Kamis, 16 Januari 2025 – Hari Biasa Pekan I

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 95:6-7⁣⁣

Masuklah, mari kita bersujud menyembah. berlutut di hadapan Tuhan pencipta kita. Sebab Dialah Allah kita dan kita umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.⁣⁣

PENGANTAR: 

Orang yang tenang dan yakin membuat mantap sesamanya. Yesus tidak terpengaruh oleh apa pun dan siapa pun. Ia tetap tenang dan tidak mencari sensasi. la melaksanakan tugas per utusan dari Bapa-Nya. Itulah yang kita lihat pada Dia sepanjang hidup dan karya-Nya.⁣⁣

DOA KOLEKTAN: ⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa di surga, semoga hati kami terbuka terhadap Roh-Mu, agar dapat menangkap semua sabda yang mewartakan nama-Mu: agar kami langsung mengenal Dia. Sabda-Mu sendiri, yang panit dipercaya dan penuh cinta kasih, yaitu Yesus Kristus Putra-Mu…..⁣⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)

“Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan ‘hari ini’.”

Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”’ supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 95:6-7.8-9.10-11

Ref. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, “Janganlah kalian bertegar hati.” atau Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.

  1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.

  2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

  3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, “Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku.” Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, “Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku.”

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :  Alleluya, alleluya
S :  (Mat 9:35b) Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 1:40-45

“Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir.”

Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu – per cor Maria – Hiduplah hati Yesus melalui Hati Bunda Maria

Sakit adalah kenyataan hidup yang dialami oleh semua orang. Keadaan sakit merupakan sebuah kenyataan hidup, sebuah realita hidup. Keadaan sakit tidak hanya berupa sakit fisik, tetapi juga ada sakit mental dan sakit spiritual. Ini merupakan kenyataan hidup yang perlu dihadapi, diterima, dan disembuhkan. Inilah kondisi wajar, normal, atau biasa dari hidup itu sendiri. Masa biasa dalam kalender liturgi juga mengajak kita untuk memaknai hidup yang biasa-biasa saja.

Belajar dari si kusta dalam Injil hari ini, kita diundang untuk menerima keadaan sakit sebagai bagian dari hidup di dunia. Ada orang yang sakitnya ringan, ada orang yang sakitnya berat. Ada orang yang sakitnya kelihatan, ada orang yang sakitnya tidak kelihatan. Masing-masing penyakit memiliki cara yang unik untuk penyembuhannya. Berhadapan dengan itu, kita diajak untuk tidak putus asa atau hanya diam saja. Mencari cara untuk mendapatkan kesembuhan adalah panggilan setiap manusia. Namun demikian, tidak jarang kita menemui jalan buntu untuk mendapat kesembuhan. Berbagai usaha sudah dijalani, berbagai cara sudah ditempuh, namun tetap saja ada berbagai penyakit. Maka dari itu, seperti si kusta yang datang kepada Yesus dan meminta disembuhkan, kita pun perlu menyerahkan apa yang tidak mampu kita usahakan kepada Dia yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan hidup.

Injil hari ini juga mengajari kita untuk membiarkan hati kita mudah tergerak: situasi, kondisi, realita hidup dunia dan masyarakat saat ini. Sejak awal, inilah panggilan kita sebagai orang Kristiani: tergerak hati akan keadaan di sekitar kita. Kemauan untuk ikut aktif dalam hidup menggereja juga bagian dari hati yang tergerak itu. Kepedulian kepada mereka yang sakit dan menderita adalah juga bentuk konkret dari hati yang tergerak. Kemauan untuk mendengarkan, menemani, merawat mereka yang tua adalah juga perwujudan dari hati yang tergerak. Yesus tergerak hati-Nya, lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah si kusta, dan berkata ‘aku mau’. Inilah wujud konkret dari hati yang tergerak oleh belas kasih.

Selain itu, kita juga bisa belajar untuk menjalani kewajiban sosial-moral kita di tengah dunia ini. Yesus meminta si kusta untuk pergi kepada imam dan mempersembahkan syukur atas pentahirannya. Inilah kewajiban dari si kusta. Dia sudah menerima kesembuhan, dia juga memiliki ‘kompensasi’ untuk dilakukan sesuai dengan apa yang diwajibkan. Ini bukan sesuatu yang extraordinari. Ini adalah sesuatu yang sangat wajar, normal, dan lumrah dilakukan. Demikian juga dengan kita. Ada berbagai kewajiban moral yang perlu kita laksanakan untuk mengungkapkan syukur atas berbagai berkat yang sudah kita terima, terlebih berbagai berkat kesembuhan dan pentahiran.

Dan yang terakhir, kita belajar untuk menjadi pribadi yang kredibel. Si kusta diminta oleh Yesus untuk tidak ‘ember’ kepada banyak orang. Namun dia justru melakukan sebaliknya. Yang dikehendaki oleh Yesus adalah hidup yang berlimpah syukur, bukan hidup yang dibalut mulut saja. Maka kita diingatkan untuk berani menjaga perkataan dan perbuatan, termasuk juga dengan berbagai ‘keajaiban’ yang sudah kita terima secara personal.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣⁣: 

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, jadikanlah roti anggur ini pertanda kedatangan-Mu di dalam diri kami, dan pertanda keselamatan dan kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.⁣⁣⁣⁣

ANTIFON KOMUNI⁣⁣: 

Si penderita kusta berkata, “Kalau Tuan mau, Tuan dapat membersihkan saya.” Terharu oleh belas kasih, Yesus mengulurkan tangan, menjamah dia dan berkata, “Aku mau. Jadilah bersih!”⁣⁣⁣⁣

DOA SESUDAH KOMUNI⁣⁣: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang. kami bersyukur atas sabda penyembuhan-Mu: atas Putra-Mu yang menjadi tanda cinta kasih-Mu kepada manusia. Kami mohon, semoga kami selalu memperhatikan sabda-Nya. Sebab Dialah..

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Alfonsa Januari 16, 2025 at 6:49 am

    Renungan yang dibawakan romo os hari ini sesuai dengan Maslaah yg sedang saya hadapi, melalui renungan ini saya mendapatkan pesan dr Allah bapa utk berani menjaga perkataan dan perbatan.Aminn

    Reply
  • Sr. Bernadeta,SSpS Januari 16, 2025 at 7:55 am

    Terima kasih renungannya Romo. Semoga menjadi Berkat pagi yg membacanya.

    Reply
  • Firmus dega Januari 16, 2025 at 8:03 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment