Selasa, 08 Agustus 2023 – Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam dan Pendiri Ordo Pengkhotbah

Rm. Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 131:9

Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

PENGANTAR: 

Kita mengenal retret umat di mana sejumlah besar umat ikut serta. Sebenarnya ini mula-mula karya khas imam-imam Dominikan. Mereka belajar itu dari pendirinya: Santo Dominikus, seorang Spanyol. Ketika ia bersama uskupnya sedang berkeliling, ia tersentuh oleh pengaruh bidaan Albigentes di Perancis. Segera ia mencari pemecahan. Bersama teman-temannya ia berkeliling ke desa-desa, tinggal beberapa waktu di situ, dan mengajar umat. Hubungan langsung dengan umat itu membangkitkan kembali iman umat. Dominikus puas dengan karyanya itu. Kelompoknya berkembang menjadi sebuah ordo: Ordo para Pengkotbah atau Dominikan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang arif dan bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa yang lalu. Semoga kini tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 12:1-13

“Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?”

Sekali peristiwa Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa karena wanita Kush yang diperisterinya. Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush. Kata mereka,”Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraanMusa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?” Hal itu didengar oleh Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya melebihi siapa pun di atas bumi. Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, “Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam. Dan mereka berdua tampil. Lalu bersabdalah Tuhan, “Dengarkanlah sabda-Ku ini. Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan. Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa, yang setia di seluruh rumah-Ku. Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan, terus terang, bukan dalam teka-teki. Dan ia telah melihat rupa Tuhan. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap hamba-Ku Musa?” Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka. Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah. Pada saat itu Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaklah olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta. Harun lalu berkata kepada Musa, “Ah Tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami. Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian. Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan sudah setengah busuk dagingnya.” Lalu berserulah Musa kepada Tuhan, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13

Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku orang berdosa.

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

  2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

  3. Maka Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

  4. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 1:49b) Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 14:22-36

“Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.”

Sekali peristiwa setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ. Perahu para murid sudah bebrapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di ata air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid terkejut dan berseru, “Itu hantu!” Dan mereka berteriak ketakutan. Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya, “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru, Tuhan, jika benar Tuhan sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.” Kata Yesus, “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata, “Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?” Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin. Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sungguh, Engkau Anak Allah!” Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincen Suparman SCJ 

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Hari ini kita memiliki kisah Injil tentang badai di danau. Jesus memberi tahu murid-murid-Nya  untuk naik ke perahu dan mendahuluinya ke seberang danau. Ia ingin membubarkan orang banyak yang telah mendengarkannya berkhotbah. Murid-murid naik ke perahu dan Jesus naik ke bukit untuk berdoa. Ia hanya membutuhkan ketenangan dan ruang.

Sementara para murid sedang menyeberang ke pantai seberang, badai dahsyat datang. Perahu itu diombang-ambingkan dengan keras. Para murid mulai khawatir. Badai itu lebih ganas dari yang mereka perkirakan. Di tengah badai yang dahsyat itu, Jesus datang ke arah mereka, berjalan di atas danau atau di atas air! Secara alami, para murid mengira mereka sedang melihat hantu! Lagi pula, tidak ada manusia yang bisa berjalan di atas air. Mereka ketakutan!

Pada saat itu, Jesus berkata, ”Tenanglah, Aku ini; Jangan takut!” Secara alami, Petrus adalah orang pertama yang merespons. Ia memberi tahu Jesus: “Jika itu benar-benar Engkau,  perintahkan aku untuk datang kepadamu di atas air!” Jesus hanya menjawab: “Mari!” Petrus melangkah keluar dari perahu dan mulai berjalan ke arah Jesus! Namun, ombaknya sangat besar dan sangat tinggi dan Petrus menjadi ketakutan. Dan pada saat itu, ia mulai tenggelam! Ia  segera berteriak kepada Jesus: “Selamatkan aku!” Jesus hanya mengulurkan tangan dan meraih tangan Petrus dan menyambutnya. Tampaknya Jesus kecewa dengan kurangnya iman Petrus. Jesus bertanya kepadanya: “Mengapa engkau ragu?”

Para murid semua kagum dan kagum pada peristiwa ini. Ketika Jesus naik ke perahu mereka, mereka memberi hormat kepadanya dan berkata: “Sungguh, Engkau adalah Anak Allah!” Berita tentang peristiwa luar biasa ini menyebar ke kampong sekitarnya. Banyak orang datang kepada Jesus. Mereka membawa kepada-Nya semua yang sakit. Mereka meminta-Nya untuk mengizinkan mereka menyentuh jumbai jubahnya. Mereka percaya bahwa jika mereka menyentuh jubah Yesus, mereka akan sembuh. Dan setiap orang yang menjamah jubahnya di sembuhkan dari kelemahannya!

Marilah kita meluangkan waktu sejenak dan menjadi tenang dan diam. Kemudian tanyakan pada dirimu: apa “badai” dalam hidupmu yang engkau harap akan ditenangkan oleh Jesus? Atau penyembuhan apa yang engkau harapkan jika engkau dapat menjangkau dan menyentuh pakaian Jesus? Duduklah dengan keinginanmu selama engkau fikirkan.

Sekarang biarkan kerinduan dan keinginanmu mengalir kepada Jesus. Dan percayalah bahwa Jesus mengetahui keinginanmu untuk sembuh. Kemudian duduklah dengan tenang selama beberapa menit dan biarkan kedamaian, cinta dan penyembuhan mengalir ke dalam dirimu  dari Jesus. Engkau mungkin tidak merasakan apa-apa atau mengalami keajaiban! Engkau hanya perlu percaya bahwa Jesus sedang menyembuhkanmu. Namun, penyembuhan-Nya mungkin tidak segera terwujud.

Penyembuhan sejati adalah sebuah proses dan karenanya biasanya membutuhkan waktu. Benar, ada keajaiban yang terjadi secara instan. Namun, mereka jarang. Bisakah kita percaya bahwa Jesus sedang menyembuhkan kita, bahkan jika kita tidak mengalami perubahan langsung? Dalam hatimu, pegang kata-kata Jesus: “Tenanglah,  Aku ini, Jangan takut!” Jesus tidak akan mengecewakan kita! Namun, kita harus berpegang teguh pada keyakinan kita dan kepercayaan kita kepada Jesus! Semoga kita memiliki rahmat untuk melakukannya! Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang maharahim, berkat permohonan Santo Dominikus sudilah menaruh belas kasih kepada kami dan kabulkanlah doa kami. Demi kekuatan kurban Kristus yang kami rayakan bersama ini. Teguhkanlah kiranya para pejuan iman dengan bantuan rahmat-Mu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 16:24

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaknya ia menyangkal dirinya memanggul salibnya dan mengikuti Aku..

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pelindung dan pengharapan umat-Mu, kami sudah menyambut sakramen suci pada peringatan Santo Dominikus, imam-Mu. Semoga umat-Mu selalu menimba kekuatan baru dari sakramen ini dalam pengabdian yang utuh kepada-Mu. Kiranya Gereja-Mu selalu mengalami bantuan doanya sebagaimana Santo Dominikus dahulu telah membantu menghidupkannya dengan pewartaan sabda-Mu. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Dominikus 

Pendiri Ordo Praedicatorum (Dominikan) Dominic of Osma, Dominic of Caleruega, Dominic de Guzmán, Domingo Félix de Guzmán

Dominikus lahir pada tahun 1170 di Calaruega, Spanyol dalam sebuah keluarga katolik sejati. Ayahnya, Don Felix de Guzman dikenal sebagai bangsawan Kristen yang saleh dan taat. Ibundanya adalah seorang Beata; yiatu Beata Yoana dari Aza. Dua orang kakaknya, Mannes dan Antonio juga mencurahkan hidupnya bagi Tuhan dan Gereja sebagai imam; dan dua orang keponakannya kelak menjadi imam dari ordo religius yang didirikannya, Ordo Dominikan. Kakaknya Mannes dikemudian hari digelari Beato karena kesucian hidupnya dan pengabdiannya yang tulus kepada Tuhan dan Gereja.  Ia sendiri diberi nama Dominikus sebagai ungkapan syukur ibunya pada  Santo Dominikus dari Silo.

Masa kecil dan mudanya ditandai dengan kesucian dan semangat belajar yang tinggi. Pendidikan awalnya ditangani langsung oleh pamannya yang adalah seorang imam. Dominikus muda kemudian melanjutkan studinya ke seminari di Valencia. Pada umur 24 tahun ia masuk biara di Osma dan tak lama kemudian ditabhiskan menjadi seorang imam. Karier imamatnya dimulai di Osma didukung oleh doa kontemplatif yang sungguh mendalam. Doa kontemplatif ini yang melahirkan cintanya yang tulus kepada umat.

Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203 ketika aliran bidaah Albigensianisme melancarkan serangan terhadap kebenaran iman Gereja. Waktu itu, Dominikus bersama uskupnya, Diego d’Azevido sedang dalam perjalanan ke Denmark untuk melaksanakan suatu misi diplomatik bagi Raja Alfonso IX (1188-1230).

Bidaah Albigensianisme, yang lahir pada awal abad ke-13 di kota Albi  Perancis Selatan, merongrong ajaran iman yang benar. Aliran ini mengajarkan bahwa segala yang jasmani itu jahat. Ajaran Gereja tentang Tritunggal MahaKudus, peristiwa penjelmaan dan Penebusan umat manusia dalam Pribadi Yesus Kristus diingkarinya; juga semua sakramen, ibadat dan apa saja yang merupakan ungkapan iman Gereja ditolak. Karena sangat fanatik, para penganut aliran sesat ini tanpa segan merusak gereja-gereja dan biara, menghancurkan gambar-gambar kudus dan salib. Segala hubungan antara Gereja dan Negara ditiadakan. Mereka sangat terampil dalam menyebarkan ajarannya sehingga menarik begitu banyak umat menjadi pengikut mereka.

Terdorong oleh desakan batin untuk memberantas pengaruh jahat aliran sesat ini, Dominikus mendapat ilham untuk mendirikan sebuah tarekat religius yang lebih memusatkan perhatian pada soal Pewartaan Sabda.

Pada pertengahan musim panas pada tahun 1206, seusai urusan diplomatik di Denmark dan kunjungan ke Roma, Dominikus bersama Uskup Diego kembali ke Spanyol. Di Montpellier, Perancis Selatan, mereka bertemu dengan para pengkhotbah utusan paus yang mulai putus asa dalam mengemban tugas memberantas pengaruh ajaran aliran sesat Albigensianisme. Mereka berniat meninggalkan hidup biaranya karena gagal dalam tugas pewartaannya. Banyak faktor membuat mereka gagal. Antara lain : para bangsawan yang merupakan orang kepercayaan masyarakat sudah mengikuti aliran sesat itu. Juga karena jumlah imam sangat sedikit dan tidak dididik dengan baik tentang tata cara mewartakan Injil, padahal para pewarta ajaran sesat itu sangat terampil dalam menyebarkan ajarannya; faktor kegagalan yang lain datang dari kalangan Uskup Perancis Selatan itu sendiri. Mereka acuh tak acuh terhadap bahaya yang menggoncang ajaran iman yang benar, dan lebih getol dalam hal-hal duniawi.

