Selasa, 30 September 2025 – Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yos 1:8

Kitab Suci hendaknya kaubaca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Peliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kau fahami.

PENGANTAR:

Orang yang memiliki pengetahuan luas dan sanggup menjawab serta merta sering disebut kamus atau ensiklopedi hidup. Tetapi tentang hieronimu, seorang imam dari Antiokia, dapat dikatakan dia itu ‘Al Kitab hidup’. Seluruh hidupnya siang malam diabdikan kepada Kitab Suci. Dialah yang menterjemahkan Kibat Suci ke dalam bahasa Latin. Di samping itu ia menulis tafsir dan komentar. Tetapi terutama ia menghayati Kitab Suci secara konsekuen seraya berdoa dalam melayani Gereja.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Pembacaan dari Nubuat Zakharia 8:20-23 

“Banyak bangsa akan datang mencari Tuhan di Yerusalem.”

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota masih akan datang. Penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain dan mengatakan, ‘Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam!’ Kami pun akan pergi! Jadi bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata, “Kami mau pergi menyertai kamu, sebab kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu’!” Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUT TANGGAPAN: Mazmur 87:1-3.4-5.6-7

Ref. Allah beserta kita.

  1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya: Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

  2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan: “Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.

  3. Tuhan menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: “Segala mata airku ada di dalammu.”

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (1Sam 3:9; Yoh 6:68c) Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 9:51-56

“Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.”

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain. Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Selasa, 30 September 2025. Bertepatan dengan Peringatan wajib St. Hieronimus,  Imam dan Pujangga Gereja. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin.  Tema Resi kita kali ini adalah: “Belajar dari Yesus: Menempuh Jalan Kasih di Tengah Penolakan” Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..

Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan bahwa Tuhan Yesus akan berangkat menuju Yerusalem. Tuhan Yesus tahu bahwa penderitaan menanti-Nya di sana, namun Tuhan Yesus tetap teguh melangkah. Dalam perjalanan, Tuhan Yesus dan murid-muridnya ditolak oleh orang Samaria. Para murid, terutama Yakobus dan Yohanes, bereaksi dengan amarah, mereka ingin menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka. Tetapi Yesus menegur mereka, sebab Ia datang bukan untuk membinasakan, melainkan untuk menyelamatkan. Lalu apa yang bisa kira renungan? Dari bacaan ini, ada tiga hal yang bisa kita renungkan.

  1. Keteguhan Tuhan Yesus dalam menjalankan misi Bapa: Tuhan Yesus tahu jalan ke Yerusalem adalah jalan penderitaan, tetapi Ia tidak mundur. Ia menempuhnya dengan penuh keyakinan akan kasih Bapa. Yang menjadi pertanyaan refleksi adalah: “Apakah saya berani tetap setia menempuh jalan yang benar walau penuh tantangan dan penderitaan?”

  2. Sikap murid yang gampang marah dan membalas dendam: Murid-murid ingin membalas penolakan dengan kekerasan, tetapi Yesus menunjukkan jalan berbeda: kasih dan pengampunan. Pertanyaan refleksi: “Dalam menghadapi penolakan atau ketidakadilan, apakah saya lebih sering memilih jalan marah dan membalas, ataukah berusaha belajar dari Tuhan Yesus untuk tetap mengasihi?”

  3. Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan, bukan membinasakan: Sikap Tuhan Yesus adalah cermin hati Allah: kasih yang sabar, yang menginginkan keselamatan semua orang.

    Yang patut kita renungkan adalah: Apakah saya sudah menghadirkan wajah Allah yang penuh kasih dalam relasi dengan keluarga, komunitas, dan sesama yang berbeda dengan saya?”

Nah para sahabatku yang dikasihi dan mengasihi Hati Kudus Yesus. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk bertekun di jalan kasih, meski sering berhadapan dengan penolakan. Kasih yang teguh akan membuat kita semakin menyerupai Hati-Nya yang penuh belas kasih. Semoga kita pun, seperti St. Hieronimus yang tekun mencintai Sabda Tuhan, mampu menjadikan hidup kita sebagai jalan kesetiaan, bukan jalan amarah dan dendam.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, Raha mahamulia, sabda-Mu sudah kami renungkan seturut teladan Santo Hieronimus. Semoga karenanya kami lebih rela menyerahkan diri kepada-Mu dengan menyampaikan kurban pembawa selamat. Demi Krisuts,…

ANTIFON KOMUNI – Yer 15:16

Kudapatkan sabda-Mu dan kuresapkan dalam diriku. Maka sabda-Mu menjadi kesukaan dan kegembiraan hatiku. Engkau selalu dekat padaku, ya Tuhan Allahku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pengajar umat beriman, dengan gembira kami merayakan peringatan Santo Hieronimus. Semoga anugerah-Mu yang kami terima mengobarkan hati kami untuk mendengarkan sabda-Mu. Bantulah kami menghayati iman yang kami anut agar memperoleh kehidupan kekal.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Hieronimus

Pujangga besar Gereja ini lahir di Strido, sebuah daerah di perbatasan Pannonia dan Dalmatia, pada abad ke-4. Ayahnya mengajarkan agama dengan baik kepadanya, tetapi mengirim Hieronimus ke sebuah sekolah kafir yang terkenal. Di sekolah tersebut, Hieronimus mulai menyukai tulisan-tulisan kafir dan cintanya kepada Tuhan mulai luntur. Namun demikian, persahabatannya dengan sekelompok orang-orang Kristiani yang kudus, yang menjadi sahabat-sahabat dekatnya, membuatnya berbalik kembali sepenuhnya kepada Tuhan.

Karena hasratnya yang menggebu-gebu untuk hidup bermatiraga, Ia lalu meninggalkan kota Roma untuk menyepi kepadang gurun. Selama beberapa waktu dia tinggal di Gurun Chalcis, arah Barat Daya dari kota Antiokhia, yang dikenal sebagai Thebaid Syria. Disana ia berkenalan dengan seorang pertapa Yahudi Kristen yang kemudian mengajarinya bahasa Ibrani.  Sejak itu Hieronimus menjadi tertarik pada kitab-kitab berbahasa Ibrani, yang menurut kaum Yahudi Kristen tersebut adalah sumber dari kitab Matius yang kanonik.

Ditahun 378 atau 379, dia ditahbiskan sebagai seorang imam oleh Uskup Paulinus di Antiokhia. Hieronimus sebenarnya tidak terlalu berkeinginan untuk menjadi imam. Yang terpenting baginya adalah bagaimana ia dapat membersihkan jiwanya dengan cara bertapa dan bermatiraga. Oleh karena itu ia meminta agar tetap diperbolehkan melanjutkan pola hidup asketisnya yang keras setelah ditahbiskan.

Segera setelah itu Hieronimus berangkat ke Konstantinopel untuk melanjutkan studinya dalam bidang Kitab Suci di bawah bimbingan Santo Gregorius Nazianzen.  Ia tinggal  di Konstantinopel selama beberapa tahun lalu pindah ke Roma. Keberadaannya kembali di Roma mula-mula karena diundang untuk menghadiri sinode tahun 382 yang digelar dengan tujuan mengakhiri skisma di Antiokhia; namun  kecerdasannya memukau Paus Damasus I dan para tokoh Kristen di Roma. Sri Paus kemudian memintanya berkerja sebagai  anggota dewan penasehat kepausan.

Salah satu yang paling penting di antara berbagai tugas yang diberikan paus kepadanya adalah melakukan revisi terhadap naskah Alkitab berbahasa Latin berbasis Perjanjian Baru Yunani dan Perjanjian Lama Ibrani, dengan maksud menyudahi penyimpangan-penyimpangan yang terdapat dalam naskah-naskah Gereja Barat pada masa itu.  Sebelum adanya karya terjemahan Hieronimus, seluruh terjemahan Kitab Perjanjian Lama didasarkan atas Septuaginta. Meskipun ditentang oleh banyak warga Kristen, Hieronimus memilih untuk menggunakan Kitab Perjanjian Lama berbahasa Ibrani, bukannya Septuaginta. Penugasan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Latin menentukan rentang kegiatan kesarjanaannya selama bertahun-tahun, dan merupakan pencapaian terpenting yang berhasil diraihnya. Alkitab yang diterjemahkannya itu dikemudian hari disebut Vulgata karena menggunakan bahasa sehari-hari yang dituturkan oleh masyarakat pada masa itu.

Di Roma Heironimus menjadi seorang Imam yang sangat berpengaruh; bukan saja karena tingkat keilmuannya yang luar biasa, melainkan juga karena komitmennya untuk tetap hidup sebagai seorang pertapa dengan pola hidup asketis yang sangat keras, dan juga karena usahanya yang sungguh – sungguh untuk tetap hidup suci.

Pada bulan Agustus 385, Hieronimus kembali ke Antiokhia bersama saudaranya Paulinianus para sahabatnya termasuk beberapa orang bangsawan Roma yang telah memutuskan untuk mengikutinya meninggalkan kehidupan duniawi  dan menghabiskan masa hidup mereka di Tanah Suci. Pada musim dingin tahun 385 Hieronimus menyertai perjalanan dan bertindak selaku penasehat spiritual mereka. Bersama Uskup Paulinus dari Antiokhia yang menggabungkan diri kemudian, para pertapa ini berziarah mengunjungi Yerusalem, Betlehem, dan tempat-tempat suci di Galilea, lalu berangkat ke Mesir, yang kemudian menjadi “markas” sementara dari para pertapa Kristen ini.

Menjelang akhir musim panas tahun 388 Hieronimus dan para sahabatnya kembali ke Palestina dan menetap hingga akhir hayatnya di sebuah gua pertapaan di sebelah gua tempat Yesus dilahirkan di  Betlehem.  Hieronimus meninggal dunia di dekat kota Betlehem pada tanggal 30 September 420. Jenazahnya mula-mula dimakamkan di Betlehem, dan konon kemudian dipindahkan ke gereja Santa Maria Maggiore di Roma.

ARTI NAMA

Dari Bahasa Yunani Ιερωνυμος yang berarti “Nama Sakral”

VARIASI NAMA

Jerome (English), Hieronymos, Hieronymus (Ancient Greek), Jeronim, Jerko (Croatian), Hieronymus, Jeroen (Dutch), Jérôme (French), Hieronymus (German), Gerolamo, Geronimo, Girolamo (Italian), Ieronimus, Hironimus (Late Roman), Jerónimo (Portuguese), Jerônimo (Portuguese (Brazilian)), Jerónimo (Spanish)

5 Comments

  • M Siswanto Prayogo September 30, 2025 at 6:15 am

    Selamat pagi Bruder Andreas.

    Mhn ijin ayat yg dihahas dalam renungan kok beda dng kutipan injil yg ditampilkan ya.

    Meskipun secara substansi, sebenarnya ayat yg ditampilkan juga sama yakni kerendahan hati (kesabaran), dalam mana Yesus tdk marah sekalipun ditolak oleh orang2 Samaria, bahkan menegur murid2 Nya yg marah yang akan menghukum orang2 Samaria yg mengabaikan Guru mereka.

    Reply
    • admin2 September 30, 2025 at 9:00 pm

      iya, kami salah memasukkan renungan yang tertulis, itu renungan tahun lalu tapi bacaannya berbeda. terima kasih. namun audio resinyaa benar.

      Reply
  • Herlin September 30, 2025 at 6:32 am

    Santo Hironimus.
    Doakanlah kami.

    Reply
  • A Kustini Rahayuningsih September 30, 2025 at 8:30 am

    Sy sangat terbantu dengan kiriman Resi Dehonian dr Rm Juliwan SCJ jg Romo2 yg lain ,karna bisa sy pakai sebagai referensi homili ketika memimpin ibadat ditempat kami….meski sy hrs mengolah dgn bhs yg bisa dimengerti oleh saudara/iku di sini Berkah Dalem…Terima kasih

    Reply
  • Firmus dega September 30, 2025 at 8:57 am

    Makasih Br

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Firmus dega Cancel Reply