Senin, 31 Maret 2025 – Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Keuskupan Agung Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKAAN — Yesaya 66:10-11⁣

Bersukacitalah, hai Yerusalem, dan berhimpunlah kalian para pencintanya; Kalian yang dulu berdukacita, bersukacita dan bersoraklah. Puaskanlah hatimu dengan hiburan berlimpah.⁣⁣

PENGANTAR⁣: 

Pada Malam Paskah, Kristus disambut sebagai cahaya dunia. Masa Prapaskah ini semoga membuat kita semakin peka ter hadap cahaya Kristus. Penyembuhan si buta merupakan tanda dan sekaligus tantangan kepada kita untuk lambat laun me masuki misteri kepribadian Yesus.⁣⁣

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, dengan perantaraan Sabda-Mu, Engkau memulihkan nasib umat manusia. Semoga kami menyongsong perayaan Paskah dengan khidmat penuh iman. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣⁣

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber cahaya mulia, barangsiapa mencari Engkau takkan dikecewakan; hidupnya disinari cahaya terang dan ditopang harapan baru berkat sabda Yesus Putra-Mu. Semoga kami berpegang erat pada Dia, agar dapat menemukan Dikau, Bapa kami, yang bersama Dia dan Roh Kudus,… ⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 65:17-21

“Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang.”

Beginilah firman Allah, “Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 30:2.4.5-6.11-12a.13b

Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.

  1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

  2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.

  3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Am 5:14) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 4:43-54

“Lihat anakmu hidup.”

Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Senin, 31 Maret 2025.

Saudara-Saudari, Masa Prapaskah adalah waktu untuk memperdalam iman dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam perjalanan hidup, sering kali kita ingin melihat tanda atau mukjizat sebelum mempercayai rencana-Nya. Namun, Yesus mengajarkan bahwa iman sejati tidak bergantung pada bukti, tetapi pada kepercayaan kepada-Nya. Kita diajak untuk melepaskan ketergantungan pada hal-hal lahiriah dan lebih fokus pada hubungan pribadi dengan Tuhan. Percaya kepada-Nya berarti berjalan dalam iman, bahkan ketika jawaban atas doa belum terlihat.

Dalam Masa Prapaskah, kita diajak untuk merenungkan apakah kita benar-benar percaya kepada Tuhan atau hanya mencari-Nya saat membutuhkan sesuatu. Pegawai istana dalam Injil akhirnya percaya tanpa harus melihat tanda terlebih dahulu. Demikian juga, kita diajak untuk semakin mempercayakan hidup kepada Tuhan. Kepercayaan yang sejati lahir dari hati yang terbuka untuk menerima kehendak-Nya.

Prapaskah adalah saat untuk memperbarui iman kita melalui pertobatan dan doa yang lebih mendalam. Tuhan sering kali menjawab dengan cara yang tidak kita duga, seperti Yesus yang menyembuhkan dari kejauhan tanpa hadir secara fisik. Hal ini mengajarkan bahwa Tuhan bekerja dalam keheningan, dan kita harus peka terhadap tanda kasih-Nya. Keheningan Prapaskah memberi ruang bagi kita untuk mendengarkan suara-Nya yang lembut. Semakin kita berserah, semakin kita merasakan kuasa-Nya dalam hidup kita.

Selain iman, kita juga diajak untuk bertumbuh dalam kasih dan kepedulian terhadap sesama. Pegawai istana tidak hanya mengalami perubahan iman secara pribadi, tetapi juga membawa seluruh keluarganya kepada Tuhan. Iman yang sejati tidak hanya tentang percaya, tetapi juga berbagi kasih dan kesaksian kepada orang lain. Prapaskah adalah momen untuk bertanya: apakah iman kita sudah menggerakkan kita untuk mengasihi? Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin kita dipanggil untuk menjadi tanda kasih-Nya bagi dunia.

Melalui pertobatan, doa, dan amal kasih, kita dipersiapkan untuk mengalami kebangkitan bersama Kristus. Yesus ingin kita percaya tanpa harus selalu melihat, seperti pegawai istana yang akhirnya berserah kepada firman-Nya. Saat kita berani melepaskan ketakutan dan menggantinya dengan iman, kita akan melihat keajaiban kasih-Nya dalam hidup kita. Prapaskah bukan sekadar masa puasa, tetapi perjalanan menuju iman yang lebih dewasa. Mari kita melangkah dengan percaya, sebab Tuhan selalu bekerja dalam cara-Nya yang penuh kasih. Tuhan memberkati. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣: 

Allah Bapa sumber kehidupan, dalam persembahan ini kami merayakan kurban Putra-Mu yang memulihkan hidup kami. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kurban Kristus ini kami hormati penuh iman dan kami persembahkan dengan pantas untuk keselamatan dunia. Demi Kristus, ..⁣⁣

ATAU :⁣

Allah Bapa mahakudus, semoga roti anggur ini membersihkan kami dari segala dosa, dan semoga pula menunjukkan Putra-Mu terkasih, sumber keselamatan semua orang yang hidup di dunia. Sebab Dialah⁣.⁣

ANTIFON KOMUNI – lih. Yohanes 9:11⁣

la melumasi mataku, lalu aku pergi membasuh muka, dan aku melihat dan percaya kepada Allah.⁣

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber cahaya mulia, terangilah hati kami dengan cahaya rahmat-Mu, yang menyinari setiap orang yang datang ke dunia ini. Semoga kami sanggup memikirkan yang benar dan mencintai Engkau dengan tulus ikhlas. Demi Kristus, ..⁣⁣

ATAU⁣: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber cahaya mulia, kami bersyukur bahwa hidup kami Kaubuat terang berkat kedatangan Yesus Mesias. Semoga Roh-Nya selalu mendampingi kami, membisiki kami untuk berbuat baik, memberi kedamaian kepada semua orang serta harapan kepada yang berada dalam kegelapan. Demi Kristus,

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin Cancel Reply