Minggu, 16 Juni 2024 – Hari Minggu Biasa XI

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — Mzm. 27:7,9

Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan. Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku.

PENGANTAR:

Bila Gereja menyatakan dirinya Katolik, yaitu universal atau umum, itu berarti bahwa melalui Gereja Kristus menyelamatkan semua orang dan siapa pun. Sebagaimana benih di ladang demikian pula Injil memiliki daya tumbuh yang tak dapat dirintangi, tetapi perlulah matang dahulu dan hancur sebentar untuk dapat menghasilkan buah pada waktunya. Umat beriman memang harus tumbuh dan berbuah dengan mengambil sumber yang mengalir dari Ekaristi.

DOA PEMBUKA: 

Marilah kita berdoa: (hening sejenak) Ya Allah, Engkau telah menaburkan benih Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon berilah kami kerelaan untuk ikut serta memperkembangkannya dalam hidup kami sehari-hari sehingga kehidupan kami semakin diwarnai cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Di kau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 17:22-24

“Allah meninggikan pohon yang rendah”

Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi, dan menanamnya; Aku akan mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda, dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah, dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya, mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu-kering, dan membuat pohon yang layu-kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, telah mengatakannya dan akan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 92:2-3.13-14.15-16

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia!

  1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi, dan kesetiaan-Mu di waktu malam.

  2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon ara di Libanon mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.

  3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 5:6-10

“Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah.”

Saudara-saudara, hati kami senantiasa tabah! Meskipun kami sadar bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat; toh hati kami tabah! Tetapi, kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini, baik atau pun jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selama-lamanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 4:26-34

“Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar.”

Sekali peristiwa Yesus mengajar di hadapan orang banyak, katanya, “Beginilah hal Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Yesus menceritakan dua perumpamaan untuk mengungkapkan realitas kerajaan Allah. Bisa jadi kita tergoda untuk menganggap kerajaan Allah sebagai suatu tempat di luar kehidupan ini. Namun, bukan itu yang Yesus maksudkan dengan istilah ‘kerajaan Allah’. ‘Kerajaan Allah’ lebih merupakan cara hidup daripada sebuah tempat. Kapan pun kita hidup sesuai kehendak Allah, di situlah kerajaan Allah hadir. Yesus adalah pribadi yang sepenuhnya hidup sesuai dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya kemana pun Yesus pergi, Kerajaan Allah hadir. Hal pertama yang Yesus katakan ketika memulai misinya adalah, ‘Kerajaan Allah ada di sini’.

Kapan pun kita hidup seperti Yesus, kerajaan Allah hadir. Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, ‘Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga’. Kapan pun kita melakukan kehendak Tuhan, kapan pun kita berbicara dan bertindak sesuai kehendak Tuhan, di situlah kerajaan Allah sudah dekat. Kapan pun kita hidup berdasarkan pola pikir Yesus, di situlah kerajaan Allah ada di antara kita. Kapan pun kita membiarkan hidup kita dibentuk oleh Roh Kudus, Roh Yesus, kerajaan Allah hadir.

Dalam perumpamaan pertama, Yesus mengibaratkan kerajaan Allah dengan seorang petani yang menaburkan benih ke tanah. Setelah melakukan hal tersebut, ia pulang ke rumah dan membiarkan alam mengambil perannya. Saat petani itu menjalankan pekerjaan lainnya, makan, tidur, olah raga, doa, benihnya bertumbuh. Hanya ketika musim panen datang barulah petani benar-benar dapat bekerja kembali. Dalam seluruh proses ini, petani mempunyai peran, namun alam mempunyai tugasnya sendiri untuk dilakukan pada waktunya. Yesus sedang mengatakan bahwa kerajaan Allah, yang hidup sesuai dengan kehendak Allah bagi hidup kita, adalah seperti itu.

Begitulah, ada pekerjaan yang harus kita lakukan jika hal itu harus terjadi, sama seperti petani yang harus menabur benih dan kemudian menuai hasilnya. Namun, ada hal lain yang terjadi sepanjang waktu, di luar jangkauan kita. Tuhan sendiri sedang bekerja dalam hidup kita. Hal ini tidak sepenuhnya tergantung pada kita, sama seperti tidak semuanya tergantung pada petani.

Bagi orang beriman, bertumbuh dalam Kristus, hidup berdasarkan pola pikir Kristus, pada dasarnya merupakan karya Tuhan dalam hidup mereka. Kedatangan kerajaan adalah karya baik Tuhan dalam hidup kita. Tugas utama kita adalah bekerja sama dengan karya Tuhan yang sedang berlangsung dalam hidup kita. Bahkan di tengah semua kabar buruk yang ada di sekitar kita, pekerjaan baik Tuhan terus berlanjut dalam kehidupan semua orang yang terbuka terhadap karya-Nya di dalam dan di antara kita.

Dalam perumpamaan ke dua, Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi, biji terkecil dari semua biji, yang setelah ditaburkan menjadi pohon besar yang mengeluarkan cabang-cabang besar. Yesus sedang mengatakan bahwa Kerajaan Allah ada di dalam biji sesawi dan di dalam semak yang besar. Melakukan kehendak Tuhan, hidup sesuai keinginan Tuhan, mengikuti jalan Yesus, tidak selalu berarti melakukan hal-hal besar namun melakukan hal-hal kecil dengan baik. Jika kita berhasil menaburkan benih-benih kecil kerajaan, Tuhan dapat bekerja dengan penuh kuasa melalui benih-benih kecil itu hingga benih-benih itu bertumbuh menjadi sesuatu yang menakjubkan.

Kita perlu belajar menghargai usaha kecil yang kita lakukan, sikap ramah terhadap seseorang yang sedang kesusahan, senyuman ramah terhadap seseorang yang merasa dikucilkan, tanda kedekatan bagi seseorang yang sendirian. Melalui semua hal kecil ini, benih sesawi kerajaan Allah sudah dekat dan dapat bertumbuh menjadi sesuatu yang menakjubkan. Pilihan setia setiap hari untuk menyebarkan benih kasih Tuhan akan melepaskan kekuatan yang dapat mengubah dunia.

DOA UMAT:

I : Kristus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur dan siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi!” Marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa agar Kerajaan-Nya berkenan tinggal di antara kita.

L : Bagi Gereja Allah: Bapa, curahkanlah rahmat kesetiaan bagi Gereja-Mu sehingga tetap setia kepada-Mu di tengah-tengah perubahan dunia. Bimbinglah umat-Mu untuk memiliki semangat Injil, yakni semangat kemiskinan dan pelayanan demi keselamatan se sama di dalam peziarahan menuju kepada-Mu. Kami mohon ….

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi negara-negara yang sedang berkembang:  Bapa, berkatilah dan lindungilah negara-negara yang sedang berkembang dalam perjuangannya memajukan kesejahteraan rohani dan jasmani rakyatnya. Kami mohon ….

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kaum remaja: Bapa, bimbinglah kaum remaja agar tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dalam iman, pengharapan dan kasih akan Dikau. Kami mohon ….

U :  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita sendiri: Bapa, tinggallah di dalam diri kami masing-masing se ab hingga meskipun kami ini lemah dan hina, namun sedia menanggapi panggilan-Mu untuk terlibat dalam pewartaan Kerajaan-Mu demi keselamatan segala makhluk. Kami mohon ….

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau berkenan tinggal ber sama kami di dalam diri Kristus Putra-Mu. Engkau me ngenal kami dan tahu apa yang kami butuhkan. Janganlah meninggalkan kami, tetapi dampingilah kami selalu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.

LITURGI EKARISTI

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN : 

Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kehidupan ke pada kami. Semoga Engkau berkenan menerima persembahan yang kami unjukkan sebagai ungkapan syukur atas anugerah-Mu itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin.

ANTIFON PERSEMBAHAN — Mzm. 274

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuinginkan: diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

ATAU – Bdk. Yoh 17:11

Bapa yang Kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu. yaitu mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita, Sabda Tuhan.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa: Allah Bapa di surga, kami bersyukur atas perjamuan suci ini. Kami semua ada dalam Kerajaan-Mu. Maka, kami mohon semoga Tubuh Putra-Mu yang telah kami santap ini memberi kekuatan kepada kami untuk mengusahakan terciptanya kehidupan damai sejahtera di tengah-tengah al masyarakat kami, hingga Engkau menggenapinya pada akhir zaman nanti. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment