 8:15) Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.     

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:18-23

“Orang yang mendengarkan sabda dan mengerti, akan menghasilkan buah.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah arti perumpamaan tentang penabur. “Setiap orang yang mendengar sabda tentang Kerajaan Surga dan tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi, ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar sabda itu, lalu sabda itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah. Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh ganda.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Albertus Suryadi SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Bunda Maria.

jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Jumat, Pekan ke 16 Masa Biasa, tanggal 28 Juli 2023. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Matius 13: 18-23.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, sebelum kita melanjutkan permenungan ini, mungkin baik kalau kita bertanya pada diri kita sendiri: “Seberapa suburkah diri kita agar benih Sabda yang telah ditanamkan oleh Yesus dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berlimpah di dalam kehidupan kita sehari-hari?”

Di dalam perikopa yang baru saja kita dengarkan, Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang panabur yang menaburkan benih ke dalam 4 tanah yang kondisinya berbeda: ada yang di jalan setapak, di tanah berbatuan, di antara semak duri, dan di tanah yang subur. Benih yang ditaburkan adalah Firman Tuhan dan tanah adalah gambaran sikap para murid yang menerima Firman Tuhan.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Yesus ingin agar semua murid-Nya menjadi tanah yang subur, yaitu setiap saat mendengarkan Firman Tuhan, lalu memahaminya dan menjalankannya. Akan tetapi Yesus juga memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para murid-Nya untuk memilih menjadi tanah setapak, yang berbatu, yang dipenuhi dengan semak duri, atau menjadi tanah yang subur. Perumpamaan tentang penabur adalah perumpamaan yang menggambarkan tanggapan pribadi kita terhadap panggilan Yesus agar kita mengikuti Dia, dan harus diakui banyak dari kita yang tidak memikirkan panggilan ini dengan serius. Walaupun demikian ada juga orang yang menerima panggilan ini, yaitu dengan membiarkan Firman Tuhan itu tumbuh dan berkembang dalam hatinya dengan cara menghayati dan menghidupi Firman itu lalu membagikannya melalui kata-kata dan tindakan konkrit sehari-hari.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kita semua memiliki kebebasan untuk memilih di mana kita akan berada di antara keempat kondisi tanah tadi. Namun, yang jelas, melalui perumpamaan ini, Yesus ingin kita semua menjadi tanah yang subur agar kita bisa menjadi pengikut-Nya yang mampu menghasilkan buah yang berlimpah dan menjadi instrument kasih-Nya.

Mungkin di antara kita ada yang bertanya: mengapa kita harus menjadi tanah subur? Menurut saya jawabannya cukup sederhana: “Karena Yesus ingin agar kita bisa bersatu dengan-Nya di Surga ketika perjalanan duniawi kita selesai suatu hari nanti.” Oleh karena itu, marilah kita menjadikan diri kita sebagai tempat yang subur bagi pertumbuhan dan perkembangan Firman yang telah Yesus taburkan di dalam diri kita dengan mempraktekan dan menjalankan apa yang Yesus ajarkan dan kita Imani kepada orang yang ada di sekitar kita, terutama kepada suami atau istri kita, kepada anak-anak kita, anak-anak kepada orang tua, kepada sanak saudara kita, rekan kerja kita dan orang yang setiap hari kita jumpai. Dan untuk melakukan hal ini dibutuhkan di dalam diri kita sebuah keberanian dan ketegasan untuk hidup sesuai dengan iman yang kita miliki, walau lingkungan di sekitar kita mungkin anti Kristus.  Cukup ikuti apa yang  Yesus harapkan di dalam diri kita sebagai murid-Nya, dan Yesus akan memberkati, membimbing, dan menyertai kita.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, untuk menutup permenungan kita pada hari ini, mari kita melihat diri kita sendiri secara jujur: apakah kita saat ini menjadi tanah yang subur bagi Firman Tuhan? Mengapa? Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menjadi tanah yang subur? Kapan kita hendak melakukannya?

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang budiman, semoga permenungan hari ini dapat membantu kita semua untuk menjadi tanah subur bagi Firman Tuhan yang menghasilkan buah yang berlimpah ruah. Semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang ini.  Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakudus, semoga kami Kauberkati dengan buah tanaman gandum dan anggur; semoga kami Kauberkati dengan Roh Yesus, Putra-Mu, yang berada di tengah-tengah kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  –  Matius 13:23

Benih yang tertabur di tanah subur, ialah orang yang mendengarkan warta itu, memahaminya dan menghasilkan buah, ada yang seratus, enam puluh, dan tiga puluh ganda.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebenaran, kami bersyukur atas sabda yang telah Kausampaikan kepada kami melalui Yesus, Saudara kami se-Bapa. Semoga sabda itu menghasilkan buah melimpah dan membuat gembira semua orang. Demi Kristus,….

DOWNLOAD AUDIO RESI :

1 Comment

Leave a Comment