Sabtu, 06 Januari 2024 – Hari Biasa Masa Natal (Sabtu Imam)

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – lih. Yohanes 1:1

Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

PENGANTAR:

Bila orang menawarkan sesuatu yang baru, entah barang entah ajaran, maka timbullah di benak kita pertanyaan-pertanyaan: ‘Siapakah engkau? Dari mana asalmu? Mau apakah engkau? Dapatkah engkau kupercaya?’ Demikian pula orang bertanya kepada Yohanes, yang memberi kesaksian tentang cahaya, tentang Yesus, Putra kesayangan Bapa, yang berkenan di hati Tuhan. Kita pun akan berkenan di hati Tuhan, bila tidak menonjolkan diri melainkan menampilkan Kristus dalam hidup kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber cahaya ilahi, terangilah dan nyalakanlah hati umat-Mu dengan cahaya mulia. Semoga kami selalu mengimani dan mengasihi penebus kami, Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 5:5-13

“Kesaksian tentang Anak Allah.”

Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu didalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 147:12-15.19-20

U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah.

  1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

  2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

  3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Mrk 9:6; 2/4) Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 1:7-11

“Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Sabtu, hari biasa masa Natal, Sabtu 6 Januari 2024.

Para Pendengar RESI Dehonian yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita merenungkan peristiwa penting dalam Injil Markus yang menunjukkan betapa pentingnya kerendahan hati dalam panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Dalam pasal 1 ayat 7-11, kita melihat dua figur penting: Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus, yang keduanya menunjukkan contoh yang luar biasa tentang kerendahan hati.

Pertama, mari kita fokus pada kerendahan hati Yohanes Pembaptis. Dia, meskipun memiliki pengikut yang banyak dan pengaruh yang besar, dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak layak untuk melepaskan tali kasut Yesus. Yohanes memahami dengan jelas betapa besar dan agungnya sosok Kristus. Dia menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa dengan tidak mempertahankan ego atau kepentingan diri sendiri, melainkan mengakui keagungan dan keunggulan Kristus.

Hal ini mengajarkan kita bahwa kerendahan hati bukanlah tentang merasa rendah atau kurang, tetapi tentang pengakuan yang jujur akan kebesaran orang lain, bahkan jika itu berarti melepas kebanggaan dan pengakuan akan posisi atau kekuasaan kita sendiri.

Kedua, kita melihat kerendahan hati yang luar biasa dalam sikap Yesus Kristus. Meskipun Dia adalah Anak Allah yang suci dan murni, Dia datang untuk menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis. Dia mencontohkan kepada kita bahwa pentingnya mengikuti perintah Allah, meskipun itu mungkin terlihat tidak masuk akal atau tidak perlu bagi-Nya.

Yesus Kristus tidak hanya menerima baptisan sebagai contoh, tetapi juga sebagai momen penting dalam pelayanan-Nya. Ini menunjukkan bahwa ketika kita bersedia menuruti kehendak Allah, kita membuka diri untuk pengalaman baru, penyucian, dan pemberian kekuatan oleh Roh Kudus.

Para pendengar RESI Dehonian yang terkasih, kerendahan hati Yohanes dan Yesus mengajarkan kita untuk menghormati kebesaran Allah dan mengakui keagungan-Nya. Mereka mengajari kita bahwa ketika kita melepaskan ego dan kepentingan diri, kita menjadi lebih terbuka untuk mengalami kehadiran Allah dalam hidup kita.

Sebagai umat Kristiani, mari kita merenungkan tentang bagaimana kita dapat meniru kerendahan hati ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Bagaimana kita dapat mengakui keagungan Allah dalam cara kita berinteraksi dengan sesama? Bagaimana kita dapat lebih bersedia untuk mengikuti kehendak-Nya, bahkan jika itu terasa di luar zona kenyamanan kita?

Semoga kita dapat belajar dari contoh yang luar biasa ini, dan dengan kerendahan hati yang sama, kita dapat memperluas cinta, pengampunan, dan kesetiaan kepada Allah dan sesama. Amin.

Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, 

+ Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, sumber segala rahmat, terimalah persembahan umat-Mu sebagai pernyataan iman kami kepada Kristus, yang akan kami terima dalam sakramen ini. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – I Yohanes 4:9

Allah mengutus Putra-Nya ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya; dalam hal ini nyatalah cinta kasih Allah kepada kita.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Tuhan dan Allah kami, dalam sakramen-Mu ini kami dipersatukan dengan Dikau. Semoga daya sakramen ini menguatkan kami, agar kurnia-Mu sendiri membuat kami sanggup menerima anugerah-Mu. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

  • Yufita Barito Januari 6, 2024 at 12:25 pm

    Amin.
    Makasih Romo untuk renungannya 😊

    Reply

Leave a Comment