Menghadapi keputus-asaan para utusan paus, Uskup Diego dan Dominikus menasehati mereka untuk terus mewartakan Injil Kristus meskipun banyak rintangannya. Mereka dinasehati agar meniru teladan para Rasul dalam pewartaan Injil; memasuki pelosok-pelosok dengan berjalan kaki tanpa membawa uang dan makanan, dan bergaul rapat dengan rakyat yang sudah sesat. Uskup Diego dan Dominikus juga dengan setia menemani mereka. Hasil yang dicapai cukup lumayan, meskipun masih banyak kegagalan. Uskup Diego dan Dominikus serta Uskup Fulk dari Tolouse, Perancis Utara terus mendampingi mereka dalam perjuangan besar memberantas pengaruh jahat Albigensianisme.

Pada tahun 1214, Dominikus mendiskusikan bersama rekan-rekannya rencana mendirikan sebuah tarekat religius. Rencana ini didukung dan mulai dilaksanakan tahun berikutnya bersamaan dengan pemberian hadiah sebuah rumah besar oleh Petrus Seila dari Tolouse. Uskup Fulk memberi restunya.

Ordo religius Dominikus ini dikenal dengan nama  Ordo Praedicatorum  (Ordo para Pengkhotbah) atau lebih sering disebut sebagai Ordo Dominikan. Pandangan hidup yang dianut Ordo Dominikan ini merupakan sesuatu yang belum dikenal pada masa itu. Dominikus menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif: mewartakan Injil di luar biara, kerja tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, belajar dan lain-lain. Misinya sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang baru, karena pada masa itu hal pewartaan adalah tugas khas pada Uskup. Dengan kekhasan ini, Dominikus bermaksud memberikan Gereja suatu Ordo Religius dengan para Imam yang terdidik, berbobot dan handal.

Restu Paus untuk berdirinya Ordo Dominikan ini diperoleh ketika Dominikus bersama Uskup Fulk mengikuti Konsili Lateran IV di Roma pada tahun 1215.  Sri Paus Innocentius III (1198-1216) berjanji meneguhkan ordo itu apabila Dominikus sudah bisa merumuskan regula (aturan hidup membiara) bagi ordonya dan memiliki sebuah gereja sebagai tempat Misa Kudus dan upacara lainnya. Kedua tuntutan paus ini akhirnya dapat terpenuhi. Dominikus bersama rekan-rekannya sepakat memilih regula Santo Agustinus dan menyusun konstitusi ordo mereka. Uskup Fulk mempercayakan gereja Santo Romanus di Tolouse kepada Dominikus. Di samping gereja itu, Dominikus mendirikan rumah biaranya yang pertama.

Kekhasan Ordo Dominikan ini diperkuat oleh suatu pengalaman mistik. Ketika berdoa di Basilika Santo Petrus di Roma, Dominikus mengalami penglihatan berikut: Santo Petrus dan Paulus mendatangi Dominikus. Petrus menyerahkan kepadanya sebuah kunci, dan Paulus memberinya sebuah buku. Kepadanya Petrus dan Paulus berkata :  “Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu. Kecuali itu, dalam penglihatan itu pun Dominikus menyaksikan para imamnya mewartakan Injil ke seluruh dunia”.

Di Perancis Selatan sendiri, karya pewartaan itu sulit dilaksanakan karena kerusuhan politik dan militer. Karena itu, Dominikus memutuskan untuk mewartakan Injil di wilayah Eropa lainnya seperti Spanyol dan Paris sembil tetap menggalakkan pewartaan di Tolouse dan Prouille. Dari wilayah-wilayah itu, Dominikus mulai melancarkan misi universal ordonya ke berbagai daerah.

Untuk mempertegas ciri khas ordonya, Dominikus mengundang imam-imamnya untuk membicarakan berbagai hal penting seperti pendidikan para imam Dominikan, kegiatan pewartaan, kepemimpinan ordo dan penghayatan kaul kemiskinan. Oleh imam-imamnya, Dominikus sendiri diangkat sebagai pemimpin ordo pertama. Ia pun diangkat sebagai pemimpin misi kepausan di Lombardia tatkala umat di wilayah itu diresahkan oleh ajaran sesat. Bersama Kardinal Egolino, Dominikus melancarkan perlawanan gencar terhadap berbagai ajaran sesat. Pekerjaan di Lombardia sangat menguras tenaganya.

Dengan Ordo yang didirikannya Dominikus berjuang sekuat tenaga membendung pengaruh bidaah sesat. Pernah suatu saat ia menjadi sangat pesimis dengan perjuangannya. Ia telah bekerja dengan sangat keras namun ajaran sesat tetap saja merebak diantara umat. Saat itu Dominikus menerima penglihatan dari Bunda Maria yang menunjukkan padanya sebuah karangan bunga mawar (mewakili rosario). Bunda Maria menyuruhnya untuk berdoa rosario setiap hari, dan mengajarkan doa rosario kepada semua orang yang mau mendengarkan. Dengan bersenjatakan rosario, Para imam Dominikan pada akhirnya berhasil mengalahkan bidaah yang amat berbahaya tersebut.  Dominikus sering disebut sebagai penemu rosario. Walau hal ini tidak bisa dipastikan, namun suatu hal yang pasti ialah bahwa  Dominikus dan para dominikan lah yang telah menyebarluaskan doa rosario, dan menggunakannya untuk memperkuat kehidupan rohani mereka.

Sebuah Legenda mengatakan bahwa suatu hari Dominikus menerima penglihatan akan seorang pengemis yang sangat suci, yang telah melakukan banyak hal luar biasa karena imannya. Keesokan harinya Dominikus bertemu dengan pengemis tersebut. Terkesima akan kesucian dan kerendahan hatinya, dengan penuh keharuan Donimikus segera memeluknya dan berkata, “Engkau adalah temanku dan harus berjalan dengan saya. Jika kita terus bersama-sama, tidak akan ada kekuatan duniawi yang dapat menguasai kita.”  Pengemis tersebut adalah Santo Fransiskus dari Assisi.

Dominikus seorang pengkhotbah ulung, sementara Santo Fransiskus dari Assisi seorang mistikus suci yang sangat rendah hati. Mereka berdua adalah permata Gereja yang tiada duanya. Kedua ordo mereka yaitu Dominikan dan Fransiskan hidup sampai saat ini, dan telah membantu umat Kristiani agar hidup lebih kudus.

Dominikus tutup usia di kota Bologna pada tanggal 6 Agustus 1221 setelah menderita sakit keras. Kesucian Dominikus sungguh luar biasa. Ia seorang pendoa yang merasakan benar makna kehadiran Allah. Tentang dirinya, rekan-rekannya berkata:  Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya, dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan. Sebelum meninggal ia berpesan: “ Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan!”

Santo Dominikus dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius IX pada tahun 1234.

Arti nama Dominikus = Milik Tuhan (Latin)

Variasi Nama

Dominic (English), Domenic, Dominick,  Txomin (Basque), Dominik, Dinko (Croatian), Dominik (Czech), Dominicus (Dutch), Dominique (French), Dominik (German), Dominik, Domonkos (Hungarian), Domenico (Italian), Dominicus (Late Roman), Dominykas (Lithuanian), Dominik (Polish), Domingos (Portuguese), Dominik (Slovak), Domen, Dominik (Slovene), Domingo (Spanish)

Bentuk feminim : Dominica

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/agustus/dominikus.html

2 Comments

  • Herlin Agustus 8, 2023 at 3:06 am

    St.Dominikus
    Doakalah kami dan pr imam,agar setia dlm pelayanan, hidup penuh kerendahan hati serta setia dlm hidup miskin.

    Reply
  • R Hastomo Suryadi Agustus 8, 2023 at 8:00 am

    Mohon maaf untuk Injil hari ini di resi dehonian tidak sesuai dengan kalender liturgi hari ini yang seharusnya Injil Mat. 15: 1 – 2,10 – 14.terima.kasih.

    Reply

Leave a Comment