Senin, 21 Agustus 2023 – Peringatan St. Pius X, Paus

Rm. Agustinus Sugiarno SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Sir 45:30 

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung

PENGANTAR

St. Pius X (Yosef Sarto) lahir di Riese dekat Treviso tahun 1835 dari kelu arga miskin. la belajar di Padua dan tahun 1858 ditahbiskan imam. Bila kita perhatikan riwayat hidupnya, maka tampaklah contoh klasik orang membuat karier’. Dari tingkat yang paling bawah ia naik ke tangga tertinggi: pastor, uskup, batrik, paus. Tetapi tetap seorang pastor yang sederhana yang mengabdikan diri sepenuhnya demi kepentingan Tuhan. Di situlah letak keagungannya. Liturgi dan sakramen dibukanya bagi u mat. Komuni pertama anak-arak, komuni harian, dianggapnya sebagai sumber kehidupan kristiani sejati la wafat ketika pecah perang dunia ! tahun 1914, dan dinyatakan sebagai Santo pada tahun 1954.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebenaran dan cinta kasih, Engkau sudah memenuhi Santo Pius Kesepuluh dengan kebijaksanaan Surgawi dan keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan dan memperbaharui segalanya dalam Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran abadi. Demi Yesus ristus, Putera-Mu….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim 2:11-19

“Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan.”

Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka. Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok. Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 106:34-37.39-40.43ab.44

Ref. Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.

  1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.

  2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.

  3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

  4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :Alleluya, alleluya
S : (Mat 5:3) Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 19:16-22

“Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin.”

Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?” Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor IESU per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi yang terkasih, jumpa dengan saya Kembali Rm. Agustinus Sugiarno SCJ, dari komunitas Provinsialat SCJ Palembang. Mari kita awali permenungan kita hari ini, Senin, 21 Agustus 2023 dengan membaca dari Injil Matius 19:16-22

Pendengar Resi yg terkasih, pergulatan orang muda dalam Injil hari ini kiranya juga menjadi pergulatan kita saat ini. Sebagai orang beriman, kita paling tidak pernah bertanya, apa yang harus saya lakukan agar mendapat keselamatan nantinya. Demikian juga kegelisahan akhir orang muda dalam kisah ini juga menjadi pergulatan umat beriman saat ini. Diawal begitu menggebu untuk mencari dan menemukan cara hidup yang mengarahkan kepada kesempurnaan. Tetapi ketika mendengar ‘tantangan’ Yesus, pemuda itu pergi dengan murung, karena ada begitu banyak kekanyaan yang melekat padanya. Demikian juga kita, diawal kita begitu bersemangat untuk menjadi orang Kristiani. Ditengah jalan mulai meredup karena berbagai tantangan, terlebih tantangan tentang gaya hidup Kristiani yang sering kali tidak masuk diakal orang pada umumnya.

Dari kisah hari ini kita bisa belajar, pertama bahwa hanya ketika masih hiduplah kita mampu berbuat kebajikan. Hanya dalam hiduplah kita mampu berbhakti kepada Allah dan sesama. Artinya kita tidak perlu menunda nanti-nanti ketika akan berbuat yang baik, kita tidak bisa menunda nanti-nanti untuk hidup mendekatkan diri pada Tuhan. Tidak jarang kira berpikiran, nanti saja menjelang kematian baru bertobat. Terlambat jika demikian, karena kita persis sama sekali tidak tahu kapan waktunya datang.

Kedua, kita bisa belajar bahwa menuruti perintah hukum agama adalah suatu kebaikan dan keunggulan. Namun ternyata jika hanya menuruti hukum itu, kita masih berada di level “BAIK”, belum pada “KESEMPURNAAN”. Dengan jelas Yesus menantang pemuda tadi yang belum puas dengan kebaikan yang dia punya, jika ingin sempurna, “pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Apakah mudah? Persis seperti orang muda tadi, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Kesempurnaan bukan soal memiliki ini dan itu, sukses dalam hidup dengan segala prestasi yang didapat, mampu menjadi orang yang terkenal. Tetapi justru Yesus memberikan pengertian baru bahwa kesempurnaan itu adalah sebuah ‘KENOSIS’, pengosongan diri seperti yang Yesus lakukan. Memang tidak mudah dan perlu pengorbanan. Semakin beriman, sudah semestinya dibarengi dengan kerendahan hati kenosis.

Ketiga, kita belajar bahwa iman kita adalah iman yang aktif, bukan hanya sekedar menerima hukum. Tidak melanggar hukum adalah baik, tapi tidak cukup berhenti di situ. Kita berlu menyangkal diri, melampaui sekedar kewajiban. Di situlah kita bertindak dengan iman. Dengan iman, kita memakai apa yang kita miliki untuk membantu sesama. Kita mengikuti Kristus dengan jalan terlibat aktif dalam hidup bersama orang lain. Menjadi murid Kristus, tidak bisa tidak harus terlibat dalam kehidupan bersama.

Tidak membunuh adalah perintah hukum, tetapi semakin memberikan kehidupan kepada orang lain adalah bentuk iman yang aktif. Tidak mencuri itu adalah kebaikan, namun memberi bantuan kepada yang miskin adalah bentuk aktif dari iman.

Semoga hanya kepada-Nya lah seluruh perhatian dan kelekatan kita tertuju. Apa yang kita dapat dari-Nya, mari kita gunakan sebagai usaha kebajikan dalam hidup.

Hati Kudus Yesus memberkati.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber kebijksanaan dan cinta kasih, terimalah dengan rela roti anggur persembahan kami. Semoga seturut nasehat Santo Pius Kesepuluh, perjamuan ekaristi ini kami rayakan dengan kidmat dan kami sambut dengan takwa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 16:11

Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebijaksanaan dan cintakasih, pada peringatan Santo Pius Kesepuluh kami berdoa kepada-Mu, semoga karena daya santapan surgawi ini kami berteguh dalam iman dan tetap rukun dalam cinta kasih.Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Paus Pius X

Paus ke-257

Paus Pius X adalah paus kita yang ke-257. Ia dilahirkan pada tahun 1835 di Riese, Italia dan diberi nama Giuseppe Sarto. Guiseppe (Yosef) adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil dengan nama kesayangan “Beppi”. Ayahnya seorang pegawai pos. Papa dan mama Sarto mengajarkan cinta kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya kepada kedelapan anak mereka melalui teladan cinta kasih dalam rumah mereka.

Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” ~Paus Pius X

Melebihi segalanya, Giuseppe ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga. Ia rindu menjadi seorang imam. Dan untuk itu, ia dan keluarganya harus banyak berkorban agar ia dapat bersekolah di seminari. Itu bukan masalah baginya. Ia bahkan biasa berjalan bermil-mil jauhnya dengan kaki telanjang ke sekolah agar sepatunya yang satu-satunya itu jangan sampai rusak. Ketika usianya 23 tahun, Giuseppe ditabhiskan menjadi seorang imam. Don Sarto (sapaan orang Italia kepada para imam) berkarya di paroki-paroki miskin selama tujuhbelas tahun. Semua orang mengasihinya. Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Seringkali saudarinya harus menyembunyikan sebagian pakaiannya agar jangan sampai Don Sarto tidak mempunyai pakaian untuk dikenakan. Bahkan setelah ia diangkat menjadi Uskup kota Mantua dan kemudian diangkat lagi menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ia bahkan tidak menyimpan apa-apa bagi dirinya sendiri.

Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto diangkat menjadi paus. Ia memilih nama Pius X. Ketika Mama Sarto datang mengunjunginya di Vatican, Paus menunjukkan kepada ibunya cincin kepausannya. Mama Sarto berkata, “Kamu tidak akan mengenakan cincin itu hari ini, jika aku tidak terlebih dahulu mengenakan cincin ini..” sambil menunjukkan cincin perkawinannya.

Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus juga. Sebelumnya, anak-anak harus menunggu hingga usia 12-14 tahun untuk dapat menyambut Tuhan. Paus yakin bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus!

Paus Pius X percaya teguh dan amat mencintai iman Katolik. Ia menghendaki setiap orang Katolik mengenal dan mencintai keindahan kebenaran ajaran iman Katolik. Ia amat peduli pada tiap-tiap orang, mengenai kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmaninya. Ia mendorong para imam dan para katekis membantu orang banyak mengenal iman mereka. Paus mengerahkan banyak upaya untuk memperbaharui liturgi, Sepanjang hidupnya ia tertarik pada musik-musik sakral dan mendorong digunakannya Lagu-lagu Gregorian di setiap paroki. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ia beranggapan usaha untuk menggantikan segala bentuk musik Gereja lainnya dengan Lagu Gregorian tidaklah dikehendaki. Ia mendorong digunakannya juga komposisi modern dalam liturgi, selama komposisi modern ini memenuhi standard musik liturgi Gereja. Paus Pius X juga merevisi Ibadat Harian Gereja.

Ketika pecah Perang Dunia I, Paus merasa amat menderita. Ia tahu bahwa akan ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, “Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini.”

Paus Pius X wafat pada tanggal 20 Agustus 1914. Dalam surat wasiatnya ia menulis, “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” Paus Pius X dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada tahun 1954. Pestanya dirayakan setiap tanggal 21 Agustus.

Arti Nama

Kata “Pius” berasal dari bahasa latin yang berarti : “saleh /patuh

Variasi Nama

Pio (Italian), Pio (Portuguese), Pío (Spanish).

Bentuk Feminim : Pia

 

1 Comment

  • Firmus dega Agustus 21, 2023 at 10:32 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment