Senin, 17 Juni 2024 – Hari Biasa Pekan XI

Rm. Agustinus Guntoro SCJ dari Komunitas SCJ Martino Capelli Hong Kong

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 5:3

Perhatikanlah seruanku minta tolong, Ya Allah dan Rajaku, Sebab kepada-Mulah aku berdoa.

PENGANTAR:

Sejarah Raja Ahab dengan Nabot, orang kecil, setiap kali terulang. Pembesar-pembesar menghisap keuntungan dari si papa. Injil meminta kebalikannya. Bila orang menampar pipi kananmu, janganlah membalas, tetapi berikanlah pipi kirimu.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang maha pengasih, Ajarilah kami memahami arti keadilan, Dan melaksanakan cinta kasih. Seperti contoh yang diberikan Yesus Putra-Mu terkasih. Yang hidup ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 21:1-16

“Nabot dilempari batu sampai mati.”

Nabot, seorang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria . Berkatalah Ahab kepada Nabot, “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur sebab letaknya dekat rumahku. Sebagai gantinya akan kuberikan kebun anggur yang lebih baik, atau jika engkau lebih suka, akan kubayar harga kebun itu dengan uang.” Jawab Nabot kepada Ahab, “Semoga Tuhan mencegah aku memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati. Ia gusar karena perkataan Nabot, orang Yizreel itu, “Aku takkan memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Maka berbaringlah raja di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya; ia tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya, “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?” Jawab Ahab kepadanya, “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu, ‘Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur sebagai gantinya.’ Tetapi sahutnya, ‘Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu’.” Kata Izebel, isterinya, kepadanya, “Bukankah engkau yang menjadi raja atas Israel ? Bangunlah, makanlah, dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu.” Izebel lalu menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian, “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi menghadap dia, dengan mengatakan, ‘Engkau telah mengutuk Allah dan raja’. Sesudah itu bawalah dia keluar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati.” Para tua-tua dan pemuka yang tinggal sekota dengan Nabot melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka. Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya, “Nabot telah mengutuk Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa Nabot ke luar kota , lalu melempari dia dengan batu sampai mati. Kemudian mereka menyuruh orang melaporkan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu sampai mati.” Segera sesudah mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari batu sampai mati, berkatalah Izebel kepada Anab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati.” Ketika Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia segera bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 5:2-3.5-6.7

Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.

  1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

  2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.

  3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:38-42

“Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.”

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Guntoro SCJ 

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria

Para sahabat dimana pun Anda berada, saya, Agustinus Guntoro, scj dari komunitas Martino Capelli di Hong Kong, menyapa dan mengundang Anda untuk sejenak merenung bersama RESI (Renungan Singkat) Dehonian, hari ini, Senin, tanggal 17 Juni 2024.

Para sahabatku yang terkasih, bacaan Injil yang baru saja kita dengarkan, barangkali termasuk pengajaran Yesus yang kontroversial, dianggap tidak masuk akal, dan tentunya mustahil untuk diwujudnyatakan. Frase “mata ganti mata dan gigi ganti gigi” terasa mengerikan dan kurang manusiawi, dan sepertinya Yesus ingin merombak sistem atau prinsip tersebut. Masalahnya, kalau prinsip baru (pipi kiri disodorkan, sesaat setelah pipi kanan ditampar) yang ditawarkan Yesus diterapkan, bukannya akan terjadi sesuatu yang lebih mengerikan, karena sepintas kita membiarkan diri untuk diserang dan dipukul, tanpa boleh melakukan perlawanan? Jawabnya: tidak! Siapa bilang Yesus mengajak kita untuk membiarkan diri dipukulin orang lain dan tidak boleh membalas sedikit pun?

Meskipun Yesus memberikan prinsip atau ajaran yang baru, Yesus tidak menolak mentah-mentah ajaran yang datang dari Hukum Taurat. Frase ‘mata ganti mata, gigi ganti gigi’ merupakan rangkuman dari hukum Taurat yang mengajarkan prinsip keadilan yang sebanding. Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi atau mencegah aksi balas dendam pribadi yang sering kali tidak sebanding dengan kejahatan yang sudah dilakukan. Dengan kata lain, menurut ajaran ini, keadilan adalah saat hukuman sesuai dengan pelanggaran. Nah… prinsip keadilan tetap diaminin oleh Yesus. Kita diundang untuk terus memperjuangkan keadilan. Tetapi prinsip keadilan sebanding secara matematis, itulah yang ditolaknya.

Yesus mengusung prinsip cinta kasih dan pengampunan. Balas dendam yang sering bersembunyi dibalik tuntutan keadilan sebanding ditolaknya. Namun jangan salah sangka, Yesus tidak akan mengijinkan kita untuk membiarkan kejahatan dan ketidakadilan terus berlangsung dengan sikap kita yang pasif. Yesus tetap mengijinkan kita untuk membalas. Hanya saja, “Janganlah kita melawan kejahatan dengan perbuatan yang jahat pula.” Ketika pipi kiri disodorkan setelah pipi kanan ditampar, itu adalah tindakan aktif dan cerdas, dimana kita dengan cara tersebut telah mengkondisikan posisi tangan lawan (telapak tangan menghadap pipi kiri), sehingga tidak bisa menampar lagi, melainkan tidak bisa tidak hanya bisa memberikan berkat. Sebagai catatan latar belakang ajaran Yesus: menampar itu hanya dengan punggung tangan, sementara telapak tangan hanya bisa untuk memberikan berkat. Itulah pembalasan yang elegan, yang mirip dengan falsafah Jawa sebagai berikut: “Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Nglurug tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake”. Secara harafiah dapat diartikan: Kaya tanpa Harta, memiliki Kesaktian tanpa Ilmu/benda pusaka, Menyerang tanpa bala Pasukan, Menang tanpa Merendahkan. Secara luas dan dikaitkan dengan konteks pemberian pipi kiri saat pipi kanan ditampar, dapat diartikan: kita diminta untuk menyerang balik tanpa kekerasan.

Para sahabat yang terkasih, semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita, agar kita semakin mengedepankan prinsip cinta kasih dalam segala hal, demi kemuliaan Allah. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semuanya.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Raja damai, Sebagai bekal perjalanan Berilah kami rejeki dan minuman Yang membawa sukacita, yaitu Putra-Mu sendiri, Yang menuntun kami memasuki kedamaian-Mu. Sebab dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 5:39

Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu,  Berikanlah pipi kirimu.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Kami mengucap syukur Karena telah menerima hukum baru Dari Yesus Mesias. Semoga kami berani melaksanakannya Dengan kata-kata dan tingkah laku kami. Demi Kristus, ….

DONWLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Juni 17, 2024 at 7:49 am

    Amin

    Reply
  • Carolina Retno Partono Juni 17, 2024 at 10:06 pm

    Terimakasih untuk renungan. Amin

    Reply

Leave a Comment