ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 21:7
Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya. Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
PENGANTAR:
Perumpamaan dalam bacaan pertama menggambarkan dengan jelas, bahwa tidaklah mudah mengakui dan menghormati atasan kita, terutama bila ia bertindak terlalu insani. Lain halnya dengan kekuasaan Allah. Sebab ia menggunakan ukuran yang lain, ‘Marahkah kalian karena Aku berbuat baik?”
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkau selalu baik dan ramah terhadap kami. Cinta kasih-Mu kepada manusia tiada batasnya. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segalanya itu dan selalu baik serta ramah terhadap sesama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim 9:6-15
“Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu.”
Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: “Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 21: 2-3,4-5,6-7
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
-
Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.
-
Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.
-
Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Ibr 4:12) Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 20:1-16a
“Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Sobat Resi terkasih, rupanya kisah perumpamaan para pekerja di kebun anggur ini hanya terdapat di Injil Matius. Injil sinoptik lain (Markus, Lukas) dan Yohanes tidak mempunyai kisah perumpamaan ini. Secara ringkas, perikopa bertutur tentang pemilik kebun anggur yang butuh pekerja di ladangnya. Ia menemukan para pekerja yang menganggur pada jam-jam yang berbeda. Lalu, saat pembagian upah di akhir hari, hal tak wajar terjadi. Semua pekerja mendapat 1 dinar, yakni upah yang layak bagi pekerja untuk hidup sehari pada zaman itu. Berarti upah 1 dinar adalah sudah wajar.
Namun, terjadilah konflik yang terlukis jelas dalam Injil hari ini. Dalam perhitungan manusiawi, mereka yang bekerja lebih lama, dengan pekerjaan yang sama, pasti akan mendapat upah yang lebih besar. Mengapa si tuan memberikan upah sama bagi semua pekerja, entah dia kerja dari pagi atau sudah menjelang sore?
Pertama, kita merenungkan keadilan versi Allah yang ternyata berbeda dengan keadilan manusiawi. Orang-orang yang menganggur itu butuh pekerjaan dan upahnya pun disepakati, lalu si tuan juga memberikan sesuai kesepatakan. Di sinilah kita mampu melihat, Allah begitu peduli kepada kita yang membutuhkan kasih-Nya sendiri. Situasi mengganggur dapat kita tafsirkan betapa kita butuh dukungan untuk bertahan hidup. Allahlah yang memberikan jaminan, digambarkan dengan upah sedinar. Dia sudah adil bahkan bermurah hati.
Kedua, bagi pekerja kebun anggur, mendapatkan upah adalah hal yang mereka rindukan. Itu cukup dan semestinya diikuti ungkapan syukur dan terima kasih. Namun, mengapa kita tergoda untuk mudah melihat yang lain dan rasa syukur kita justru tidak tampak.
Akhirnya, pesan yang jauh lebih dalam, ternyata bukan soal kerja dan upah. Yesus sedang berbicara tentang Kerajaan Allah di hari-hari ini, misalnya siapa yang layak masuk Kerajaan Allah. Masuk ke dalamnya bukan karna tindakan dan karya kita, itu melulu karena kebaikan dan belas kasih Allah.
Semoga Hati Kudus-Nya semakin merajai hati kita. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa maha pengasih, berkat roti anggur ini kuduskanlah kami menjadi umat milik-Mu, yang bertekad mengikuti Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Matius 20:16a
Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, perkenankanlah kami bekerja di kebun anggur-Mu. Semoga segala perbuatan kami merupakan persembahan kami untuk kedamaian dunia dan pengharapan sesama. Demi Kristus, …..
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin